69
Modal dan PT Danareksa. Hal tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah untuk membentuk Pasar Uang dan Pasar Modal. Pada tanggal 10 Agustus 1977,
berdasarkan Keppres RI No 52 1976, pasar modal diaktifkan kembali. Perkembangan pasar modal selama tahun 1977
–1987, mengalami kelesuan. Pada tahun 1987-1988, pemerintah menerbitkan paket-paket deregulasi. Paket
deregulasi ini adalah: Paket Desember 1987 Pakdes 87, Paket Desember 1988 Pakto 88, dan Paket Desember 1988 Pakdes 88. Penerbitan paket deregulasi
ini menandai liberalisasi ekonomi Indonesia. Dampak dari adanya ketiga kebijakan tersebut, pasar modal Indonesia menjadi aktif hingga sekarang.
a. Pakdes 1987 .
Pakdes 1987 merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya dipungut
oleh Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Selain itu dibuka pula kesempatan bagi pemodal asing untuk membeli efek maksimal
49 dari total emisi. Pakdes 87 juga menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek dan memperkenalkan bursa paralel. Sebagai pilihan
bagi emiten yang belum memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek.
b. Pakto 88
Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankkan, namun mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88 berisikan
tentang ketentuan 3 L Legal, Lending, Limit, dan pengenaan pajak atas bunga deposito. Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap
70
perkembangan pasar modal. Sebab dengan keluarnya kebijaksanaan ini berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara sektor
perbankan dan sektor pasar modal.
c. Pakdes 88
Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk
menyelenggarakan bursa. B.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Ada dua pengujian dalam penelitian ini, pertama pengujian MANOVA dan yang kedua pengujian Multinomial Logit.
1. Uji beda Multivariate analysis of variance MANOVA MANOVA merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk
menghitung pengujian signifikansi perbedaan rata-rata secara bersamaan antar kelompok untuk dua atau lebih variabel dependen. Pengujian hipotesis ini
menggunakan alat bantu SPSS 17. Dalam penelitian ini, uji MANOVA digunakan untuk mengetahui apakah rasio keuangan NIS, CACL, WCTA,
CATA, NFATA, STA, SCA, SWC, NITA, TLTA, CASHCL, CASHTA, CFFOCL, CFFOTL, CFFOTA, CFFOS, CFFOTS, IPPEPPE, IPPETU, RPPETS,
DITS berbeda secara signifikan berdasarkan kondisi perusahaan kondisi sehat dan kondisi financial distress. Pada pengujian MANOVA, pengujian dilakukan
sebanyak 2 tahap.
71
a. Pengujian MANOVA dengan Menggunakan rasio keuangan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi.
1 Identifikasi data Tabel 4.1
Between-Subjects Factors
N FD
.00 58
1.00 24
2.00 32
Sumber : data olahan SPSS
Tabel diatas menunjukkan bahwa, data yang dimasukkan dalam model untuk perusahaan tidak dalam kondisi financial distress
berjumlah 58, perusahaan dalam kondisi financial distress pertama berjumlah 24 dan perusahaan dalam kondisi financial distress kedua
berjumlah 32. 2 Uji Multivariate test
Tabel 4.2
Multivariate Tests
d
Effect Value
F Hypothesis
df Error df
Sig. Partial
Eta Squared
Intercept Pillais Trace
,975 319.256
a
12,000 100,000
,000 ,975
Wilks Lambda ,025
319.256
a
12,000 100,000
,000 ,975
Hotellings Trace 38,311
319.256
a
12,000 100,000
,000 ,975
Roys Largest Root 38,311
319.256
a
12,000 100,000
,000 ,975