12
tujuan tersebut, atau kemampuan untuk menghubungkan dalam hubungan kausal antara yang diinginkan dengan cara untuk mencapainya.
Menurut Patton dan Sawicki 1993 implementasi kebijakan adalah berbagai kegiatan yang dilakukan untuk merealisasikan program, dimana eksekutif berperan
mengatur cara dalam mengorganisir, menginterpretasikan, dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi.
Mazmanian dan Sabatier mengatakan bahwa mengkaji masalah implementasi kebijakan berarti berusaha memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah program
dinyatakan diberlakukan atau dirumuskan, yakni peristiwa-peristiwa dan kegiatan- kegiatan yang terjadi setelah proses pengesahan kebijakan, baik yang menyangkut usaha-
usaha mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan dampak nyata pada masyarakat atau pada kejadian-kejadian tertentu.
Dari beberapa pemahaman di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan merupakan proses pelaksanaan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk
pencapaian tujuan yang diharapkan sesuai dengan sasaran kebijakan tersebut.
I.6.2.2. Model Implementasi Kebijakan Publik A. Model Van Meter dan Van Horn
Menurut Van Meter dan Van Horn Subarsono, 2005:99, ada enam variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yakni:
1. Standar dan sasaran kebijakan
Universitas Sumatera Utara
13
Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terstruktur sehingga dapat direalisir. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi multi interpretasi dan
mudah menimbulkan konflik di antara para agen implementasi.
2. Sumber daya
Kebijakan perlu dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya non-manusia.
3. Hubungan antarorganisasi
Dalam implementasinya, kebijakan perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Keberhasilan suatu kebijakan memerlukan koordinasi dan kerjasama
antarinstansi.
4. Karakteristik agen pelaksana
Yang dimaksud dengan karakteristik agen pelaksana mencakup struktur birokrasi, norma-norma dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya akan
mempengaruhi implementasi suatu program kebijakan.
5. Kondisi sosial, ekonomi, dan politik
Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, sejauh mana kelompok-kelompok kepentingan
dapat memberikan dukungan bagi implementasi kebijakan, karakteristik para partisipan yakni mendukung atau menolak, bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan
dan apakah elit politik mendukung implementasi kebijakan.
6. Disposisi implementor
Hal ini mencakup tiga hal, yakni:
Universitas Sumatera Utara
14
a. Respon implementor terhadap kebijakan, yang akan dipengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan;
b. Kognisi, yakni pemahamannya terhadap kebijakan c. Intensitas disposisi implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh
implementor.
Gambar 1.1. Model implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn
Sumber: Riant Nugroho, 2006:128
B. Model George C. Edward III
Dalam mengkaji suatu implementasi kebijakan publik perlu diketahui variabel dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Edward III, pendekatan yang
digunakan terhadap studi implementasi dimulai dari sebuah intisari dan menanyakan: “Apakah prakondisi untuk implementasi kebijakan yang berhasil? Apakah rintangan
primer untuk implementasi kebijakan yang sukses?”. Diperlukan suatu model kebijakan
Komunikasi antar organisasi dan kegiatan
pelaksanaan
Ciri badan pelaksana
Ukuran dan tujuan kebijakan
Sikap para pelaksana
Sumber-sumber kebijakan
Lingkungan: Ekonomi, sosial, dan politik
Prestasi kerja
Universitas Sumatera Utara
15
guna menyederhanakan pemahaman konsep suatu implementasi kebijakan. Edward melihat implementasi kebijakan sebagai suatu proses yang dinamis, dimana terdapat
banyak faktor yang saling berinteraksi dan mempengaruhi implementasi kebijakan. Faktor-faktor tersebut perlu ditampilkan guna mengetahui bagaimana pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap implementasi. Oleh karena itu, Edward menegaskan bahwa dalam studi implementasi terlebih
dahulu harus diajukan dua pertanyaan pokok yaitu: 1 Apakah yang menjadi prasyarat bagi implementasi kebijakan?
2 Apakah yang menjadi faktor utama dalam keberhasilan implementasi kebijakan? Guna menjawab pertanyaan tersebut, Edward mengajukan empat faktor yang berperan
penting dalam pencapaian keberhasilan implementasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan yaitu faktor communication,
resources, disposition, dan bureucratic structure Widodo, 2011:96.
Gambar 1.2. Model implementasi kebijakan George C. Edward III
Sumber: Widodo, 2011:107
Communication
Resources
Implementation
Bureucratic Structure
Dispositions
Universitas Sumatera Utara
16
1. Komunikasi Communication
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan. Sementara itu, komunikasi kebijakan Widodo, 2011:97 berarti merupakan
proses penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan policy makers kepada pelaksana kebijakan policy implementors.
Widodo kemudian menambahkan bahwa informasi perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan agar pelaku kebijakan dapat memahami apa yang menjadi isi, tujuan,
arah, kelompok sasaran target group kebijakan, sehingga pelaku kebijakan dapat mempersiapkan hal-hal apa saja yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan, agar
proses implementasi kebijakan bisa berjalan dengan efektif serta sesuai dengan tujuan kebijakan itu sendiri.
Komunikasi dalam implementasi kebijakan mencakup beberapa dimensi penting yaitu tranformasi informasi transmission, kejelasan informasi clarity dan konsistensi
informasi consistency. Dimensi tranformasi menghendaki agar informasi tidak hanya disampaikan kepada pelaksana kebijakan tetapi juga kepada kelompok sasaran dan pihak
yang terkait. Dimensi kejelasan menghendaki agar informasi yang jelas dan mudah dipahami, selain itu untuk menghindari kesalahan interpretasi dari pelaksana kebijakan,
kelompok sasaran maupun pihak yang terkait dalam implementasi kebijakan. Sedangkan dimensi konsistensi menghendaki agar informasi yang disampaikan harus konsisten
sehingga tidak menimbulkan kebingungan pelaksana kebijakan, kelompok sasaran maupun pihak terkait.
Universitas Sumatera Utara
17
2. Sumber Daya Resources