II.3.4 Masa Remaja pada Perkembangan Manusia
Masa ini terbagi menjadi dua yakni : 1.
Masa pra pubertas pueral = 12 – 14 tahun
2. Masa pubertas
= 14 – 18 tahun
1. Masa Pra Pubertas pueral
Masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa pubertas, dimana seorang anak yang telah besar , puer = anak besar ini sudah ingin
berlaku seperti orang dewasa tetapi dirinya belum siap, termasuk kelompok dewasa.
Pra pubertas adalah saat-saat terjadinya kematangan seksual yang sesungguhnya, bersamaan dengan terjadinya perkembangan fisiologis yang
berhubungan dengan kematangan kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang bermuara langsung ke dalam saluran darah. Dengan melalui
pertukaran zat yang ada di antara jaringan-jaringan kelenjar dengan pembuluh rambut di dalam kelenjar tadi. Zat-zat yang dikeluarkan disebut hormon. Hormon
inilah yang menimbulkan berbagai rangsangan hormonal pada anak. Pada masa pra pubertas akan muncul perasaan negatif pada diri seorang
anak, antara lain : a.
Ingin selalu menentang lingkungan b.
Tidak tenang dan gelisah c.
Menarik diri dari masyarakat d.
Kurang dan suka bekerja e.
Kebutuhan untuk tidur semakin besar f.
Pesimistis
Universitas Sumatera Utara
Adanya kelainan aktivitas dalam diri seorang anak seperti yang tersebut di atas, dapat dikatakan karena anak tersebut dalam kondisi :
a. Perkembangan jasmani yang belum selaras
b. Keadaan batin yang belum seimbang perkembangannya dalam diri seorang
anak antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya
2. Masa Pubertas
Pada masa ini seorang anak tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga bersifat aktif mencapai kegiatan dalam rangka menemukan dirinya, serta mencari
pedoman hidupnya mendatang. Kegiatan tersebut dilakukannya penuh semangat tetapi ia sendiri belum memahami hakikat hal yang dicarinya.
Pada penemuan akunya itu anak mulai menyadari akan keberadaan dirinya, yang lebih dalam dibandingkan dengan yang sebelumnya. Tapi ia juga
mengatahui betapa pentingnya ia untuk ikut serta dalam kegiatan masyarakat. Ia masih penuh dengan kecanggungan serta tidak seimbang. Oleh karena itu anak
jadi bersifat tertutup introvert. Pada kegiatan mencari pedoman hidup ini, anak puber sudah mulai aktif
menerima akan norma-norma susilaetis juga norma agama, estetika. Tetapi bentuk pengakuan tadi masih terbatas pada kondisi dirinya. Dalam kegiatan keluar
ia masih menggantungkan diri pada orang lain yang ia kagumi. Ia pun menyadari bahwa dirinya belum seperti orang yang dipujanya.
Pada kegiatan memasukkan diri ke dalam masyarakat, anak puber mulai mengenal segala corak kehidupan masyarakat tetapi belum sempurna
Universitas Sumatera Utara
pengetahuannya. Kemudian ia pun aktif memasuki berbagai macam corak kehidupan hingga terkadang menampakkan sikap yang kontroversi.
Setelah melewati masa pubertas maka remaja memasuki masa adoleson 18 – 20 tahun. dalam masa ini anak sudah mulai membuat rencana kehidupan
serta sudah mulai memilih dan menentukan jalan hidup way of life yang hendak ditemuinya.
Dalam masa remaja inilah akan muncul segala perilaku seksual dalam diri remaja yang dodorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun
dengan yang sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini ada bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai pada pacaran atau berhubungan intim
layaknya suami-istri. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Sebagian dari tingkah laku ini memang tidak
berdampak apa-apa terutama jika tidak ada akibat fisik atau sosial yang ditimbulkannya.
II.4 Teori S-O-R