. Waktu dan tempat penelitian Populasi penelitian Subyek Penelitian Analisa data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 .

Desain penelitian Penelitian ini dilakukan secara cross sectional study.

3.2. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen Patologi Klinik FK USURSUP. H. Adam Malik Medan, mulai Januari 2007 sampai dengan Mei 2007, bekerja sama dengan Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK USURSUP H. Adam Malik Medan.

3.3. Populasi penelitian

Pasien-pasien rawat inap di ruang rawat intensif RSUP H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria sepsis dari The American College of Chest Physicians ACCP and the Society for Critical Care Medicine SCCM Consensus Conference on Standardized Definitions of Sepsis, dimana didiagnosa sepsis apabila dijumpai dua atau lebih dari keadaan berikut, yang dibuktikan atau diduga penyebabnya kuman yaitu: 1. Demam 38 C atau hipotermi 36 C 2. Takipnue RR 24xmenit 3. Takikardia HR 90xmenit 4. Leukositosis 12.000 L, leukopenia 4000 L, atau 10 neutrofil batang. Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 Didiagnosa septic shock jika dijumpai penderita sepsis dengan hipotensi TD sistolik 90 mmHg atau berkurang 40 mmHg dari TD normal pasien meskipun telah diberikan resusitasi cairan secara adekuat, bersama dengan disfungsi organ.

3.4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah pasien rawat inap di ruang rawat intensif RSUP H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria sepsis. Sebagai kelompok kontrol diambil orang sehat. Disesuaikan matching antara jenis kelamin dan umur. 3.5. Sampel penelitian 3.5.1. Persyaratan umum sampel 3.5.1.1. Kriteria inklusi: 1. Pasien yang dimasukkan dalam penelitian adalah penderita sepsis atau septic shock yang telah didiagnosa oleh Dept. Anestesiologi dan Reanimasi yang dirawat di ruang rawat intensif RSUP H. Adam Malik Medan, sesuai dengan kriteria “The American College of Chest Physicians ACCP and the Society for Critical Care Medicine SCCM Consensus Conference on Standardized Definitions of Sepsis”. 3.5.1.2. Kriteria eksklusi: 1. Sepsis dengan Hb 5 gdl 2. Sepsis dengan pancreatitis Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 3. Sepsis dengan Carcinoma Thyroid 4. Infeksi jamur Semua kriteria eksklusi akan mempengaruhi kadar PCT, dimana akan meningkatkan kadar PCT.

3.5.2. Besar sampel populasi

Besar sampel ditentukan secara non probability sampling yaitu dengan Quota sampling sebanyak 25 sampel dengan pertimbangan jumlah dalam satu kit PCT hanya 25 buah dimana 13 pasien sepsis untuk kasus dan 9 orang untuk kontrol. Pengambilan sampel populasi dilakukan dengan cara consecutive sampling. 3.6. Prosedur pemeriksaan 3.6.1. Pengambilan sampel darah Sampel darah diambil dari vena mediana cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan tindakan aseptik dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering. Pengambilan darah sebanyak 6 cc dilakukan dengan menggunakan dispossible syringe 10 cc yang dibagi atas 2 bagian: 1. 3 cc darah dengan antikoagulan EDTA untuk pemeriksaan darah lengkap 2. 3 cc darah tanpa antikoagulan dan diambil serumnya untuk pemeriksaan PCT Pengambilan sampel darah dilakukan tanpa memperdulikan hari keberapa pasien dirawat, dimana apabila ditemukan pasien sepsis maka Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 diambil sampel darahnya dalam waktu 24 jam. Dan pada saat pengambilan sampel darah, pasien dalam posisi berbaring.

3.6.2. Pemeriksaan Laboratorium

Pada mulanya pengukuran PCT hanya dimungkinkan di laboratorium khusus, dimana hasil tes diperoleh jauh lebih lama. Belakangan ini, sebuah point of care test, sebuah solid phase immunoassay BRAHMS Diagnostica Gmbh, Henningsdorf, Germany, PCT-Q, merupakan tes immunokromatografi secara semi-kuantitatif one step solid phase untuk mendeteksi PCT. PCT-Q ini dapat diukur secara cepat dimanapun, tanpa bantuan teknis atau alat yang rumit. Hasil dari serum atau plasma dapat secara langsung dibaca dengan perbandingan skala warna setelah inkubasi selama 30 menit dan tidak memerlukan kalibrasi. Poliklonal antibodi anti-calcitonin yang berasal dari domba diikat pada solid phase dan sebuah monoclonal gold-conjugated anti-catacalcin antibodi yang berasal dari tikus digunakan sebagai tracer dalam phase soluble. Serum atau plasma dari sampel akan melarutkan antibodi tracer ketika dicampur pada area tes . Baik plasma atau serum dapat digunakan dengan assay ini. Antigen-antibodi kompleks menjadi terlihat ketika terikat pada anti-calcitonin antibodi yang tidak bergerak pada area tes, akan terlihat garis warna merah pada konsentrasi diatas 0,5 ngml. Densitas warna sejalan dengan konsentrasi PCT dalam sampel dan dapat dibandingkan dengan skala berikut: - kategori I : 0,5 ngml Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 - kategori II : ≥ 0,5 ngml - 2 ngml - kategori III : ≥ 2 ngml - 10 ngml - kategori IV : ≥ 10 ngml Penutup assay yang kedap udara dibuka hanya sesaat sebelum di gunakan, karena variasi kelembaban udara pada setiap ruangan bisa mempengaruhi hasil tes. 2,38 Antibodi Anti calcitonin Antigen Kompleks antigen antibodi Gbr 2. Reaksi immunologi PCT • Darah dengan antikoagulan EDTA segera dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan morfologi darah tepi. Pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan alat Cell Dyne ® 3700 dan morfologi darah tepi diidentifikasi dari blood film dengan pewarnaan Giemsa. Pemeriksaan Laju Endap Darah dilakukan dengan cara Westergren. • Darah tanpa antikoagulan dibiarkan membeku pada suhu ruangan, selanjutnya disentrifuge dengan kecepatan 1500 g selama 15 menit dan dipisahkan serumnya. Kemudian dilakukan pemeriksaan PCT. Cara kerja: enam tetes serum diteteskan ke rongga bulat dari assay menggunakan pipet yang tersedia. Nilai ini sama dengan 200 l sampel. Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 Waktu penetesan dimulai harus dicatat. Setelah inkubasi 30 menit hasil tes dibaca, garis kontrol berwarna merah tua menandakan sistem tes berjalan dengan baik, dan bila tidak berwarna menandakan tidak valid. Secara umum hasil tes tidak boleh dibaca lebih dari 45 menit setelah penetesan sampel. Kadar PCT yang tinggi 10 ngml menunjukkan intensitas warna maksimal setelah 30 menit penetesan sampel. Pada konsentrasi PCT yang lebih rendah ≤ 2 ngml, intensitas maksimum muncul lebih awal, kira-kira setelah inkubasi 25 menit. Ketika assay diinkubasi lebih lama, warna berubah dari merah menjadi ungu setelah lebih dari 45 menit. Oleh karena itu, assay tidak boleh dibaca 30 menit lebih awal dan 45 menit lebih lambat setelah penetesan sampel. Hasil assay dibaca melalui pengamatan langsung yang membandingkan intensitas warna dengan referensi warna yang dibuat oleh perusahaan yang menunjukkan konsentrasi PCT setara dengan 0,5 ngml, 2 ngml, dan 10 ngml. Hasil tes kurang dari 0,5 ngml menunjukkan hasil tes yang negatif. Konsentrasi ini mendefinisikan 4 kategori tes yang berbeda: Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 Pasien PCT ngml Normal 0,5 Chronic, inflammatory processes and autoimmune diseases 0,5 Viral infections 0,5 Minor to moderate bacterial, local infections 0,5 SIRS, polytrauma, burns 0,5 – 2 Severe, bacterial infection, sepsis, 2 Multi-organ failure frequently 10-100

3.6.3. Quality Kontrol

Pada waktu pembacaan hasil, validitas pemeriksaan dibantu dengan garis kontrol control band yang terlihat jelas. A. Bila tidak ada garis band atau hanya test band yang terlihat, maka pemeriksaan itu tidak valid dan tidak bisa dinilai. B. Bila hanya terlihat garis kontrol, maka pemeriksaan ini bermakna negatif. Konsentrasi PCT 0,5 ngml Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 C. Bila garis kontrol dan garis test terlihat, maka pemeriksaan ini bermakna positif. Rentang konsentrasi PCT ditentukan dengan membandingkan intensitas warna dan garis test dengan garis warna di kartu referensi.

3.7. Analisa data

Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer. 1. Untuk melihat gambaran kadar PCT pada kelompok pasien dan kontrol normal disajikan dalam bentuk tabulasi dan dideskripsikan. 2. Untuk melihat perbedaan jumlah leukosit dan LED pada pasien dan kontrol normal digunakan analisa statistik T-independent. 3. Untuk melihat gambaran proporsi kadar PCT berdasarkan tingkatan sepsis digunakan analisa statistik Chi-Square 4. Untuk melihat perbedaan rata-rata jumlah leukosit dan LED berdasarkan tingkatan sepsis digunakan analisa statistik Anova. Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007 USU e-Repository © 2008 5. Untuk melihat korelasi antara variabel leukosit dan laju endap darah dengan kadar PCT pada pasien sepsis digunakan analisa statistik Spearman’s rho correlation test. Dikatakan signifikan bila p 0,05.

3.8. Kerangka kerja operasional