34 adalah siswa TK sebanyak 29 orang. Sampel penelitian menggunakan teknik
Purposive Sampling , yaitu pengambilan sampel yang karakteristiknya sudah
ditentukan dan diketahui terlebih dahulu berdasarkan ciri-ciri tertentu. Hasil dari penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: 1 Sebanyak 58,6 sampel
penelitian 17 anak memiliki kematangan motorik halus yang berada dalam kategori di atas rata-rata dengan percentile antara 90-95; 2
Sebanyak 31 9 anak memiliki kematangan motorik halus yang berada dalam kategori rata-rata
atas dengan percentile antara 75-80; 3 Sebanyak 10,3 3 anak memiliki kematangan motorik halus yang berada dalam kategori di atas rata-rata dengan
percentile antara 40-60.
Dari hasil penelitian tersebut disarankan kepada orang tua dan guru lebih memperhatikan masa perkembangan anak-anak pada usia dini khususnya
perkembangan motorik halusnya.
F. Kerangka Pikir
Perkembangan Motorik Halus
Tingkat pencapaian perkembangan motorik halus
Metode pengembangan motorik halus
35
G. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah tingkat pencapaian perkembangan
motorik halus anak kelompok B di TK ABA se-Kecamatan Minggir Sleman?
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Penelitian deskriptif bertujuan membuat deskripsi mengenai fakta-fakta atau sifat-
sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematis, faktual, dan teliti Soetriono dan Rita Hanafie, 2007: 164. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan
untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan suatu variabel, gejala atau keadaan apa adanya Suharsimi Arikunto, 2005: 234. Menurut
Morissan 2012: 166 suatu survei deskriptif berupaya menjelaskan atau mencatat kondisi atau sikap untuk menjelaskan apa yang ada saat ini.
Kelebihan metode survei menurut Morissan 2002: 167 yaitu: 1.
Untuk meneliti suatu masalah atau pertanyaan penelitian dalam situasi sebenarnya dapat menggunakan metode survei.
2. Jika dibandingkan dengan jumlah informasi yang diperoleh, biaya
yang dibutuhkan untuk melakukan survei relatif tidak mahal. 3.
Dari berbagai kelompok masyarakat, kuantitas data dalam jumlah besar dapat diperoleh dengan relatif mudah.
4. Survei bisa dilakukan di mana saja karena survei tidak dibatasi oleh
batasan geografis. 5.
Berbagai sumber data pendukung atau data sekunder yang sudah tersedia seperti arsip atau dokumen dapat digunakan dalam metode
survei.
Kelebihan metode survei menurut Soetriono dan Rita Hanafie 2007: 173 yaitu:
1. Metode survei dapat dilakukan dengan lebih cepat dan biayanya
rendah. 2.
Dapat memberikan informasi yang lebih luas komprehensif. 3.
Metode survei memberikan hasil dengan ketelitian akurasi yang lebih tinggi.
4. Metode survei memungkinkan untuk melakukan penghematan dalam
waktu dan biaya, maka penelitian dengan metode survei dapat