KERANGKA PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang berupa rasio keuangan yang berasal dari laporan neraca, laba rugi dan arus kas dalam memprediksi probabilitas financial distress perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu tahun 2007 sampai denggan tahun 2010.

B. METODE PENENTUAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2009 : 115. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2010.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2009 : 116. Pemilihan sampel dalam penelitian 40 ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu, dengan kriteria sebagai berikut : a. Sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. b. Sampel telah mempublikasikan laporan keuangan auditan yang lengkap laporan neraca, laba rugi dan arus kas periode 2007-2010, khususnya item-item laporan keuangan yang menjadi dasar rasio- rasio keuangan dalam penelitian ini. c. Sampel mempublikasikan laporan keuangan yang dinyatakan dalam rupiah. d. Sampel adalah perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut :  Kelompok perusahaan yang memiliki laba bersih sebelum pajak positif dan arus kas lebih besar dari hutang jangka panjang perusahaan selama dua tahun berturut-turut diproksikan dengan 0.  Kelompok perusahaan yang memiliki laba bersih sebelum pajak negatif selama dua tahun berturut-turut diproksikan dengan 1.  Dan kelompok perusahaan yang memiliki laba bersih sebelum pajak negatif dan arus kas yang lebih kecil dari hutang jangka panjang perusahaan selama dua tahun berturut-turut diproksikan dengan 2. 41 Dari kriteria yang ditentukan untuk menentukan sampel penelitian, maka sampel penelitian dalam penelitian ini berjumlah 57 perusahaan, terdiri dari 29 perusahaan yang merupakan kelompok perusahaan sehat, yaitu perusahaan yang memiliki laba bersih sebelum pajak positif dan memiliki arus kas yang lebih besar dari hutang jangka panjang selama dua tahun berturut-turut. 12 perusahaan yang merupakan kelompok perusahaan dalam kondisi financial distress pertama, yaitu memiliki laba bersih sebelum pajak negatif selama dua tahun berturut-turut. Dan 16 perusahaan yang merupakan kelompok perusahaan dalam kondisi financial distress kedua, yaitu memiliki laba bersih sebelum pajak negatif dan adanya arus kas yang lebih kecil dari hutang jangka panjang selama dua tahun berturut-turut. Perusahaan-perusahaan yang dimaksud ditampilkan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Sampel Perusahaan Secara Keseluruhan No Sampel Jumlah 1 Perusahaan tidak dalam kondisi financial distress 29 2 perusahaan dalam kondisi financial distress pertama 12 3 Perusahaan dalam kondisi financial distress kedua 16 Total Sampel 57 Sumber : idx.com 42 Tabel 3.2 Perusahaan Kondisi 0 No Nama Perusahaan Kode 1 PT Sumi Indo Kabel tbk. IKBI 2 PT Jemlo Cable Company tbk JECC 3 PT Kalbe Farma tbk KLBF 4 PT Bristol Myers-Squibb Indonesia tbk SQBI 5 PT Mustika Ratu tbk MRAT 6 PT Delta Djakarta tbk DLTA 7 PT Multi Bintang Indonesia tbk MLBI 8 PT Gudang Garam tbk GGRM 9 PT Beton Jaya Manunggal tbk BTON 10 PT Citra Tubindo tbk CTBN 11 PT Lion Metal Works tbk LION 12 PT Kageo Igar Jaya tbk IGAR 13 PT Sekawan Intipratama tbk SIAP 14 PT Semen Gresik tbk SMGR 15 PT Asuransi Dayin Mitra tbk ASDM 16 PT Panin Life tbk PNLF 17 PT Fortune Indonesia tbk FORU 18 PT Jasuindo Tiga Perkasa tbk JTPE 19 PT Bayu Buana tbk BAYU 20 PT Astra Graphia tbk ASGR

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 49 95

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

3 16 93

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 28

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013 - 2014 SKRIPSI

0 0 16