KESIMPULAN Implementasi Kebijakan Netralitas Pegawai Negeri Sipil

Dengan demikian pelaksanaan netralitas PNS di Pemko Medan telah dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun disamping itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Kepemimpinan dalam kebijakkan netralitas PNS mempunyai peran yang menetukan terhadap keberhasilan implementasi kebijakan netralitas PNS tersebut. 2. Ketaatan hukum terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya tentang Netralitas PNS adalah merupakan kewajiban bagi seluruh PNS harus mematuhi dan diberikan sanksi tegas terhadap PNS yang melanggar dan hal ini merupakan salah satu jaminan terwujudnya Netralitas PNS. 3. Diharapkan partai politik tidak intervensi atau berupaya menggiring mengajak PNS masuk menjadi anggota partai politik.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1. Pemko Medan sudah melaksanakan pengangkatan Calon PNS pegawai baru dan Kenaikan Pangkat PNS daerah, untuk Penata Tingkat I, golongan ruang IIId kebawah berjalan lancar, namun untuk Kenaikan Pangkat ke Pembina, golongan ruang IVa keatas masih terdapat keterlambatan karena usul harus melalui Badan Kepegawai Daerah BKD Provinsi, selain itu perpindahan wilayah kerja bagi PNS yang ke luar dan yang masuk Pemko Medan adalah merupakan sebagai salah satu fungsi pembinaan karier PNS dan oleh karena itu Pemko Medan sudah Bambang Sutedjo: Reformasi Kepegawaian dalam Otonomi Daerah Studi pembinaan Pegawai Negeri sipil Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 melaksanakan perpindahan wilayah kerja, selanjutnya Pemko Medan sudah melaksanakan pemberhentian PNS yang telah mencapai batas usia pensiun BUP dan selama ini tidak mengalami hambatan yang signifikan, karena pada umumnya Surat Keputusan Pensiun dapat diterima oleh yang bersangkutan tepat pada waktunya. Hal ini dapat dipahami bahwa ketepatan waktu penyampaian Surat Keputusan Pemberhentian PNS yang telah mencapai BUP merupakan hal yang sangat didambakan dan merupakan harapan terakhir bagi PNS. 2. Metode pengembangan PNS yang selama ini diterapkan oleh instansi-instansi pemerintah dinilai kurang baik, karena mayoritas instansi pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah tidak mempunyai rancangan pengembangan PNS secara terprogram dengan pola yang jelas. Para PNS pada gilirannya menjadi kesulitan dan mendapatkan ketidakjelasan ketika harus memikirkan dan menyusun pengembangan kariernya secara individu. Kondisi ini juga menyebabkan tidak jelasnya arah pengembangan PNS melalui program diklat-diklat yang selama ini diselenggarakan. Dalam rangka menciptakan model strategi pengembangan PNS yang tepat, guna membentuk PNS yang berkualitas dan profesional aspek-aspek seperti visi, misi dan tujuan organisasi harus dijadikan sebagai dasar untuk membangun pola pengembangan PNS. Disamping beberapa aspek dominan tersebut diatas, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun model pengembangan kualitas PNS yaitu adanya pembinaan disiplin, moral, dan etika kemudian adanya penilaian kinerja, pelaksanaan diklat teknis, dan pemberdayaan PNS. Sedangkan beberapa hal yang perlu diperhatikan Bambang Sutedjo: Reformasi Kepegawaian dalam Otonomi Daerah Studi pembinaan Pegawai Negeri sipil Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 dalam membangun karier PNS adalah perlunya pembinaan karier secara jelas, melalui jalur karier yang baku, adanya diklat jabatan yang sesuai, dan dilaksanakan melalui sistem kompetensi. 3. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan agar kebijakan netralitas PNS dapat diimplementasikan adalah meningkatkan pemahaman baik kepada PNS, masyarakat maupun pihak partai politik, merinci labih lanjut pengertian netralitas PNS, dan mekanisme pelaksanannya, meningkatkan komitmen para pimpinan, tidakan tegas dan tidak diskriminatif pejabat yang berwenang terhadap PNS yang melanggar ketentuan netralitas PNS.

J. Saran

1. Pelaksanaan kewenangan kepegawaian di Pemko Medan agar lebih dioptimalkan dan dalam rangka penyelenggaraan fungsi manajemen PNS daerah perlu didukung oleh Peraturan Daerah Perda dibidang kepegawaian yang disesuaikan dengan kondisi daerah yang mengacu pada kebijakan Pemerintah Pusat. Untuk lebih meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian di daerah, seharusnya Pemko Medan di dukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang memadai. Untuk dapat melaksanakan pengelolaan data kepegawaian PNS daerah sebaiknya pengelola kepegawaian perlu segera membangun tata laksana jaringan informasi kepegawaian guna memperlancar proses pengelolaan data kepegawaian sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan bagi organisasi. Bambang Sutedjo: Reformasi Kepegawaian dalam Otonomi Daerah Studi pembinaan Pegawai Negeri sipil Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008