1. Teori Empirisme, teori ini berpandangan bahwa pada dasarnya manusia
lahir ke dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran.
2. Teori Nativisme, teori ini mengemukakan bahawa anak lahir telah
dilengkapi dengan bakat alami kodrat dan pembawaan nativus = pembawaan inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang
anak. 3. Teori Konvergensi, konvergensi converge = memusatkan pada satu titik;
bertemu. Dikatakan bahwa perkembangan jiwa anak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang yakni pengaruh bakat dan pengaruh
lingkungan, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan. 4. Teori Rekapitulasi, rekapitulasi recapitulations berarti ulangan, yang
dimaksud di sini yaitu bahwa perkembangan jiwa anak adalah merupakan
hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia. 5. Teori Psikodinamika, teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa
anak atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif, yakni ketegangan yang ada dalam diri seseorang itu
ikut menentukan dinamikanya di tengah-tengah lingkungan. 6. Teori Kemungkinan Berkembang, teori ini berlandaskan pada anak
adalah mahluk hidup yang berkembang, waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya sehingga membutuhkan perlindungan, dalam
perkembangan anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif menerima
dan aktif eksplorasi.
Universitas Sumatera Utara
7. Teori Interaksionisme, menurut teori ini perkembangan jiwa dan perilaku seseorang banyak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya.
I.6.3.a. Remaja dan Seks Pranikah
Dalam perkembangannya seseorang akan melewati fase yang disebut dengan fase remaja. Dalam buku Psikologi Remaja, WHO memberikan defenisi
konseptual tentang remaja. Salah satu ciri remaja disamping tanda-tanda seksualnya adalah “perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa”. Dalam ilmu kedokteran, remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan secara fisik ketika alat-alat kelamin manusia mencapai
kematangannya. Secara anatomis berarti alat-alat kelamin khususnya dan keadaan tubuh umumnya memperoleh bentuk yang sempurna.
Seiring dengan perkembangan fisik dan psikologis, remaja pun semakin banyak ingin tahu tentang apa yang ada dirinya, baik secara fisik maupun
kejiwaan serta ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang kehidupan masyarakat luas. Kematangan anatomis, masa pubertas yang membuat seorang remaja mulai
tertarik dengan lawan jenis, kemudian hal yang tidak mungkin bisa terlepas dari hal-hal tersebut adalah seks. Pengetahuan tentang seks adalah hal yang penting.
Kematangan anatomis yang dialami remaja harus diiringi dengan penjelasan lengkap. Tapi sangat disayangkan karena sebagian besar masyarakat menganggap
seks adalah hal yang tabu untuk dibicarakan bahkan ketika seseorang telah menikah. Sementara secara fisik dorongan seks dalam diri seseorang sudah
muncul sejak usia 11-14 tahun. Ketidakmampuan seseorang menahan dorongan yang ada dan didukung oleh faktor-faktor dari luar maka yang terjadi adalah apa
Universitas Sumatera Utara
yang biasa disebut denga seks pranikah. Sepasang remaja melakukan hubungan layak suami-istri dimana remaja tersebut belum terikat dalam lembaga
perkawinan.
I.6.4 Teori S-O-R