e. Putusan Pengadilan Agama Binjai dengan Register Nomor 87Pdt.G2009P.A BJI
Kasus Posisi :
- Tuan FG Pemohon melawan Nyonya HN Termohon
- Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah melangsungkan perkawinan
pada 4 November 2006 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Binjai Selatan sesuai dengan Buku Kutipan Akta Nikah
Nomor 15334VIII2006.
- Dalam perkawinan tersebut telah dikaruniai seorang anak perempuan
yang pada saat putus perceraian masih berada di bawah umur. -
Bahwa setelah dua tahun menikah mulai timbul ketidakcocokan diantara suami istri sehingga perkawinan tidak harmonis lagi.
- Jalan satu-satunya bagi keluarga adalah bercerai karena jika perkawinan
diteruskan juga maka akan berpengaruh buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak mereka.
Putusan Hakim Perkara :
Dalam Konvensi: -
mengabulkan permohonan Pemohon dalam Konvensi -
memberi izin kepada Pemohon dalam Konvensi untuk menjatuhkan thalak satu raj’i terhadap Termohon dalam Konvensi
Dalam Rekonvensi : -
menetapkan Penggugat dalam Rekonvensi sebagai pemegang hak hadhanah atas anak Pemohon-Termohon.
Universitas Sumatera Utara
- Menetapkan nafkah anak sebesar Rp. 1.500.000 satu juta lima ratus ribu
rupiah yang harus dibayar oleh Tergugat dalam Rekonvensi kepada Penggugat dalam Rekonvensi setiap bulannya sampai anak tersebut
dewasamandiri.
Kaedah Hukumnya :
Kaedah hukum yang dipergunakan adalah berdasarkan ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf f
Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan putusan dalam perkara ini dapat diketahui bahwa dasar
pertimbangan Majelis Hakim dalam memutus mengenai hak hadhanah adalah bahwa anak masih di bawah umut sehingga untuk perkembangan jasmani dan
rohani diperlukan kasih sayang dari ibu kandungnya, dan di persidangan tidak ditemukan cacat yang dapat menggugurkan hak Penggugat Rekonvensi sebagai
pemegang hadhanah. Mengenai kewajiban nafkah anak diputuskan berdasarkan pertimbangan
ekonomi orangtua laki-laki.
f. Putusan Pengadilan Agama Binjai dengan Register Nomor 153Pdt.G2009P.A BJI.