Kerangka Teori Kerangka Teori dan Konsepsi

dapat menjadi bahan perbandingan bagi penelitian lanjutan dan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. 2. Dari sudut pandang praktis, diharapkan penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi pembuat kebijakan atau pembuat keputusan di pusat dan daerah dan khususnya bagi PNS sebagai aparatur dalam pelaksanaan tugas di daerah dapat terlaksana sebagaimana mestinya. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran dari hasil-hasil penelitian mengenai Reformasi Kepegawaian dalam Otonomi Daerah OTDA Studi pembinaan PNS Pemko Medan belum pernah dilakukan penelitian dalam topik judul dan permasalahan yang sama. Jadi penelitian ini dapat disebut asli baik dari segi materi maupun metode pendekatannya.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

1. Kerangka Teori

Asas atau prinsip merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alas, dasar, tumpuan, tempat untuk menyandarkan sesuatu hal yang hendak dijelaskan. 4 Asas hukum merupakan jembatan antara peraturan-peraturan hukum dengan cita-cita dan pandangan etis masyarakatnya. 5 Karena sifatnya yang abstrak, maka 4 Mahadi, Falsafah Hukum Suatu Pengantar, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989, hlm. 119. 5 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 45. Bambang Sutedjo: Reformasi Kepegawaian dalam Otonomi Daerah Studi pembinaan Pegawai Negeri sipil Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 asas hukum itu pada umumnya tidak dituangkan dalam peraturan atau pasal yang konkrit. Kalau peraturan hukum konkrit itu dapat secara langsung ditetapkan kepada peraturannya yang konkrit, maka asas hukum karena bersifat abstrak tidak dapat diterapkan secara langsung kepada peristiwa konkrit. 6 Asas hukum bukan peraturan hukum, namun tidak ada hukum yang bisa dipahami tanpa mengetahui asas-asas hukum yang ada didalamnya. 7 Menurut ilmu hukum, semua perbuatan yang bertentangan dengan asas-asas hukum menjadi pelanggaran hukum. 8 Hukum kepegawaian yang dipelajari dalam Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang berlaku bagi pegawai yang bekerja pada administrasi negara sebagai pegawai negeri. Dalam kenyataannya yang bekerja sebagai pegawai itu memang bukan hanya pegawai negeri, tetapi banyak juga pegawai yang bekerja pada perusahaan-perusahaan swasta. Namun dalam Hukum Kepegawaian yang biasanya dikenal dalam studi Hukum Administrasi Negara adalah hukum mengenai subyek hukum Persoon dalam lapangan administrasi negara yang dalam status kepegawaian itu mereka mempunyai hubungan dinas publik, sedangkan pegawai- pegawai pada perusahaan swasta yang tidak mempunyai hubungan dinas publik menjadi lapangan studi tersendiri, seperti Hukum Perburuhan atau Hukum Perjanjian Kerja seperti yang diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 9 6 Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum, Yogyakarta : Liberty, 2000, hlm. 7. 7 Satjipto Rahardjo, Op.cit., hlm. 47. 8 E. Utrecht Moh. Saleh Djindang, Pengantar dalam Hukum Indonesia, Cetakan kesebelas, Jakarta : Ichtiar Baru, 1989, hlm. 390. 9 Moh. Mahfud MD, Hukum Kepegawaian Indonesia, Yogyakarta : Liberty, 1988, hlm.1. Bambang Sutedjo: Reformasi Kepegawaian dalam Otonomi Daerah Studi pembinaan Pegawai Negeri sipil Kota Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 Telah dikemukakan bahwa ciri khas yang melekat pada lembaga pegawai negeri itu adalah adanya hubungan dinas publik. Yang dimaksud hubungan dinas publik adalah bilamana seseorang mengikat dirinya untuk menunduk pada perintah dari pemerintah untuk melakukan suatu atau beberapa macam jabatan tertentu. Melakukan suatu atau beberapa macam jabatan itu dihargai dengan diberinya gaji atau beberapa keuntungan perseorangan lain. 10

2. Kerangka Konsepsi