ini menyatakan bahwa Return on Assets dan Umur Perusahaan efektif digunakan dalam penilaian underpricing.
2. Uji Parsial Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah parsial.
a. H : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X
1
dan X
2
secara terpisah terhadap Y.
b. Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh X
1
dan X
2
secara terpisah terhadap Y. Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004:525, dasar pengambilan keputusan:
H diterima jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H
a
diterima jika t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel,
dengan α=5. Hasil penelitian uji parsial dapat disajikan di Tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3.818
.441 8.662
.000 LnROA
-.220 .096
-.286 -2.284
.026 LnUmur
-.209 .162
-.162 -1.290
.202 a. Dependent Variable: LnUnderpricing
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17 31 Mei 2010 Pada Tabel 4.12 dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing-masing
variabel sebagai berikut: 1.
Pengaruh Variabel Return on Assets terhadap Underpricing
Universitas Sumatera Utara
Variabel ROA mempunyai nilai t
hitung
sebesar -2,284 dengan tingkat signifikansi 0.026. Sedangkan t
tabel
sebesar 2,00. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk variabel ROA:
t
hitung
-2,284 -t
tabel
-2,00 sig.tabel 0.026 α 0,05
Maka, tolak H = terima H
a
Nilai t
hitung
-2,284 -t
tabel
- 2,00 dan sig.tabel 0.026 α 0,05
membuktikan bahwa variabel ROA berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap underpricing. Hal ini berarti variabel ROA dapat digunakan secara
parsial untuk menilai terjadinya underpricing. Dari model regresi diperoleh hasil koefisien regresi sebesar -0,220. Artinya,
bila terjadi kenaikan 1 ROA akan mendorong penurunan underpricing sebesar 0.220. Dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol. Hal
ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan yang tinggi akan menambah kepercayaan investor untuk berinvestasi sehingga akan berpengaruh negatif
terhadap underpricing. Artinya, kenaikan ROA akan mendorong penurunan underpricing.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Febriana yaitu ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing. Adanya pegaruh ROA
terhadap underpricing ini dimungkinkan karena investor memperhatikan ROA sebelum perusahaan melakukan IPO.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengaruh Variabel Umur Perusahaan terhadap Underpricing
Variabel umur perusahaan mempunyai nilai t
hitung
sebesar -1,290 dengan tingkat signifikansi 0,202. Sedangkan t
tabel
sebesar 2,00. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk variabel umur perusahaan:
t
hitung
-1,290 -t
tabel
-2,00 sig.tabel 0.202 α 0,05
Maka, tolak H
a
= terima H Nilai t
hitung
-1,290 -t
tabel
- 2,00 dan sig.tabel 0.202 α 0,05
membuktikan bahwa variabel umur perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap underpricing. Hal ini berarti variabel umur tidak dapat digunakan secara
parsial untuk menilai terjadinya underpricing. Dari model regresi diperoleh hasil koefisien regresi sebesar -0,209. Artinya,
walaupun terjadi kenaikan 1 umur perusahaan tidak akan mendorong penurunan underpricing sebesar 0.209. Dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain
sama dengan nol. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Yolana dan Martani
2005:539. Pada umumnya, semakin lama perusahan berdiri, maka perusahaan akan semakin dikenal sehingga tingkat kepercayaan masyarakat juga semakin
besar dibandingkan dengan perusahaan yang relatif baru. Biasanya perusahaan lama lebih cenderung tidak mengalami underpricing. Akan tetapi, penelitian ini
tidak dapat membuktikan pengaruh umur terhadap underpricing.
Universitas Sumatera Utara
D. Koefisien Determinasi