Peran mediator inflamasi pada sepsis

silang peptida. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa PG dapat menginduksi produksi sitokin pada monosit dengan ikatan pada CD14. Mekanisme transduksi sinyal intrasel PG juga belum diketahui. 36,37 Pada infeksi Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes dapat terjadi sindrom renjatan toksik toxic shock syndromeTSS. Mekanisme yang berperan adalah diproduksinya eksotoksin yang bersifat superantigen. Pada keadaan normal antigen akan diproses oleh antigen presenting cells APC dan membentuk kompleks histokompatibilitas mayor MHC tipe II dan dipresentasikan pada reseptor sel T T cell resceptor TCR. Superantigen akan secara langsung membentuk kompleks dengan MHC dan TCR sehingga terjadi proliferasi sel T dan produksi sitokin yang berlebih. 36,37

2.2.4. Peran mediator inflamasi pada sepsis

Mediator inflamasi merupakan mekanisme pertahanan host terhadap infeksi dan invasi mikroorganisme. Immunitas host bereaksi dengan melepaskan protein endogen, aktivasi sel sehingga mikroorganisme dapat dibunuh, sel-sel yang rusak dibersihkan dan terjadi perbaikan jaringan. 37 Pada sepsis terjadi pelepasan dan aktivasi mediator inflamasi yang berlebih. Mediator inflamasi ini mencakup sitokin yang bekerja lokal maupun sistemik, mengaktivasi netrofil, monosit, makrofag, sel endotel, trombosit dan sel lainnya; aktivasi kaskade protein plasma seperti komplemen, sistem koagulasi dan fibrinolisis; pelepasan proteinase dan mediator lipid, oksigen dan nitrogen radikal. Selain mediator yang bersifat proinflamasi, dilepaskan pula mediator yang bersifat anti inflamasi seperti sitokin anti inflamasi, Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 reseptor sitokin terlarut, protein fase akut, inhibitor proteinase dan berbagai hormon. 37 Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 .

Desain penelitian Penelitian ini dilakukan secara cross sectional study.

3.2. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen Patologi Klinik FK USURSUP. H. Adam Malik Medan, mulai Januari 2007 sampai dengan Mei 2007, bekerja sama dengan Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK USURSUP H. Adam Malik Medan.

3.3. Populasi penelitian

Pasien-pasien rawat inap di ruang rawat intensif RSUP H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria sepsis dari The American College of Chest Physicians ACCP and the Society for Critical Care Medicine SCCM Consensus Conference on Standardized Definitions of Sepsis, dimana didiagnosa sepsis apabila dijumpai dua atau lebih dari keadaan berikut, yang dibuktikan atau diduga penyebabnya kuman yaitu: 1. Demam 38 C atau hipotermi 36 C 2. Takipnue RR 24xmenit 3. Takikardia HR 90xmenit 4. Leukositosis 12.000 L, leukopenia 4000 L, atau 10 neutrofil batang. Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008