B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Return on Assets dan Umur Perusahaan berpengaruh terhadap
Underpricing pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 2.
Apakah terdapat perbedaan Financial Leverage antara perusahaan yang mengalami Underpricing di Jakarta Islamic Index dan non Jakarta Islamic
Index?
C. Kerangka Konseptual
Underpricing adalah suatu situasi saat harga penawaran perdana di pasar primer lebih murah dibandingkan harga penutupan hari pertama di pasar
sekunder. Underpricing dihitung dengan initial margin yaitu persentase perbandingan selisih harga penutupan harga saham hari pertama di bursa efek dan
harga penawaran perdana dengan harga penawaran perdana. Banyak penelitian berkaitan dengan IPO menggunakan data dari beberapa
negara telah membuktikan bahwa terdapat underpricing. Perusahaan yang melakukan IPO mengalami underpricing untuk tempo jangka pendek Rodoni dan
Yong, 2002:180. Perusahaan yang mengalami underpricing saat IPO memiliki kemungkinan memiliki harga saham yang lebih tinggi.
Return on Assets ROA adalah salah satu rasio profitabilitas dengan tujuan untuk mengukur tingkat pengembalian total aktiva setelah beban bunga dan
Universitas Sumatera Utara
pajak Brigham dan Houstan, 2006:109. ROA dihitung dengan membagikan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan total aktiva.
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan total aktiva. Rasio ini sangat diperhatikan oleh calon
maupun pemegang saham karena akan berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan diterima Fakhruddin dan Adianto, 2001:64.
Jakarta Islamic Index JII merupakan salah satu indeks saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. JII terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari
saham-saham yang sesuai dengan Syariah Islam. Selain itu, saham dipilih berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki
rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90. Pengkajian ulang dilakukan setiap enam bulan. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan
dimonitoring secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia. www.idx.co.id
Lamanya perusahaan berdiri dapat mencerminkan kemampuan perusahaan untuk terus melangsungkan usahanya. Investor juga lebih mudah memperoleh
informasi tentang perusahaan, sehingga mengurangi ketidakpastian. Hal ini akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan berdampak positif
pada harga saham. Wasserfallen dan Wittleder 1994 dalam Rodoni dan Yong 2001:201 membuktikan bahwa umur perusahaan mempengaruhi ketidakpastian
harga saham sehingga berpengaruh terhadap underpricing.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber:Trisnaningsih 2005, Rodoni dan Yong 2001, Sulistio 2005
D. Hipotesis