3. Heteroskedastisitas
Uji homoskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji
heteroskedastisitas bisa dibagi dua, yakni dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa statistik Situmorang dkk., 2008:63.
Dasar analisis: a Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
penggangu pada periode t-1 sebelumnya.
b. Pengujian Hipotesis
1. Uji Simultan Uji F Digunakan untuk mengetahui kemampuan menyeluruh dari variabel-variabel
bebas untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel terikat. a. Ho : b
1
= b
2
= 0
Universitas Sumatera Utara
b. Ha : minimal satu dari b
i
≠ 0. Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004:524, dasar pengambilan keputusan:
H diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
, pada α=5
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel,
pada α=5
2. Uji Parsial Uji t Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara terpisah parsial. a. Ho: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X
1
dan X
2
secara terpisah terhadap Y.
b. Ha: bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh X
1
dan X
2
secara terpisah terhadap Y. Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004:525, dasar pengambilan keputusan:
H diterima jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H
a
diterima jika t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel,
dengan α=5.
c. Koefisien Determinasi
Analisis ini pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat menggunakan koefisien determinan
R². Nilai R² berkisar antara 0 sampai dengan 1, bila R² kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas,
sedangkan nilai R² yang mendekati 1 berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
Ghozali, 2005:83.
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Beda Uji T
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah variabel yang dikomparatifkan.
Ho: μ
1
= μ
2
, artinya tidak terdapat perbedaan antara financial leverage di JII dan non JII
H
1
: μ
1
≠ μ
2
, artinya terdapat perbedaan antara financial leverage di JII dan non JII. Menurut Cooper dan Schinder 2006:236, rumus yang dapat digunakan
adalah
+
− −
− =
2 1
2 2
1 2
1
1 1
n n
S X
X Z
p
µ µ
Keterangan: μ
1
– μ
2
= selisih rata-rata populasi
2 1
1
2 1
2 2
21 2
1 1
2
− +
− −
− =
n n
S n
S n
S
p
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Febriana 2004 dengan penelitian yang berjudul ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa
Efek Indonesia”. Tujuan penelitian untuk menganalisis variabel-variabel bebas yang diduga mempengaruhi underpricing saham pada perusahaan yang go public
di BEJ. Dalam penelitian ini, terdapat enam variabel bebas yang diuji yaitu reputasi auditor, reputasi underwiter, umur perusahaan, solvabilitas perusahaan,
profitabilitas perusahaan dan jenis industri. Penelitian ini menggunakan uji regresi berganda.
Hasil penelitian dari tujuh hipotesis yang diajukan, terdapat dua variabel yang dapat dibuktikan oleh data penelitian. Variabel tersebut adalah profitabilitas
dan solvabilitas. Profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap tingkat initial return sebesar 0,018. Solvabilitas perusahaan mempunyai pengaruh terhadap initial
return sebesar 0,046. Dari hasil uji statistik didapat nilai F signifikan pada 0,004 yang berarti
secara simultan variabel-variabel bebas dalam penelitian ini berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Namun secara parsial hanya variabel reputasi underwriter,
nilai penawaran dan financial leverage yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi, variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan besarnya variasi dalam
Universitas Sumatera Utara