Metode Penulisan Sistematika Penulisan

F. Metode Penulisan

Penulisan skripsi ini adalah dikaji dengan menggunakan metode penulisan hukum normative dan empiris serta perbandingan hukum. Bahan kepustakaan dalam skripsi ini dijadikan sebagai bahan utama dalam membahas dan menganalisa berbagai permasalahan yang diteliti, sedangkan data lapangan yang diperoleh melalui wawancara, akan dijadikan sebagai data pendukung dan pelengkap saja. 25 1. bahan hukum primer berupa perUndang-undangan yang berkaitan dengan masalah perlindungan anak seperti kitab-kitab fikih, Kompilasi Hukum Islam KHI, KUHPerdata dan Putusan Pengadilan Agama di wilayah hukum Kotamadya Binjai. Bahan kepustakaan yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 2. bahan hukum skunder, berupa hasil-hasil penelitian dari para ulama dan kalangan hukum seperti tesis, makalah-makalah dan lain-lain 3. bahan huku m tertier, berupa kamus umum. Penulisan skripsi ini juga dikaji berdasarkan hukum empiris, yakni berdasarkan fakta-fakta hukum secara nyata yang berkenaan dengan pelaksanaan Putusan Pengadilan Agama di Wilayah Hukum Kotamadya Binjai tentang hak pemeliharaan dan tanggung jawab nafkah anak setelah terjadinya perceraian. 25 Data lapangan dijadikan sebagai pelengkap dapat dilihat dalam disertasi Aqib Suminto, 1985, Politik Islam Hinda Belanda, LP3ES, 1985,hlm. 4-11, Bandingkan dengan Moh. Mahtud, MD, 1993, Perkembangan Politik Hukum, Studi Tentang Hukum Indonesia, Ringkasan Disertasi, Yogyakarta, UGM, hlm. 9 Universitas Sumatera Utara

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi atas 5 lima bab, dimana masing-masing bab dibagi atas beberapa subbab. Urutan bab tersebut tersusun secara sistematis dan saling berkaitan satu dengan lainnya. Uraian singkat atas bab-bab dan sub-sub bab tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bab Pertama, merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. 2. Bab Kedua, merupakan bab yang berisi tentang Prinsip-Prinsip Hukum Tentang Kewajiban Orangtua Atas Pemeliharaan dan Nafkah Anak Setelah Perceraian. Bab ini terdiri dari beberapa subbab, seperti Pengertian, Konsep dan Ketentuan tentang Anak, Pemeliharaan dan Nafkah Menurut Hukum, Kewajiban Orangtua Atas Pemeliharaan dan Nafkah Anak Setelah Perceraian Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, Berdasarkan Hukum Islam, dan Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata. 3. Bab Ketiga, merupakan bab yang berisi tentang Sikap Hakim Dalam Putusan Perkara Tentang Kewajiban Pemeliharaan dan Nafkah Anak. Bab ini terdiri dari beberapa subbab yaitu antara lain Penentuan Tanggung Jawab Terhadap Pemeliharaan dan Nafkah Anak di Pengadilan Agama Binjai Jika Terjadi Perceraian, Universitas Sumatera Utara Beberapa Putusan Pengadilan Agama Binjai, Dasar Pertimbangan Putusan Pengadilan Agama Binjai, dan Analisis Terhadap Eksekusi Putusan Pengadilan Agama Tentang Pemeliharaan dan Nafkah Anak. 4. Bab Keempat, merupakan bab yang menjelaskan tentang Pelaksanaan Putusan Pengadilan Tentang Pemeliharaan dan Nafkah Anak. Untuk mendukung pembahasan bab ini dibagi lagi atas beberapa subbab yang meliputi Faktor-Faktor Penyebab Tidak Dilaksanakannya Putusan Pengadilan Agama Yang Mewajibkan Orangtua Untuk Memelihara dan Membiayai Anaknya Setelah Perceraian, Hal-Hal Yang Menyebabkan Kesulitan Dalam Melaksanakan Putusan Pengadilan Yang Telah Mewajibkan Orangtua Untuk Memelihara dan Membiayai Anaknya Setelah Perceraian, dan Upaya Yang Dapat Dilakukan Apabila Orangtua Tidak Memenuhi Kewajibannya Sesuai Putusan Pengadilan. 5. Bab Kelima, merupakan bab Penutup yang berisi tentang: Kesimpulan terhadap penulisan skripsi dan Saran-saran terhadap tanggung jawab perlindungan orangtua kepada anak setelah terjadi perceraian. Universitas Sumatera Utara

BAB II PRINSIP-PRINSIP HUKUM TENTANG KEWAJIBAN ORANGTUA

Dokumen yang terkait

PENETAPAN UANG NAFKAH SEBAGAI TUNJANGAN PEMELIHARAAN ANAK AKIBAT PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SLEMAN

0 3 92

PENDAHULUAN Pelimpahan Hak Asuh Anak di bawah Umur Akibat Perceraian (studi kasus Pengadilan Agama Surakarta).

0 2 11

PELIMPAHAN HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR AKIBAT PERCERAIAN Pelimpahan Hak Asuh Anak di bawah Umur Akibat Perceraian (studi kasus Pengadilan Agama Surakarta).

0 3 13

PELIMPAHAN HAK ASUH ANAK DIBAWAH UMUR AKIBAT PERCERAIAN Pelimpahan Hak Asuh Anak di bawah Umur Akibat Perceraian(studi kasus Pengadilan Agama Surakarta).

0 3 13

PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DAN AKIBATNYA (Studi Putusan Perceraian pada Pasangan di Bawah Umur Perkawinan Di Bawah Umur Dan Akibatnya(Studi Putusan Perceraian pada Pasangan di Bawah Umur di Pengadilan Agama Surakarta dan Pengadilan Agama Karanganyar).

0 2 16

SKRIPSI Perkawinan Di Bawah Umur Dan Akibatnya(Studi Putusan Perceraian pada Pasangan di Bawah Umur di Pengadilan Agama Surakarta dan Pengadilan Agama Karanganyar).

0 1 14

PENDAHULUAN Perkawinan Di Bawah Umur Dan Akibatnya(Studi Putusan Perceraian pada Pasangan di Bawah Umur di Pengadilan Agama Surakarta dan Pengadilan Agama Karanganyar).

0 3 16

HAK ASUH ANAK DI BAWAH UMUR AKIBAT PERCERAIAN (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SRAGEN).

0 1 15

AKIBAT HUKUM PERCERAIAN TERHADAP HAK ASUH ANAK (STUDI PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA SURAKARTA NOMOR : 0536PDT.G2012PA.SKA.)

0 0 11

BAB II KARAKTER HADHANAH PADA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN DARI TAHUN 2010-2012 1. Perceraian Dan Akibat Hukum Terhadap Anak a. Perceraian - Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 20

0 0 31