Pendekatan Pengembangan Motorik Halus
23 b.
Kesempatan berpraktik Anak harus diberi banyak waktu dan kesempatan praktik mencoba
sebanyak-banyaknya untuk menguasai suatu keterampilan. c.
Kesempatan belajar Lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan belajar anak untuk
mengembangkan keterampilan motorik akan merugikan anak, maka dari itu lingkungan harus menyediakan kesempatan bagi anak untuk mempelajari
keterampilan motorik. d.
Bimbingan Bimbingan sangat dibutuhkan anak untuk meniru suatu model dengan
benar. Melalui bimbingan anak dibantu untuk membetulkan suatu kesalahan yang dilakukan oleh anak sebelum terlanjur tertanam dalam diri anak sehingga
sulit untuk dibetulkan kembali. e.
Model yang baik Untuk mempelajari suatu keterampilan dengan baik anak harus mendapat
contoh model yang baik karena meniru model memegang peranan yang sangat penting.
f. Motivasi
Mempertahankan motivasi belajar anak perlu diperhatikan agar anak tidak mudah menyerah.
g. Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individual
Setiap jenis keterampilan mempunyai perbedaan tertentu sehingga setiap keterampilan harus dipelajari secara individu.
24 h.
Keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu. Mempelajari beberapa keterampilan dalam waktu yang bersamaan akan
membingungkan anak. Dengan mempelajari keterampilan satu persatu, anak mampu menguasai suatu keterampilan, kemudian anak akan bisa menguasai
keterampilan lain tanpa membuat anak bingung. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Husdarta dan Nurlan
Kusmaedi 2010: 104 bahwa keterampilan yang dipelajari anak bergantung sebagian pada kesiapan kematangan, terutama kesempatan yang diberikan untuk
mempelajari dan bimbingan yang diperoleh dalam menguasai keterampilan secara cepat dan efisien.
Peran pendidik menurut Rita Eka Izzaty 2005: 56 dalam perkembangan keterampilan motorik anak, antara lain:
a. Mengenali bahwa keterampilan motorik kasar biasanya berkembang
sebelum keterampilan motorik halus sehingga pendidik harus merencanakan kegiatan yang lebih terarah sesuai dengan arah
perkembangan anak.
b. Pendidik memberikan banyak kesempatan pada anak untuk melakukan
berbagai kegiatan
untuk mempraktikkan
berbagai macam
keterampilan. c.
Membantu dan mendorong anak untuk meningkatkan kontrol dan koordinasi.
d. Pendidik harus mengenali ketekunan anak pada tugas-tugas yang
spesifik. e.
Pendidik harus selalu menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman.
f. Pendidik harus menghargai kemampuan individu anak dan perbedaan
masing-masing individu. g.
Menyediakan alat-alat yang dapat digunakan oleh pada kemampuan yang berbeda pada setiap anak.
Jadi pendekatan dalam mengembangkan motorik halus adalah memperhatikan kesiapan dan kematangan anak, memberikan kesempatan
25 sebanyak-banyaknya, membimbing anak, memperhatikan perbedaan individu
serta memberi motivasi yang kuat. Pendekatan-pendekatan tersebut dapat dijadikan acuan oleh guru untuk memilih metode pembelajaran yang tepat untuk
mengembangkan motorik halus secara efektif.