Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konsep

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Sejauhmanakah pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan?”

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bersifat mencari atau menjelaskan hubungan, yakni antara pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar Kota Medan. 2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah. 3. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober - November 2009.

I.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perkembangan situs porno yang jumlahnya begitu banyak di internet. 2. Untuk mengetahui bagaimana remaja mempersepsikan sesuatu dalam kondisi identitas personalnya yang belum stabil. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar kota Medan

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa tentang pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada kita semua khususnya para remaja dalam mempersepsikan sesuatu.

I.6 Kerangka teori

Setiap penelitian memerlukan teori sebagai dasar menjelaskan berbagai fenomena-fenomena yang penting dalam bidang yang diteliti. Kerlinger menyebutkan, teori adalah himpunan konstruk konsep, defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6. Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Untuk itu perlu disusun kerangka Universitas Sumatera Utara teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti.Nawawi, 2001:39 Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi Massa dan Internet, Persepsi, Psikologi Perkembangan dan Teori S-O-R.

I.6.1 Komunikasi Massa dan Internet

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin comunis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama Mulyana,2005:41. Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas pentrasmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap Effendy, 2005:13. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus Universitas Sumatera Utara dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur di dalamnya yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, efek Effendy, 2005:10. Dalam buku Ardianto 2004:7, Rakhmat merangkum defenisi-defenisi komunikasi massa, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui massa media cetak dan media elektronik. Ada beberapa bentuk komunikasi massa, antara lain : televisi, radio, majalah, koran, tabloid, buku dan film Nurudin,2004:2. Menurut Wright 1959, dalam Severin dan Tankard 2007:4, perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang memiliki ciri : 1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara. 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya besar. Universitas Sumatera Utara Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komput er di seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur telekomunikasi Akbar, 2005:10. Selain itu, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras, alasan penggunaannya beraneka ragam, mulai sekedar untuk berkomunikasi hingga untuk mengakses data yang penting Ardianto, 2004:141. Pada awalnya ada empat aplikasi utama internet, yaitu e-mail, news, remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi yang muncul yaitu world wild web www yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen yang tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai muncul pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. Web diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil dibuat prototipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai interface grafis didapat pada bulan Februari 1993 Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61. Internet sendiri banyak menghadirkan berbagai informasi melalui produk- produk terbaru dalam perkembangan terakhirnya. Tidak hanya menyediakan mesin pencari yang dapat dengan mudah dan cepat memberikan informasi yang kita butuhkan tapi juga sudah bermunculan blog-blog yang dapat menjadi sarana bertukar opini, hadirnya aplikasi chat room, menjamurnya situs-situs pertemanan online dan tentu saja tidak ketinggalan situs-situs yang berbau pornografi yang semakin banyak jumlahnya karena selalu saja kebanjiran pengunjung. Universitas Sumatera Utara

I.6.2 Persepsi

Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu. Sabri 1993 mendefinisikan persepsi sebagai aktivitas yang memungkinkan manusia mengendalikan rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat inderanya, menjadikannya kemampuan itulah dimungkinkan individu mengenali lingkungan pergaulan hidupnya. Proses persepsi terdiri dari tiga tahap yaitu tahapan pertama terjadi pada pengideraan, kemudian tahap kedua diorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu, tahapan ketiga yaitu stimulasi pada penginderaan diinterprestasikan dan dievaluasi. Mar’at 1981 mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya. Riggio 1990 juga mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif baik lewat penginderaan, pandangan, penciuman dan perasaan yang kemudian ditafsirkan. Marat Aryanti, 1995 mengemukakan bahwa persepsi di pengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan terhadap objek psikologis. Rahmat dalam Aryanti, 1995 mengemukakan bahwa persepsi juga ditentukan juga oleh faktor fungsional dan struktural. Beberapa faktor fungsional atau faktor yang bersifat personal antara kebutuhan individu, pengalaman, usia, masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang bersifat subyektif. Faktor Universitas Sumatera Utara struktural atau faktor dari luar individu antara lain: lingkungan keluarga, hukum- hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor personal dan struktural. Faktor-faktor personal antara lain pengalaman, proses belajar, kebutuhan, motif dan pengetahuan terhadap obyek psikologis. Faktor-faktor struktural meliputi lingkungan keadaan sosial, hukum yang berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat http:teori-psikologi.blogspot.com200805pengertian- persepsi.html. Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi–energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :

1. Penginderaan sensasi , melalui alat – alat indra kita indra perasa,

indra peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar . Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia. Penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan. Universitas Sumatera Utara Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai.

2. Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil

informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan, proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.

3. Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara

dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan dikenal sebagai interpretasi simultan atau berurutan dikenal sebagai interpretasi berurutan. http:indonetasia.comdefinisionline?p=494

I.6.3 Psikologi Perkembangan

Teori psikologi perkembangan merupakan sejumlah ide yg koheren, mengandung hipotesis-hipotesis dan asumsi-asumsi yang dapat diuji kebenarannya, dan berfungsi untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi perubahan-perubahan perilaku dan proses mental manusia sepanjang rentang kehidupannya. Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan Universitas Sumatera Utara manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju. Suatu defenisi yang relevan yang dikemukakan oleh Monks adalah: “Perkembangan psikologis merupakan proses yang dinamis. Dalam proses tersebut individu dan sifat lingkungan akhirnya menentukan tingkah laku apa yang diaktualisasikan dan dimanifestasikan. Umur kalender di sini bukan merupakan suatu variabel yang bebas, melainkan sebagai suatu dimensi waktu, mengandung kemungkinan untuk mengatur bahan-bahan data yang ada.” Perkembangan juga berhubungan dengan proses belajar terutama mengenai isinya, yaitu mengenai apa yang akan berkembang berkaitan dengan tingkah laku belajar. Di samping itu juga bagaimana sesuatu itu dipelajari, apakah misalnya memorisasi menghafalkan atau melalui peniruan dengan menangkap hubungan-hubungan, hal itu semua ikut menentukan proses perkembangan. Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri kepribadian yang khas itu. Titik berat yang diberikan oleh para psikolog perkembangan ada pada relasi antara kepribadian dengan perkembangan. Hal ini disebabkan oleh pendapat para psikolog bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang meskipun beberapa komponen dapat lebih menonjol perkembangannya. Secara sederhana teori yang berkaitan dengan psikologi perkembangan dapat disebutkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Teori Empirisme, teori ini berpandangan bahwa pada dasarnya manusia

lahir ke dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran.

2. Teori Nativisme, teori ini mengemukakan bahawa anak lahir telah

dilengkapi dengan bakat alami kodrat dan pembawaan nativus = pembawaan inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak. 3. Teori Konvergensi, konvergensi converge = memusatkan pada satu titik; bertemu. Dikatakan bahwa perkembangan jiwa anak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang yakni pengaruh bakat dan pengaruh lingkungan, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan. 4. Teori Rekapitulasi, rekapitulasi recapitulations berarti ulangan, yang dimaksud di sini yaitu bahwa perkembangan jiwa anak adalah merupakan hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia. 5. Teori Psikodinamika, teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa anak atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif, yakni ketegangan yang ada dalam diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya di tengah-tengah lingkungan. 6. Teori Kemungkinan Berkembang, teori ini berlandaskan pada anak adalah mahluk hidup yang berkembang, waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya sehingga membutuhkan perlindungan, dalam perkembangan anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif menerima dan aktif eksplorasi. Universitas Sumatera Utara 7. Teori Interaksionisme, menurut teori ini perkembangan jiwa dan perilaku seseorang banyak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya. I.6.3.a. Remaja dan Seks Pranikah Dalam perkembangannya seseorang akan melewati fase yang disebut dengan fase remaja. Dalam buku Psikologi Remaja, WHO memberikan defenisi konseptual tentang remaja. Salah satu ciri remaja disamping tanda-tanda seksualnya adalah “perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak- kanak menjadi dewasa”. Dalam ilmu kedokteran, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan secara fisik ketika alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh umumnya memperoleh bentuk yang sempurna. Seiring dengan perkembangan fisik dan psikologis, remaja pun semakin banyak ingin tahu tentang apa yang ada dirinya, baik secara fisik maupun kejiwaan serta ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang kehidupan masyarakat luas. Kematangan anatomis, masa pubertas yang membuat seorang remaja mulai tertarik dengan lawan jenis, kemudian hal yang tidak mungkin bisa terlepas dari hal-hal tersebut adalah seks. Pengetahuan tentang seks adalah hal yang penting. Kematangan anatomis yang dialami remaja harus diiringi dengan penjelasan lengkap. Tapi sangat disayangkan karena sebagian besar masyarakat menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibicarakan bahkan ketika seseorang telah menikah. Sementara secara fisik dorongan seks dalam diri seseorang sudah muncul sejak usia 11-14 tahun. Ketidakmampuan seseorang menahan dorongan yang ada dan didukung oleh faktor-faktor dari luar maka yang terjadi adalah apa Universitas Sumatera Utara yang biasa disebut denga seks pranikah. Sepasang remaja melakukan hubungan layak suami-istri dimana remaja tersebut belum terikat dalam lembaga perkawinan.

I.6.4 Teori S-O-R

S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut teori ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Maksudnya adalah keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Prof. Dr. Mar’at Effendy, 2002:253, dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelly yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variabel penting, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerima Dari uraian di atas, maka proses komunikasi S-O-R dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Model S-O-R Sumber : Effendy, 2002:253 Stimulus Organisme :  Perhatian  Pengertian  Penerima Respon Universitas Sumatera Utara Jika substitansi teori diatas dihubungkan dengan penelitian mengenai pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar Kota Medan, maka hubungannya dengan teori S-O-R dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Stimulus pesan yang dimaksud adalah tentang situs porno. 2. Organisme komunikan yang menjadi sasaran adalah pelajar SMA Kota Medan yang mengetahui tentang hal yang berkaitan dengan situs porno, yang dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah. 3. Respon efek yang dimaksud adalah persepsi pelajar SMA Kota Medan tentang seks pranikah.

I.7 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran yang rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 2001:40. Pembatasan konsep dalam penelitian ini tidak saja untuk menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dalam penelitian, tetapi batasan konsep diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabel Bungin,2005:92. Universitas Sumatera Utara Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas X Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain bahkan sana sekali tidak ada atau tidak muncul Nawawi, 2001:57. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah situs porno yang meliputi semua aplikasi yang terdapat dalam sebuah situs porno, baik itu download video maupun chat room. 2. Variabel terikat Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 2005:57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi remaja tentang seks pranikah. 3. Variabel antara Z Variabel antara adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antar variabel terikat. Variabel antara pada penelitian ini adalah karakteristik responden.

I.8 Model Teoritis