Pengertian Metode Pembelajaran Penggunaan Metode Pembelajaran untuk Pengembangan Motorik Halus

27 prestasi belajar anak yang memuaskan. David Weikart Eliason Jenkins, 1994 Masitoh, 2009: 1.20 mengemukakan bahwa pembelajaran yang berorientasi perkembangan mempunyai arti bahwa pendekatan yang digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran adalah pembelajaran yang berorientasi pada anak itu sendiri. Jadi metode pembelajaran adalah pendekatan atau cara yang dipilih dan digunakan oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran sehingga tujuan kegiatan dapat dicapai.

2. Metode Pembelajaran untuk Pengembangan Motorik Halus

Metode pengajaran yang dikenal secara umum menurut Zakiah Darajat, dkk 2005 Kamsinah, 2008: 106 antara lain: a. Metode ceramah yaitu memberikan pengertian dan uraian suatu masalah. b. Metode diskusi yaitu memecahkan masalah dengan berbagai tanggapan. c. Metode eksperimen yaitu mencoba mengetahui proses terjadinya suatu masalah. d. Metode demonstrasi yaitu menggunakan alat peraga untuk memperjelas sebuah masalah. e. Metode pemberian tugas yaitu dengan cara memberi tugas tertentu secara bebas dan bertanggung jawab. f. Metode sosiodrama yaitu menunjukkan tingkah laku kehidupan melalui kegiatan bermain peran. g. Metode drill yaitu melatih mengukur daya serap terhadap pelajaran. h. Metode kerja kelompok yaitu memecahkan masalah secara bersama- sama dalam kelompok dengan jumlah tertentu. i. Metode tanya jawab yaitu memecahkan masalah dengan umpan balik. j. Metode proyek yaitu memecahkan masalah dengan langkah-langkah secara ilmiah, logis, dan sistematis. Metode pembelajaran menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana 19981999: 135 yang bisa digunakan untuk pengembangan motorik halus di TK 28 yaitu a metode kerja kelompok, b metode demonstrasi, c metode eksperimen, dan d metode pemberian tugas. a. Metode kerja kelompok Metode kerja kelompok adalah metode pembelajaran dimana anak dikondisikan dalam suatu kelompok dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut. Manfaat metode kerja kelompok antara lain membuat anak menjadi aktif untuk menyelesaikan tugas, membangun kerjasama dan kekompakan dalam dengan teman kelompok, mengembangkan kepemimpinan anak serta keterampilan berdiskusi dan kebersamaan. b. Metode demonstrasi Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pembelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada anak suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Manfaat metode demonstrasi antara lain tidak semua kegiatan dapat dimengerti hanya melalui penjelasan sehingga perlu didemonstrasikan agar menjadi jelas dan lebih konkret, memudahkan anak untuk memahami kegiatan yang akan diberikan, proses pembelajaran menjadi lebih menarik, merangsang anak untuk lebih aktif mengamati dan mencoba sendiri. c. Metode eksperimen Metode eksperimen atau percobaan diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibat-aktifkan anak dengan mengalami dan membuktikan