Proporsi bantuan Krani-I Urusan Administrasi Umum

Silau KSSIL, Kebun Ambalutu KAMBT, Kebun Pulau Mandi KPMDI Kebun Huta Padang KHTPD.

5.4. Proporsi bantuan

Dana bantuan yang diberikan oleh pihak PTPN III kepada Mitra Binaanya tidak dilakukan secara sembarangan. Krani PKBL bersama tim survey melakukan analisa kelayakan di lapangan. Data dari proposal yang diberikan oleh calon Mitra Binaan saat pemberian proposal diperiksa kebenarannya. Proporsi dana yang diberikan tidak hanya berkisar pada anggaran saja, tetapi juga pada serapan maksimal, artinya apabila areal dan prospek ke depannya bagus maka anggaran yang diberikan pun harus lebih besar. ketersediaan dana yang dimiliki oleh PKBL dan besar bantuan yang telah diprogramkan untuk masing-masing KabupatenKota yang diprogramkan untuk mendapatkan batuan sebagai perwujudan dari tanggungjawab sosial PTPN III terhadap masyarakat. Besarnya bantuan yang diprogramkan untuk masing-masing KabupatenKota antara lain didasarkan pada luas areal PTPN III di masing-masing wilayah KabupatenKota tersebut. Besar bantuan yang diberikan untuk Program Kemitraan ini sangat tergantung pada proposal yang diajukan dan kelayakan usaha yang sedang digeluti yang bersangkutan. Proporsi pemberian dana bantuan program kemitraan tidak sesuai dengan kebutuhan dari Mitra Binaan. Universitas Sumatera Utara Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sukamto bahwa : “….uang yang diberikan tanggung untuk pengembangan usaha sebab uang pinjaman tidak lebih dari Rp. 50.000.000¸saya sudah menjadi Mitra Binaan sejak tahun 2008 dan usaha saya bergerak dibidang Mebel elektronik, dan untuk jenis usaha saya ini perlu modal yang besar. Saya telah meminjam ketiga kalinya dan jumlah pinjaman bertambah sedikit pertama Rp. 35.000.000 dan yang kedua dan ketiga besarnya Rp.50.000.000.” Wawancara dengan Bapak Sukamto Tanggal 28 April 2014 Besarnya bantuan yang diberikan sangat bervariasi tergantung pada kelayakan usaha yang bersangkutan, Besar dana yang diberikan bervariasi antara Rp 10.000.000,- rupiah hingga Rp 90.000.000,- 56 5.5. Karakteristik Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Mitra Binaan . Untuk Distrik Asahan variasi jumlah pinjaman dana tidak lebih dari Rp. 50.000.000. meskipun usaha yang digeluti membutuhkan dana yang cukup besar namun pinjaman tetap berkisar Rp. 15.000.000 – Rp. 50.000.000. Hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan pengembangan usaha. Karakteristik pelaku usaha Mikro, kecil dan menengah UMKM dalam penelitian ini merupakan gambaran dari status sosial mereka yang peneliti temui selama melakukan wawancara dan observasi dengan 6 Mitra Binaan PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Asahan. Beberapa karakteristik pelaku UMKM tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 56 Hasil wawancara dengan Krani PKBL yaitu japinde sihaloho tanggal 27 april 2014 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Karakteristik pelaku usaha Mikro, kecil dan menengah UMKM No. Karakteristik Penjelasan 1. Situasi sosial Mereka yang telah lama ber- kecimpung dalam dunia wirausaha 2. Keputusan untuk berwirausaha -Berbekal pengalaman dari orang tua bisnis turun-temurun -Memiliki ketertarikan lebih kepada dunia usaha dan tidak tertarik menjadi karyawan yang memiliki keterikatan kerja. 3. Pendidikan Mulai dari SD, SMP, dan didominasi oleh lulusan SMU dan paling tinggi Perguruan Tinggi. 4. Tempat usaha Pada umumnya mereka memanfaatkan areal tempat tinggal menjadi tempat usaha. 5. Perekrutan tenaga kerja - Pada umumnya pelaku UKM ini mempekerjakan sanak keluarga istri atau saudara - Warga sekitar tetangga dengan alasan kepercayaan terhadap orang yang sudah dikenal. 6. Jumlah Pinjaman yang diberikan oleh pinjaman oleh PKBL PT. Perkebunan Nusantara III Persero Distrik Asahan Sebesar 15 juta sampai 50 juta dengan lama pencicilan 36 bulan Sumber: Wawancara dan Observasi di Lapangan dengan para Mitra Binaan PKBL Agus Salim Lubis, Dedi Hari Syahputra, Sukamto, Legimin, Suprianto, Syarifuddin Mustofa Hsb S.kom Pada April 2014 Universitas Sumatera Utara

5.6. Proses Pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Implementasi Corporate Social Responsibility Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)

4 58 134

Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Labuhanbatu II Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

2 47 121

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII DI DESA SINAR BANTEN

0 13 121

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Terhadap Pengembangan UKM di Kota Medan

1 8 87

ANALISIS DAMPAK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KONDISI USAHA UMKM MITRA BINAAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO).

0 0 11

10. Bagaimanakah dampak pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik

0 2 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perspektif Good - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan

1 5 27

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

0 0 12

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

0 3 9