Situs Porno Dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah (Studi Korelasional tentang PengaruhSitus Porno di Internet Pada Pelajar SMA Kota Medan)

(1)

SITUS PORNO DAN PERSEPSI REMAJA TENTANG

SEKS PRANIKAH

(Studi Korelasional tentang Pengaruh Situs Porno di Internet pada Pelajar SMA Kota Medan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

OLEH:

HANITA FAJRIANNISA LUBIS

050904068

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

A

BSTRAKSI

Skripsi ini berjudu l “Situs Porno dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah” (Studi Korelasional tentang Pengaruh Situs Porno di Internet pada Pelajar SMA Kota Medan). Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah. Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Medan Jl. Budi Kemasyarakatan No.3, SMA Panca Budi Jl. Gatot Subroto KM 4,5 Medan, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah Jl. Setia Budi No.191. Dimana penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2009.

Teori yang digunakan adalah Komunikasi Massa dan Internet, Persepsi, Psikologi Perkembangan dan Teori S-O-R.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 758 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% didapati sampel sebanyak 88 orang.

Langkah-langkah dalam pengambilan sampel ini menggunakan

Proportional Stratified Random Sampling dan Purposive Sampling. Lalu

peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan dan kepustakaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan diantara variabel-variabel penelitian yaitu variabel X (situs porno) dan variabel Y (persepsi remaja). Dalam menganalisis data penelitian digunakan tabel tunggal dan tabel silang, sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan tes

statistic Spearman melalui SPSS (Statistical Product Service Solution) 10.00.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) diterima (0,832), yaitu yang artinya ada hubungan yang tinggi, kuat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Artinya bahwa terdapat hubungan yang tinggi, kuat antara situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah pada pelajar SMA Kota Medan.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Situs Porno dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah” (Studi Korelasional tentang Pengaruh Situs Porno di Internet pada Pelajar SMA Kota Medan) guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada kedua orang tua penulis, Alm.Husni Syahrul Lubis (Ayah) dan Zaleha (Ibu) yang selalu menjaga, mendoakan, memberi nasehat, semangat serta dukungan moral dan materi. Sungguh tiada kata yang bisa tergambarkan betapa berharganya kedua orang tua bagi penulis. Lalu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih buat Bang Ilal dan Rina adik penulis yang selalu memberikan semangat dan dukungan bagi penulis.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, MA, selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Ibu Dra.Lusiana Andriani Lubis. MA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing serta memberi masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Alm. Drs.Siswo Suroso. Msp, selaku dosen wali penulis.

6. Terima kasih buat para dosen Departemen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu kepada penulis. Terima kasih buat semangat, nasehat, motivasi dan arahannya selama proses belajar mengajar.

7. Kak Icut, Kak Maya, Kak Rotua dan Kak Ros yang telah membantu dalam proses administrasi.

8. Sahabat terbaikku Yenny Andriatika Siregar.

9. Someone there, I don’t know how to say about you, just want to say thanks for your support dear, Ikra Taruna 

10. My best friend in cyber world Chatwo..upss Chacha I mean, dan Greya, thanks a lot sering nemenin online sekalian nyari bahan skripsi. Love you all.

11.Buat teman-teman peneliti angkatan 2005 Ilmu Komunikasi FISIP USU Veri, Rika, Nuri, Iren, Jimmy, Adit, Mel, Dini, dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

12.Buat para guru di sekolah tempat penelitian terima kasih telah membantu untuk menyebarkan kuesioner kepada para siswa dan kepada para siswa yang menjadi responden terima kasih telah meluangkan waktunya untuk menjawab kuesioner yang diberikan penulis.


(5)

13.Kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih banyak atas kepeduliannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis, Januari 2010


(6)

DAFTAR ISI

Abstraksi ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Bagan ... vii

Daftar Tabel... viii

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 7

I.3. Pembatasan Masalah ... 7

I.4. Tujuan Penelitian ... 7

I.5. Manfaat Penelitian ... 8

I.6. Kerangka Teori ... 8

I.7. Kerangka Konsep ... 19

I.8. Model Teoritis ... 20

I.9. Variabel Operasional ... 21

I.10. Defenisi Variabel Operasional ... 22

I.11. Hipot esis ... 23

BAB II URAIAN TEORITIS ... 25

II.1. Komunikasi Massa dan Internet ... 25

II.1.1. Pengertian Komunikasi ... 25

II.1.2. Komponen Komunikasi Massa ... 29

II.1.3 Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi ... 31

II.1.4 Internet ... 37

II.1.5 Manfaat Internet ... 38

II.1.6 Dampak Negatif Internet ... 40

II.2. Persepsi ... 44

II.2.1. Defenisi Persepsi ... 44

II.2.2 Prinsip Persepsi ... 46

II.2.3 Budaya dan Persepsi... 47

II.2.4 Proses dan Unsur Persepsi ... 48

II.2.5 Kegagalan, Kekeliruan, dan Variabel yang Mempengaruhi Kecermatan Persepsi ... 49

II.3. Psikologi Perkembangan ... 50

II.3.1. Pengertian Psikologi Perkembangan ... 50

II.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan... 53

II.3.3 Konsep-Konsep dalam Psikologi Perkembangan ... 53

II.3.4 Masa Remaja dan Perkembangan Manusia ... 54


(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 61

III.1. Metode Penelitian ... 61

III.2. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 61

III.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 61

III.2.2 SMA Negeri 3 Medan ... 62

III.2.2.1 Sejarah SMAN 3 Medan ... 62

III.2.2.2 Identitas Sekolah ... 63

III.2.2.3 Motto, Visi dan Misi SMAN 3 Medan ... 63

III.2.2.4 Struktur Organisasi Sekolah... 65

III.2.3 SMA Panca Budi ... 66

III.2.3.1 Identitas Sekolah ... 66

III.2.3.2 Visi dan Misi SMA Panca Budi ... 66

III.2.3.3 Struktur Organisasi Sekolah... 67

III.2.4 SMA Shafiyyatul Amaliyyah ... 68

III.2.4.1 Latar Belakang YP Shafiyyatul Amaliyyah ... 68

III.2.4.2 Identitas Sekolah ... 69

III.2.4.3 Visi dan Misi YP Shafiyyatul Amaliyyah ... 69

III.2.4.4 Target Kurikulum SMA Shafiyyatul Amaliyyah. 69

III.3. Populasi dan Sampel ... 70

III.3.1. Populasi ... 70

III.2.2. Sampel ... 72

III.4. Teknik Penarikan Sampel ... 73

III.5. Teknik Pengumpulan Data ... 77

III.6. Teknik Analisis Data ... 77

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 80

IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 80

IV.1.1. Tahap Persiapan ... 80

IV.1.2. Tahap Pengumpulan Data ... 81

IV.2. Teknik Pengolahan Data ... 81

IV.3. Analisis Tabel Tunggal ... 82

IV.3.1. Karakteristik Responden ... 82

IV.3.2. Situs Porno ... 85

IV.3.3 Persepsi Remaja ... 99

IV.4 Analisis Tabel Silang ... 103

IV.5 Pengujian Hipotesis ... 106

IV.6. Pembahasan ... 109

BAB V PENUTUP ... 111

V.1. Kesimpulan ... 111

V.2. Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR BAGAN

Halaman

Gambar 1 Model S-O-R ... 18

Gambar 2 Model Teoritis ... 21

Gambar 3 Model S-O-R ... 59

Gambar 3 Struktur Organisasi SMAN 3 Medan ... 65


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Variabel Operasional ... 21

Tabel 2 Populasi SMAN 3 Medan ... 71

Tabel 3 Populasi SMA Panca Budi ... 71

Tabel 4 Populasi SMA Shafiyyatul Amaliyyah ... 72

Tabel 5 Sampel ... 74

Tabel 6 Jenis kelamin... 83

Tabel 7 Jumlah uang saku ... 83

Tabel 8 Frekuensi mengakses internet ... 84

Tabel 9 Durasi mengakses internet ... 85

Tabel 10 Biasanya paling sering mengakses internet dimana ... 85

Tabel 11 Tema situs yang paling sering dikunjungi ... 86

Tabel 12 Darimana pertama kali mengetahui tentang adanya situs porno di internet ... 87

Tabel 13 Apakah situs porno termasuk situs yang pernah dikunjungi di internet ... 88

Tabel 14 Apakah situs porno termasuk situs yang sering dikunjungi di internet ... 89

Tabel 15 Mengunjungi situs porno membuat terhibur ... 90

Tabel 16 Benar setelah sekali mengunjungi situs porno berkeinginan melakukan kunjungan berikutnya ... 90

Tabel 17 Mengetahui atau pernah mengakses salah satu situs porno ini... 91

Tabel 18.Keinginan untuk menjadi member disalah satu situs porno ... 92

Tabel 19 Mendapat informasi dari mengunjungi situs porno ... 93

Tabel 20 Cara owner mengemas situs porno ... 93

Tabel 21 Pengaruh pengemasan situs dengan keinginan mengunjungi situs... 94

Tabel 22 Aplikasi situs porno yang diketahui ... 95

Tabel 23 Aplikasi situs porno yang pernah digunakan ... 96

Tabel 24 Ketertarikan untuk join di chat room situs porno ... 97

Tabel 25 Pernah mendownload video porno ... 98

Tabel 26 Pernah membuka aplikasi watch video ... 99

Tabel 27 Reaksi saat pertama kali mengetahui ada situs porno ... 99

Tabel 28 Kenginan untuk segera mengakses situs porno setelah sekali mengunjungi ... 100

Tabel 29 Besarnya keinginan mengakses situs ... 101

Tabel 30 Faktor utama ingin mengakses situs porno... 101

Tabel 31 Keinginan untuk mencoba apa yang terlihat di situs porno ... 102

Tabel 32 Pengaruh antara merasa terhibur mengunjungi situs porno dengan besarnya keinginan mengunjungi situs porno ... 103

Tabel 33 Pengaruh antara pengemasan situs porno dengan ketertarik mengakses kembali situs porno setelah mengunjungi situs tersebut sekali ... 104

Tabel 34 Pengaruh antara tingkat keseringan mendownload video dengan keinginan untuk melakukan hal seperti yang terlihat di situs porno ... 105


(10)

Tabel 35 Pengaruh antara tingkat keseringan membuka aplikasi watch video dengan keinginan melakukan hal seperti yang terlihat di situs porno 106 Tabel 36 Hasil uji korelasi pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian 2. Tabel Fortron Cobol 3. Tabel Skor Data Mentah

4. Surat Izin Penelitian dari FISIP USU 5. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 6. Biodata


(12)

A

BSTRAKSI

Skripsi ini berjudu l “Situs Porno dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah” (Studi Korelasional tentang Pengaruh Situs Porno di Internet pada Pelajar SMA Kota Medan). Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah. Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Medan Jl. Budi Kemasyarakatan No.3, SMA Panca Budi Jl. Gatot Subroto KM 4,5 Medan, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah Jl. Setia Budi No.191. Dimana penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2009.

Teori yang digunakan adalah Komunikasi Massa dan Internet, Persepsi, Psikologi Perkembangan dan Teori S-O-R.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 758 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% didapati sampel sebanyak 88 orang.

Langkah-langkah dalam pengambilan sampel ini menggunakan

Proportional Stratified Random Sampling dan Purposive Sampling. Lalu

peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan dan kepustakaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan diantara variabel-variabel penelitian yaitu variabel X (situs porno) dan variabel Y (persepsi remaja). Dalam menganalisis data penelitian digunakan tabel tunggal dan tabel silang, sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan tes

statistic Spearman melalui SPSS (Statistical Product Service Solution) 10.00.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) diterima (0,832), yaitu yang artinya ada hubungan yang tinggi, kuat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Artinya bahwa terdapat hubungan yang tinggi, kuat antara situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah pada pelajar SMA Kota Medan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Setiap saat media massa bergerak dan berkembang dengan sangat pesatnya. Manusia sebagai khalayak yang menikmati media massa harus dapat memilih informasi yang sesuai dan dalam pemilihan informasi tersebut, harus lebih teliti dalam menerima informasi yang disajikan. Secara langsung maupun tidak langsung, baik disadari maupun tidak disadari oleh para penikmat media massa, akan selalu ada efek yang timbul dari mengkonsumsi media massa tersebut.

Dahulu kita mengenal surat kabar, kemudian seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi muncul radio, televisi dan akhirnya kita sampai di jaman yang segala hal, berita atau informasi apapun dapat diakses dengan kecanggihan teknologi yang dikenal dengan internet. Ada banyak hal yang bisa kita peroleh dari internet. Tidak hanya hal yang positif tapi juga dapat berupa hal negatif. Internet didukung dengan kehadiran world wide web (www),yang sering disebut

web site atau situs. Dimana situs-situs tesebut merupakan sebuah sistem yang di

dalamnya terdapat informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, yang semuanya tersimpan dalam webserver yang dipresentasikan dalam bentuk hypertext.

Ada begitu banyak situs yang terdapat di dalam internet. Tidak hanya situs-situs yang menampilkan informasi yang penting saja yang terdapat di internet, tetapi bisnis gelap seperti keberadaan situs-situs yang tidak seharusnya secara mudah diakses juga ada di internet. Keberadaan situs porno memang begitu


(14)

menjamur eksistensinya di dunia cyber. Berdasarkan data yang diperoleh dari

Media Ide » Blog Archive » Statistik Situs Porno.htm, 12% situs di dunia ini

mengandung pornografi, 25% yang dicari melalui search engine adalah pornografi, 35% dari data yang diunduh dari internet adalah pornografi, setiap detiknya 28.258 pengguna internet melihat pornogafi, setiap detiknya $89.00 dihabiskan untuk pornografi di internet, setiap harinya 266 situs porno baru muncul, kata “sex” adalah kata yang paling banyak dicari di internet, pendapatan US dari pornografi di internet tahun 2006 mencapai $2.84 milyar, pengguna pornografi di internet 72% pria dan 28% wanita, 70% traffic pornografi internet terjadi pada hari kerja jam 9.00 – 17.00, diperkirakan kini ada 372 juta halaman

website pornografi, Website pornografi diproduksi 3% oleh Inggris, 4% oleh

Jerman, dan 89% oleh US, Website pornografi yang traffic-nya paling tinggi:

sedangkan negara-negara yang melarang pornografi yaitu Saudi Arabia, Iran, Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, Malaysia, Indonesia, Singapura, Kenya, India, Kuba, dan Cina. Berdasarkan data tersebut ternyata negara kita, Indonesia, termasuk salah satu negara yang melarang adanya situs porno. Tapi kenyataan di lapangan tetap saja keberadaan bisnis cyber gelap yang hasilnya begitu menguntungkan bagi ownernya ini tidak dapat dielakkan keberadaannya.

Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) telah mengambil langkah untuk memblokir situs-situs yang berbau pornografi di internet karena akhir-akhir ini, jumlah anak-anak yang mengakses situs porno semakin banyak. Pemblokiran situs porno juga disebutnya sebagai salah satu upaya untuk melindung anak dari kebobrokan moral, karena pornografi di Indonesia bukan


(15)

hanya masuk lewat tayangan tv, video maupun internet tetapi juga lewat bacaan atau komik yang dikonsumsi anak-anak dengan menampilkan tokoh-tokoh yang disukai anak-anak. Data yang dilansir ASA menyebutkan, industri pornografi menghasilkan 57 miliar dolar AS per tahun di seluruh dunia. Data lainnya menyebutkan, rata-rata usia anak berkenalan dengan internet pornografi antara usia 11 tahun, sedangkan konsumen terbesar pornografi internet adalah kelompok berumur 12-17 tahun yang dapat dikatakan sebagai remaja.

Remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa dimana bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan. Bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak. Di masa remaja akan ada pembentukan identitas personal yang stabil, kesadaran yang meliputi perubahan dalam pengalaman dan peran yang mereka miliki, dan memungkinkan mereka untuk menjembatani masa kanak-kanak yang telah mereka lewati dan masa dewasa yang akan mereka masuk. Pemahaman mengenai seksualitas seseorang merupakan bagian dari upaya pembentukan identitas personal yang stabil, karena dengan mengembangkan sikap yang sehat mengenai keberadaan diri sebagai makhluk seksual, seseorang juga memahami nilai-nilai, keyakinan, sikap, dan batasan-batasan yang


(16)

dimilikinya, dan akan memampukannya untuk dapat merasa nyaman menjadi dirinya sendiri

Pemahaman mengenai seksualitas yang dibutuhkan oleh remaja inilah yang akhirnya mendorong remaja untuk mencari tahu lebih banyak lagi tentang makna dari kata seks tersebut. Tapi kita hidup di negara yang menganut budaya timur. Seks dianggap sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Sejak duduk di bangku sekolah dasar sebenarnya sudah ada mata pelajaran yang lumayan menyinggung tentang seks. Sampai kita duduk di bangku sekolah menengah atas pun malah semakin banyak pembahasan tentang hal tersebut. Tapi kembali pada budaya yang kita anut, seks tabu untuk dibicarakan. Padahal pendidikan seks sendiri adalah hal yang penting untuk diketahui sejak dini, agar nantinya seseorang tidak terjerumus dalam persepsi yang salah dan berakibat melakukan tindakan yang salah pula karena salah persepsi. Minimnya penjelasan tentang seks itulah yang pada akhirnya membawa para remaja mencari tahu dari sumber yang tidak seharusnya.

Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi pada akhirnya membantu para remaja Indonesia untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Internet yang menampilkan berbagai informasi mulai dari hal yang berkaitan dengan pendidikan sampai muncul situs-situs porno yang menyamar dibalik pendidikan seks. Akhirnya yang ada bukan mencari informasi tentang pendidikan seks, yang ada justru malah mencari visualisasi dari seks itu sendiri. Sebagai remaja yang masih dalam tahap pembentukan jati diri, dimana pandangan maupun persepsi mereka masih dapat dipengaruhi maka tidak mustahil muncul keinginan dari para remaja yang melihat pornografi tersebut untuk mencoba dan mengimplikasikan


(17)

apa yang mereka lihat. Berbekal pendidikan minim, mencari informasi dari sumber yang salah, dan didukung dengan rasa ingin tahu yang kuat, akhirnya berdampak pada salah persepsi tentang hal yang ingin diketahui.

Dalam buku Psikologi Komunikasi karangan Jalaluddin Rakhmat, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi juga ditentukan faktor personal dan struktural. Faktor-faktor personal antara lain pengalaman, proses belajar, kebutuhan, motif dan pengetahuan terhadap obyek psikologis. Faktor-faktor struktural meliputi lingkungan keadaan sosial, hukum yang berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat. Seorang remaja yang melihat pornografi via internet, melihat gambar dan video yang tidak seharusnya, dimana tindakan tersebut merupakan kebutuhan pemahaman seksualitas dalam masa remaja, tentu saja akan berpengaruh terhadap persepsinya tentang seksualitas itu sendiri dan hasil dari persepsi itu tidak selalu benar. Bisa saja remaja tersebut mempersepsikan bahwa apa yang baru saja ia lihat adalah hal yang wajar dilakukan oleh orang yang sudah mengalami pubertas seperti dirinya, atau mungkin ia mempersepsikan bahwa apa yang baru dilihatnya adalah yang sakral yang hanya layak dilakukan oleh pasangan yang sudah resmi. Kesalahan persepsi tentang hal ini pun semakin parah karena didukung dengan keanehan budaya masyarakat yang ada di Indonesia. Dimana masyarakatnya berpikiran kolot dengan alasan budaya timur tapi dalam bertindak mengikuti budaya barat. Seperti para remaja saat ini yang menganggap seks pranikah sebagai suatu hal yang biasa karena terpengaruh oleh budaya barat yang melegalkan seks di usia remaja.


(18)

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian terhadap pelajar di beberapa sekolah di Kota Medan yaitu di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi, dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah. SMAN 3 Medan merupakan salah satu sekolah menengah atas di Kota Medan yang menyediakan fasilitas internet bagi para siswanya. Fasilitas internet yang disediakan tidak hanya dalam bentuk PC yang dihubungkan dengan internet yang ditempatkan di laboratorium komputer tapi juga sudah terdapat wifi zone yang tentu saja lebih memberikan kemudahan bagi para siswa untuk dapat mengakses internet. SMA Panca Budi sendiri dipilih peneliti sebagai salah satu lokasi penelitian karena seperti yang diketahui oleh peneliti bahwa SMA Panca Budi memiliki fasilitas internet berupa warung internet (warnet) yang berada dalam lingkungan sekolah. Sedangkan alasan peneliti memilih SMA Shafiyyatul Amaliyyah selain karena sekolah ini memiliki fasilitas internet dan wifi zone, juga karena sekolah ini merupakan sekolah berbasis agama Islam dimana di sekolah ini selain pelajaran umum, pengetahuan mengenai agama Islam adalah hal yang paling ditekankan. Dengan alasan yang berbeda-beda yang dikemukankan peneliti dalam setiap pemilihan lokasi penelitian, peneliti mengharapkan respoden terpilih dalam penelitian ini benar-benar dapat mendukung berhasilnya penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan.


(19)

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

“Sejauhmanakah pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan?”

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bersifat mencari atau menjelaskan hubungan, yakni antara pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar Kota Medan. 2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA

Panca Budi dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah.

3. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober - November 2009.

I.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan situs porno yang jumlahnya begitu banyak di internet.

2. Untuk mengetahui bagaimana remaja mempersepsikan sesuatu dalam kondisi identitas personalnya yang belum stabil.


(20)

3. Untuk mengetahui pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar kota Medan

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa tentang pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada kita semua khususnya para remaja dalam mempersepsikan sesuatu.

I.6 Kerangka teori

Setiap penelitian memerlukan teori sebagai dasar menjelaskan berbagai fenomena-fenomena yang penting dalam bidang yang diteliti. Kerlinger menyebutkan, teori adalah himpunan konstruk (konsep), defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Untuk itu perlu disusun kerangka


(21)

teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti.(Nawawi, 2001:39)

Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi Massa dan Internet, Persepsi, Psikologi Perkembangan dan Teori S-O-R.

I.6.1 Komunikasi Massa dan Internet

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin comunis yang berarti “sama”, communico, communication, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama

(communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana,2005:41).

Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul Social

Communication memunculkan istilah science of communication yang

didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas pentrasmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2005:13).

Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media.

Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus


(22)

dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.

Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur di dalamnya yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, efek (Effendy, 2005:10). Dalam buku Ardianto (2004:7), Rakhmat merangkum defenisi-defenisi komunikasi massa, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui massa (media cetak dan media elektronik). Ada beberapa bentuk komunikasi massa, antara lain : televisi, radio, majalah, koran, tabloid, buku dan film (Nurudin,2004:2).

Menurut Wright (1959), dalam Severin dan Tankard (2007:4), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang memiliki ciri :

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya besar.


(23)

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komput er di seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur telekomunikasi (Akbar, 2005:10). Selain itu, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras, alasan penggunaannya beraneka ragam, mulai sekedar untuk berkomunikasi hingga untuk mengakses data yang penting (Ardianto, 2004:141).

Pada awalnya ada empat aplikasi utama internet, yaitu e-mail, news,

remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi yang muncul yaitu world wild

web (www) yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen yang

tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai muncul pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. Web diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil dibuat prototipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai interface grafis didapat pada bulan Februari 1993 (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61).

Internet sendiri banyak menghadirkan berbagai informasi melalui produk-produk terbaru dalam perkembangan terakhirnya. Tidak hanya menyediakan mesin pencari yang dapat dengan mudah dan cepat memberikan informasi yang kita butuhkan tapi juga sudah bermunculan blog-blog yang dapat menjadi sarana bertukar opini, hadirnya aplikasi chat room, menjamurnya situs-situs pertemanan online dan tentu saja tidak ketinggalan situs-situs yang berbau pornografi yang semakin banyak jumlahnya karena selalu saja kebanjiran pengunjung.


(24)

I.6.2 Persepsi

Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu. Sabri (1993) mendefinisikan persepsi sebagai aktivitas yang memungkinkan manusia mengendalikan rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat inderanya, menjadikannya kemampuan itulah dimungkinkan individu mengenali lingkungan pergaulan hidupnya.

Proses persepsi terdiri dari tiga tahap yaitu tahapan pertama terjadi pada pengideraan, kemudian tahap kedua diorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu, tahapan ketiga yaitu stimulasi pada penginderaan diinterprestasikan dan dievaluasi. Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya. Riggio (1990) juga mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif baik lewat penginderaan, pandangan, penciuman dan perasaan yang kemudian ditafsirkan. Mar'at (Aryanti, 1995) mengemukakan bahwa persepsi di pengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan terhadap objek psikologis.

Rahmat (dalam Aryanti, 1995) mengemukakan bahwa persepsi juga ditentukan juga oleh faktor fungsional dan struktural. Beberapa faktor fungsional atau faktor yang bersifat personal antara kebutuhan individu, pengalaman, usia, masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang bersifat subyektif. Faktor


(25)

struktural atau faktor dari luar individu antara lain: lingkungan keluarga, hukum-hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat.

Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terdiri dari faktor personal dan struktural. Faktor-faktor personal antara lain pengalaman, proses belajar, kebutuhan, motif dan pengetahuan terhadap obyek psikologis. Faktor-faktor struktural meliputi lingkungan keadaan sosial, hukum yang berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat

Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi–energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :

1. Penginderaan ( sensasi ), melalui alat – alat indra kita ( indra perasa,

indra peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia. Penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan.


(26)

Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai.

2. Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil

informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan, proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.

3. Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara

dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan).

I.6.3 Psikologi Perkembangan

Teori psikologi perkembangan merupakan sejumlah ide yg koheren, mengandung hipotesis-hipotesis dan asumsi-asumsi yang dapat diuji kebenarannya, dan berfungsi untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi perubahan-perubahan perilaku dan proses mental manusia sepanjang rentang kehidupannya.

Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam perkembangan


(27)

manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju.

Suatu defenisi yang relevan yang dikemukakan oleh Monks adalah: “Perkembangan psikologis merupakan proses yang dinamis. Dalam proses tersebut individu dan sifat lingkungan akhirnya menentukan tingkah laku apa yang diaktualisasikan dan dimanifestasikan. Umur kalender di sini bukan merupakan suatu variabel yang bebas, melainkan sebagai suatu dimensi waktu, mengandung kemungkinan untuk mengatur bahan-bahan (data) yang ada.”

Perkembangan juga berhubungan dengan proses belajar terutama mengenai isinya, yaitu mengenai apa yang akan berkembang berkaitan dengan tingkah laku belajar. Di samping itu juga bagaimana sesuatu itu dipelajari, apakah misalnya memorisasi (menghafalkan) atau melalui peniruan dengan menangkap hubungan-hubungan, hal itu semua ikut menentukan proses perkembangan.

Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri kepribadian yang khas itu. Titik berat yang diberikan oleh para psikolog perkembangan ada pada relasi antara kepribadian dengan perkembangan. Hal ini disebabkan oleh pendapat para psikolog bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang meskipun beberapa komponen dapat lebih menonjol perkembangannya.

Secara sederhana teori yang berkaitan dengan psikologi perkembangan dapat disebutkan sebagai berikut :


(28)

1. Teori Empirisme, teori ini berpandangan bahwa pada dasarnya manusia

lahir ke dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran.

2. Teori Nativisme, teori ini mengemukakan bahawa anak lahir telah

dilengkapi dengan bakat alami (kodrat) dan pembawaan (nativus = pembawaan) inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak.

3. Teori Konvergensi, konvergensi (converge = memusatkan pada satu titik;

bertemu). Dikatakan bahwa perkembangan jiwa anak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang yakni pengaruh bakat dan pengaruh lingkungan, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan.

4. Teori Rekapitulasi, rekapitulasi (recapitulations) berarti ulangan, yang

dimaksud di sini yaitu bahwa perkembangan jiwa anak adalah merupakan hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia.

5. Teori Psikodinamika, teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa

anak atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif, yakni ketegangan yang ada dalam diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya di tengah-tengah lingkungan.

6. Teori Kemungkinan Berkembang, teori ini berlandaskan pada anak

adalah mahluk hidup yang berkembang, waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya sehingga membutuhkan perlindungan, dalam perkembangan anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif (menerima) dan aktif (eksplorasi).


(29)

7. Teori Interaksionisme, menurut teori ini perkembangan jiwa dan perilaku

seseorang banyak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya.

I.6.3.a. Remaja dan Seks Pranikah

Dalam perkembangannya seseorang akan melewati fase yang disebut dengan fase remaja. Dalam buku Psikologi Remaja, WHO memberikan defenisi konseptual tentang remaja. Salah satu ciri remaja disamping tanda-tanda seksualnya adalah “perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa”. Dalam ilmu kedokteran, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan secara fisik ketika alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh umumnya memperoleh bentuk yang sempurna.

Seiring dengan perkembangan fisik dan psikologis, remaja pun semakin banyak ingin tahu tentang apa yang ada dirinya, baik secara fisik maupun kejiwaan serta ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang kehidupan masyarakat luas. Kematangan anatomis, masa pubertas yang membuat seorang remaja mulai tertarik dengan lawan jenis, kemudian hal yang tidak mungkin bisa terlepas dari hal-hal tersebut adalah seks. Pengetahuan tentang seks adalah hal yang penting. Kematangan anatomis yang dialami remaja harus diiringi dengan penjelasan lengkap. Tapi sangat disayangkan karena sebagian besar masyarakat menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibicarakan bahkan ketika seseorang telah menikah. Sementara secara fisik dorongan seks dalam diri seseorang sudah muncul sejak usia 11-14 tahun. Ketidakmampuan seseorang menahan dorongan yang ada dan didukung oleh faktor-faktor dari luar maka yang terjadi adalah apa


(30)

yang biasa disebut denga seks pranikah. Sepasang remaja melakukan hubungan layak suami-istri dimana remaja tersebut belum terikat dalam lembaga perkawinan.

I.6.4 Teori S-O-R

S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut teori ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Maksudnya adalah keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula.

Prof. Dr. Mar’at (Effendy, 2002:253), dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelly yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variabel penting, yaitu:

a. Perhatian b. Pengertian c. Penerima

Dari uraian di atas, maka proses komunikasi S-O-R dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Model S-O-R Sumber : Effendy, 2002:253

Stimulus

Organisme :

 Perhatian

 Pengertian

 Penerima


(31)

Jika substitansi teori diatas dihubungkan dengan penelitian mengenai pengaruh situs porno terhadap persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar Kota Medan, maka hubungannya dengan teori S-O-R dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Stimulus (pesan) yang dimaksud adalah tentang situs porno.

2. Organisme (komunikan) yang menjadi sasaran adalah pelajar SMA Kota Medan yang mengetahui tentang hal yang berkaitan dengan situs porno, yang dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI di SMAN 3 Medan, SMA Panca Budi dan SMA Shafiyyatul Amaliyyah.

3. Respon (efek) yang dimaksud adalah persepsi pelajar SMA Kota Medan tentang seks pranikah.

I.7 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran yang rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 2001:40).

Pembatasan konsep dalam penelitian ini tidak saja untuk menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian dalam penelitian, tetapi batasan konsep diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabel (Bungin,2005:92).


(32)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain bahkan sana sekali tidak ada atau tidak muncul (Nawawi, 2001:57). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah situs porno yang meliputi semua aplikasi yang terdapat dalam sebuah situs porno, baik itu download video maupun chat room.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain (Nawawi, 2005:57). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi remaja tentang seks pranikah.

3. Variabel antara (Z)

Variabel antara adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antar variabel terikat. Variabel antara pada penelitian ini adalah karakteristik responden.

I.8 Model Teoritis

Berdasarkan kerangka konsep di atas maka dapat dibentuk model teoritis sebagai berikut :


(33)

Gambar 2 Model Teoritis

I.9 Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian diperlukan suatu operasional variabel terkait yaitu sebagai berikut:

Tabel 1 Operasional Variabel

Variabel Teoritis Variabel Operasioanal

1. Variabel Bebas (X) Situs Porno

Daya hibur Daya sambung Koleksi informasi Pengemasan situs Aplikasi situs 2. Variabel Terikat (Y)

Persepsi Remaja

Sensasi (penginderaan) Atensi (perhatian) Interpretasi (tafsiran) 3. Variabel Antara (Z)

Karakteristik Responden

Jenis kelamin Uang saku Frekuensi Durasi

Variabel Bebas (X)

Situs porno

Variabel Terikat (Y)


(34)

I.10 Defenisi Variabel Operasional

Defenisi operasional memberikan makna pada konstruk atau variabel dengan cara menetapkan aktivitas-aktivitas operasi yang diperlukan untuk mengukurnya (Bulaeng, 2004:60). Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Maka variabel-variabel dalam operasionalisasi penelitian ini didefenisikan sebagai berikut:

1. Variabel bebas (situs porno), terdiri dari :

a. Daya hibur, yaitu kemampuan yang dimiliki situs-situs porno sebagai sarana hiburan yang menarik bagi penggunjung situs tersebut.

b. Daya sambung, yaitu kemampuan situs-situs porno untuk membuat penggunjung melakukan kunjungan terus-menerus ke situs porno tersebut.

c. Koleksi informasi, yaitu kumpulan informasi yang diperoleh pengunjung situs porno baik informasi positif maupun informasi negatif.

d. Pengemasan situs, yaitu cara owner dari situs-situs porno tersebut menampilkan situsnya sehingga menarik banyak user internet untuk mengunjungi situsnya.

e. Aplikasi situs, yaitu adanya fasilitas di dalam situs tersebut yang dapat dipilih oleh para pengunjung situs, dimana fasilitas tersebut membuat pengujung situs semakin tertarik untuk mengunjungi


(35)

situs tersebut, dapar berupa chat room, download video,watch

video, user login, dll.

2. Variabel terikat (persepsi remaja), terdiri dari :

a. Sensasi (penginderaan), melalui indera penglihatan informasi diterima, dimana informasi yang dimaksud adalah tentang adanya situs porno.

b. Atensi (perhatian), adanya perhatian responden untuk mengakses situs porno.

c. Interpretasi (tafsiran), setelah mengakses situs porno maka muncul interpretasi yang berbeda-beda dalam diri responden tentang apa yang baru saja dilihat selama mengakses situs porno.

3. Variabel antara (karakteristik responden), terdiri dari :

a. Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin dari responden, yakni pria dan wanita

b. Uang saku, yaitu jumlah uang saku yang diterima/dimiliki responden, baik per hari, per minggu atau per bulan.

c. Frekuensi, yaitu tingkat keseringan responden mengunjungi situs porno.

d. Durasi, yaitu lama waktu yang dihabiskan responden untuk mengakses internet dalam sehari.

I.11 Hipotesis


(36)

kesimpulan yang belum sempurna, sehingga disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis yaitu dengan menguji hipotesis dengan data di lapangan (Bungin, 2005:90).

Hipotesis adalah jawaban-jawaban yang tentatif terhadap tujuan-tujuan studi (Lubis, 1998:43). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara situs porno dengan persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan.

Ha : Terdapat pengaruh antara situs porno dengan persepsi remaja tentang seks pranikah di kalangan pelajar SMA Kota Medan.


(37)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi Massa dan Internet II.1.1 Pengertian Komunikasi Massa

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari bahasa Latin: Communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2005:9).

Komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir. Artinya komunikasi berada dimanapun dan kapanpun juga. Menurut Carl I. Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication memunculkan istilah

science of communication yang didefinisikan sebagai suatu upaya yang sistematis

untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas penstransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2005:13).

Sedangkan menurut Fisher (Arifin, 2003:20), komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir, artinya komunikasi berada dimanapun dan kapanpun juga.

Rumusan komunikasi yang sangat dikenal orang adalah rumusan yang dibuat oleh Harold Lasswell. Menurut Lasswell (Mulyana, 2005:62) komunikasi adalah: “who says what in which channel to whom with what effect ”. jadi, jika


(38)

dipilah-pilahkan akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu:

•Siapa yang mengatakan komunikator (communicator)

•Apa yang dikatakan pesan (message)

•Media apa yang digunakan media (channel)

•Kepada siapa pesan disampaikan komunikan (communicant/receiver)

•Akibat yang terjadi efek (effect)

Wilbur Schram menampilkan apa yang ia sebut “The Condition of success

in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan

agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan

beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyampaikan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Pengertian komunikasi massa merujuk, kepada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,


(39)

bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Ardianto, 2004:3), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass

communication is messages communicated through a mass medium to a large

number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi

massa itu harus menggunakan media massa.

Menurut Mulyana (2005:75) komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.

Selain pengertian di atas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa, Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu:

“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio atau visual. Komunikasi massa menjadi lebih logis jika didefinisikan menurut bentuknya seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, buku, tabloid, film, dan pita” (Ardianto, 2004:6).


(40)

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gebner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004:4).

Menurut Joseph R. Dominick mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C (Nurudin, 2004:12) disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. Luas disini berarti lebih besar daripada sekadar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada orang-orang dari berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen.

Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


(41)

komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern (media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak.

Menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri, yaitu:

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beropersi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

(Severin dan Tankard, 2007:4)

II.1.2 Komponen Komunikasi Massa

Komunikasi massa pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah, artinya komunikasi berlangsung dari komunikator (sumber) melalui media kepada komunikan (khalayak). Walaupun komunikasi massa dalam prosesnya bersifat satu arah, namun dalam operasionalnya memerlukan komponen lain yang turut menentukan lancarnya proses komunikasi. Komponen dalam komunikasi massa ternyata tidak sesederhana komponen komunikasi yang lainnya. Proses komunikasi massa lebih kompleks, karena setiap komponennya mempunyai karakteristik tertentu adalah sebagai berikut (Ardianto, 2004 : 36-42).


(42)

a. Komunikator

Dalam komunikasi massa produknya bukan merupakan karya langsung seseorang, tetapi dibuat melalui usaha-usaha yang terorganisasikan dari beberapa partisipan, diproduksi secara massal dan didistribusikan kepada massa.

b. Pesan

Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu sama lainnya.

c. Media

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instananeous).

d. Khalayak

Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.

e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa

Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya ditujukan kepada massa (khalayak) yang heterogen. Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya. Oleh karena itu, pesan tersebut akan di filter (disaring) oleh khalayak yang menerimanya.


(43)

f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)

Dalam proses perjalanannya sebuah pesan dari sumber media massa kepada penerimanya, gatekeeper ikut terlibat di dalamnya. Gatekeeper dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima.

II.1.3 Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi

Menurut Severin dan Tankard yang dikutip Suprapto dalam bukunya “Pengantar Teori Komunikasi” (2007:13-14) berdasarkan sifat-sifat komponen, komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut:

1. Berlangsung satu arah. Bandingkan dengan komunikasi antar personal yang berlangsung dua arah

Dalam komunikasi massa feed back baru akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk bersama. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama lembaga dan nyaris tak memiliki kebebasan individual.

3. Pesan-pesan bersifat umum

Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya bersifat umum (untuk orang banyak).

4. Melahirkan keserempakan

Bagaimana kekuatan sebuah radio siaran melalui acara tertentu memaksa pendengarnya untuk secara serempak mendengarkan acara tersebut.


(44)

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

Kemajemukan audience komunikasi massa menyebabkan pelaksana komunikasi massa harus benar-benar mempersiapkan semua ide atau informasi yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum disebarluaskan.

Disamping memiliki ciri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick yang dikutip Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” (2004:15-18) adalah sebagai berikut:

1. Surveillance (Pengawasan)

Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang mempekerjakan pengawasan.

2. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi beserta penafsiran mengenai suatu peristiwa tertentu. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.


(45)

4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Sosialisasi mengacu kapada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar, dan menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai apa yang penting.

5. Entertainment (Hiburan)

Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayang hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

Menurut Steven M. Chaffe ( Ardianto dkk, 2004:49) efek media massa dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak yaitu komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, behavioral.

a. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri.

1.

Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.


(1)

20. Apakah Anda pernah melakukan download video di situs porno yang ada di

internet?

1. Sangat sering

2. Sering

28

3. Pernah

4. Tidak pernah

21. Apakah Anda pernah membuka aplikasi watch video di situs porno yang ada

di internet?

1. Sangat sering

2. Sering

29

3. Pernah

4. Tidak pernah

C. Persepsi Remaja

22. Bagaimana reaksi Anda saat pertama kali mengetahui tentang adanya situs

porno di internet?

1. Sangat tertarik

2. Tertarik 30

3. Biasa saja

4. Tidak tertarik

Mengapa?...

………..

………..

23. Setelah mengetahui tentang adanya situs porno di internet, apakah Anda

berkeinginan untuk segera mengakses situs tersebut?

1. Sangat ingin

2. Ingin

31

3. Biasa saja

4. Tidak ingin

24. Seberapa besar keinginan Anda untuk mengakses situs porno yang ada di

internet?

1. Sangat ingin

2. Ingin

32

3. Biasa saja

4. Tidak ingin

25. Apakah faktor utama yang menyebabkan Anda ingin mengakses situs

porno?

1. Penasaran

2. Sekedar ingin tahu

3. Ada informasi yang ingin dicari tahu

33


(2)

26. Jika Anda telah mengakses salah satu situs porno yang ada di internet,

apakah muncul keinginan Anda untuk mencoba apa yang Anda lihat dalam

situs tersebut?

1. Sangat ingin

2. Ingin

34

3. Biasa saja

4. Tidak ingin

27. Setelah mengetahui tentang adanya situs porno di internet, apakah yang

Anda.pikirkan?...

...

28. Jika Anda telah mengakses salah satu situs porno yang ada di internet,

apakah mempengaruhi pemikiran Anda tentang makna virginitas? Berikan

alasan Anda!

………...

………...

………...

………...

………...

29. Apakah video-video yang muncul di dalam situs porno mempengaruhi

pemikiran Anda tentang makna sakral “hubungan intim” yang hanya layak

dilakukan oleh orang-orang yang telah diikat dalam lembaga perkawinan?

Mengapa?

………..

………..

………..

………..

………..

30. Berikan pendapat Anda tentang seks pranikah?

……….

……….

……….

……….

……….


(3)

FORT RON COBOL

N o.

Re sponde n

K a ra t erist ik Re sponde n

Sit us Porno

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 0 1 2 3 1 1 1 3 2 1 1 4 1 4 4 2 4 4 1 2 1 1 4 3 0 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 4 4 1 4 2 4 3 2 3 1 3 4 3 0 3 2 1 1 3 1 3 3 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 1 3 1 1 1 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 1 4 4 3 4 4 0 5 2 3 1 1 3 3 4 2 2 4 4 1 4 2 4 4 2 3 2 3 4 3 0 6 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 2 2 2 1 3 4 3 4 3 0 7 1 2 3 2 2 3 3 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 0 8 2 1 2 4 3 3 3 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 0 9 2 2 4 4 3 1 4 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 0 2 2 1 1 1 3 3 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 2 2 4 3 3 3 4 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 2 4 1 2 3 4 1 1 3 3 2 4 2 3 2 2 3 1 3 4 3 1 3 1 2 3 3 2 3 4 1 2 3 4 2 2 1 2 3 1 3 1 3 4 3 1 4 1 1 4 4 2 3 4 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 1 1 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3 2 1 1 1 3 1 2 4 3 1 6 1 1 1 2 2 3 2 1 1 1 1 2 4 2 1 1 1 3 1 2 4 3 1 7 1 1 4 3 2 3 2 1 2 4 4 2 4 2 4 4 1 3 1 3 4 3 1 8 1 2 3 3 2 3 4 1 1 4 4 3 3 1 1 2 1 2 1 1 4 2 1 9 2 1 1 1 3 3 3 2 2 4 4 1 4 2 4 4 2 1 2 1 4 4 2 0 1 1 4 3 3 3 4 1 2 2 3 2 4 2 3 4 2 2 2 2 4 3 2 1 2 1 3 1 3 1 4 2 2 4 4 1 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 1 2 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 2 1 4 3 2 1 2 1 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 5 2 2 1 3 3 1 4 1 2 3 4 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 6 1 1 3 1 1 1 4 1 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 7 2 1 3 3 3 3 2 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 8 2 1 2 3 3 1 3 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 9 2 2 4 3 1 2 3 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 0 1 2 3 3 2 3 4 1 1 3 3 3 4 2 1 1 2 1 2 1 4 2 3 1 1 2 1 4 2 1 1 1 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 2 2 4 1 2 2 2 1 2 1 4 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 1 2 2 1 3 3 3 4 2 3 4 4 3 1 4 1 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 5 2 3 1 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 6 2 3 1 1 1 3 2 1 1 2 1 2 4 2 3 4 2 2 2 2 4 3 3 7 2 2 1 1 3 3 4 2 2 4 4 1 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 8 2 3 1 3 1 3 3 2 2 4 4 1 4 2 4 1 3 3 3 3 4 4 3 9 2 3 1 1 1 3 4 2 2 4 4 1 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 0 2 2 1 4 3 1 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 2 3 1 3 3 1 3 2 2 4 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3 2 3 4 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 1 2 4 2 2 4 3 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 2 1 1 2 3 3 4 2 2 3 3 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 6 2 2 1 3 2 1 2 2 2 4 4 1 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 7 2 2 3 3 2 1 4 1 2 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4


(4)

4 8 2 3 1 1 2 3 3 2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 9 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 3 1 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 5 0 2 1 2 3 2 3 4 2 2 3 3 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 1 1 3 1 1 2 3 3 1 1 1 2 2 4 1 2 2 3 3 3 3 3 4 5 2 1 1 4 3 3 3 4 2 2 4 4 1 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 5 3 1 3 3 2 4 3 4 2 2 3 4 1 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 1 3 3 4 3 3 2 1 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 1 1 3 3 2 1 2 2 2 3 3 1 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 5 6 1 3 3 3 1 3 4 1 1 2 2 1 2 1 1 2 3 3 3 3 4 3 5 7 1 1 4 4 3 3 4 1 2 3 3 1 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 5 8 1 3 1 1 1 3 2 1 2 2 2 1 4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 5 9 2 3 2 2 4 1 2 1 2 4 3 1 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 6 0 1 3 1 1 1 3 4 1 1 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 4 3 6 1 2 3 3 2 1 3 2 1 1 2 2 1 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 6 2 1 3 3 1 2 3 2 1 1 2 3 1 2 1 2 2 3 3 3 3 4 3 6 3 1 3 1 1 1 3 2 1 1 2 1 2 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 6 4 1 3 1 1 4 3 4 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 3 3 4 3 6 5 2 3 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 4 2 3 1 3 1 3 1 4 2 6 6 1 3 1 1 4 3 2 1 1 2 2 4 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 6 7 1 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 6 8 2 3 3 2 4 3 2 1 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 6 9 1 3 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 7 0 2 3 1 4 3 3 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 3 3 4 4 7 1 2 3 1 4 3 3 2 1 2 3 2 1 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 7 2 1 3 1 1 1 3 4 1 1 2 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 7 3 2 3 2 2 1 3 4 1 2 3 2 4 4 2 2 2 3 2 3 2 4 3 7 4 1 3 1 2 2 3 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 7 5 2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 7 6 1 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 7 7 2 3 3 1 4 3 4 1 2 2 2 1 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 7 8 2 3 3 1 4 1 1 1 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 7 9 1 3 1 2 4 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 8 0 2 3 1 2 1 3 2 1 1 2 2 2 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 8 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 3 3 3 3 4 3 8 2 1 3 1 2 1 3 2 1 1 2 1 1 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 8 3 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 8 4 1 3 2 1 1 3 2 1 1 2 3 1 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 8 5 2 3 3 2 1 1 2 1 2 3 2 3 4 2 2 1 3 3 4 3 4 3 8 6 1 3 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 8 7 1 3 2 1 1 3 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 8 8 1 3 1 1 1 3 2 1 1 1 2 2 4 2 1 1 3 3 3 3 4 3


(5)

TABEL SKOR DATA MENTAH

No.Responden

X

Y

0

1

56

11

0

2

70

14

0

3

78

15

0

4

64

14

0

5

71

20

0

6

67

14

0

7

83

18

0

8

84

18

0

9

79

17

1

0

78

18

1

1

82

17

1

2

62

15

1

3

61

16

1

4

80

18

1

5

51

6

1

6

46

8

1

7

66

15

1

8

48

11

1

9

116

18

2

0

62

15

2

1

93

17

2

2

55

8

2

3

64

17

2

4

68

13

2

5

66

14

2

6

76

15

2

7

77

18

2

8

75

19

2

9

57

20

3

0

58

13

3

1

50

15

3

2

62

14

3

3

74

15

3

4

78

16

3

5

55

20

3

6

77

9

3

7

71

18

3

8

71

17

3

9

69

17

4

0

72

20

4

1

60

17

4

2

67

17

4

3

74

19

4

4

76

15

4

5

71

20

4

6

74

21


(6)

4

8

63

18

4

9

75

18

5

0

58

15

5

1

57

10

5

2

73

20

5

3

70

14

5

4

67

12

5

5

62

15

5

6

47

9

5

7

58

13

5

8

62

11

5

9

65

12

6

0

56

8

6

1

53

10

6

2

54

5

6

3

58

6

6

4

57

9

6

5

48

13

6

6

62

8

6

7

58

6

6

8

59

11

6

9

54

9

7

0

64

11

7

1

65

11

7

2

58

6

7

3

55

10

7

4

64

9

7

5

60

12

7

6

57

8

7

7

54

9

7

8

64

10

7

9

52

7

8

0

56

8

8

1

59

6

8

2

55

9

8

3

51

11

8

4

66

10

8

5

52

11

8

6

54

6

8

7

56

14