19 b.
Faktor eksternal Faktor eksternal meruapakan faktor yang berasal dari luar diri siswa,
yang meliputi faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan. Faktor keluarga meliputi cara didik orang tua, relasi antar anggota keluarga,
latar belakang budaya. Faktor sekolah antara lain metode mengajar, kurikulum, relasi antar masyarakat sekolah, kedisiplinan sekolah,
standar pelajaran, fasilitas, dan lain sebagainya. Faktor masyarakat berupa kegiatan siswa ketika berada di lingkungan masyarakat, teman
sepermainan, kebudayaan masyarakat setempat, media massa dan lain-lain.
B. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Siswa merupakan salah satu faktor yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan jalannya pembelajaran selain faktor lingkungan, guru, media,,
metode dan lain-lain. Perkembangan siswa akan berpengaruh terhadap pola piker siswa.
Jerome S Bruner Sri Subarinah, 2006: 3 menyebutkan bahwa individu belajar dengan mengalami apa yang dipelajari sehingga akan proses tersebut
dapat direkam dengan caranya sendiri dalam pikirannya, berikut ini tahapan yang disebutkan Bruner:
1. Tahap kegiatan enactive
Tahap kegiatan ini peserta didik masih menggunakan benda nyata dan mengalami suatu peristiwa sendiri, siswa juga masih menggunakan
20 gerakan refleks, atau memanipulasi benda yang ada disekitarnya dengan
mencoba-coba. 2.
Tahap gambar bayangan Iconic Siswa sudah dapat mengubah, menandai, dan menyimpan benda riil
dalam bentuk bayangan dalam pemikirannya. 3.
Tahap simbolik symbolic Tahapan simbolik, siswa sudah dapat mengubah bentuk bayangan
menjadi bentuk simbol-simbol dan bahasa, sehingga siswa dapat menjelaskan simbol yang diindera menggunakan bahasa yang sudah
dipahami atau sebaliknya. Jean Piaget Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 35 membagi perkembangan
peserta didik menjadi 4 tahapan, yaitu: 1.
Tahap Sensori Motor Tahap sensori motor berlangsung dari lahir
– 18 bulan. Kemampuan berfikir peserta didik berkembang melalui perasaan, gerak refleks, serta
melalui manipulasi bahan. Tahap perkembangan sensori motor sangat dipengaruhi oleh perkembangan panca inderanya.
2. Tahap Praoperasional
Tahap Praoperasional ini berlangsung selama umur 18 bulan – 6 tahun.
Kemampuan kognitif seseorang sudah berkembang melalui presepsinya. Peserta didik hanya dapat fokus pada satu variable saja dalam
pengamatannya. Siswa juga menyamarataka suatu hal berdasarkan pengamatannya.
21 3.
Tahap Operasional Kongkrit Peserta
didik sudah
mampu menyampaikan
ide berdasarkan
pemikirannya, namun hanya terbatas pada benda dan peristiwa yang terjadi disekitarnya. Tahap operasional kongkrit ini berlangsung pada
umur 6 – 12 tahun.
4. Tahap Operasional Formal
Siswa sudah dapat berfikir secara konseptual dan secara hipotesis. Tahap ini berlangsung pada umur 11
– 14 tahun.
C. Pembelajaran Matematika