11
yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representatif dengan simbol dan padat, lebih menggunakan simbol mengenai ide
dari pada mengenai bunyi.
16
Kline mengatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya
matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
17
Jadi belajar matematika adalah usaha untuk menguasai bahan pelajaran matematika dengan cara memahami konsep-konsep matematika terlebih dahulu
sebelum memanipulasi simbol-simbol yang dilakukan secara bertahap, berurutan yang tersusun secara hirarkis dan mendasarka pada pengalaman terdahulu serta
melibatkan kegiatan mental yang tinggi.
18
B. Taksonomi Pendidikan
Taksonomi adalah suatu kerangka berfikir khusus. Istilah taksonomi pendidikan sering digunakan dalam dunia pendidikan agar interaksi dapat lebih
jelas. Menurut Herman Hudojo yang dimaksud taksonomi pendidikan adalah
16 Ibid., hal. 17 17 Ibid., hal. 17
18 Tri Widi Astuti, Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Materi Dimensi Tiga Pada Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 1 Karangrejo Semester Genap Tahun Ajaran 20092010,
Tulungagung: Skripsi Tidak Diterbitka, 2010, hal. 21
12
suatu bentuk klasifikasi tingkah laku siswa yang melukiskan hasil yang dikehendaki dari pada proses pendidikan.
19
Dalam taksonomi pendidikan ada beberapa klasifikasi tujuan-tujuan, Bloom dan kawan-kawan membagi tujuan pendidikan kedalam tiga daerah
domain, yaitu : 1. Daerah kognitif cognitive domain
2. Daerah afektif affective domain 3. Daearah psikomotorik psychomotorik domain
20
1. Daerah kognitif Dalam bukunya Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl memaparkan
proses-proses kognitif secara sendiri-sendiri. a Mengingat
Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang.
21
bMemahami Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat mengkontruksi makna dari
pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis yang di sampaikan.
22
c Mengaplikasikan Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur
tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.
23
dMenganalisis Kategori proses menganalisis meliputi proses-proses kognitif membedakan,
mengorganisasi, dan mengatribusikan. Tujuan-tujuan pendidikan yang diklasifikasikan dalam menganalisis mencakup belajar untuk menentukan
19 Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di depan Kelas, Surabaya: Usaha Nasional, 1979, hal. 50
20 Turmudi, ed, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Bandung: JICA, 2003, hal. 22 21Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl, Kerangka Landasan..., hal. 99
22 Ibid., hal. 105 23 Ibid., hal. 116
13
potongan-potongan informasi yang relevan atau penting membedakan, menentukan cara-cara untuk menata potongan-potongan informasi tersebut
mengorganisasikan, dan menentukan tujuan dibalik informasi itu mengatribusikan.
24
e Mengevaluasi Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan
kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektifitas, efisiensi, dan konsistensi.
25
f Mencipta Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah
keseluruhan yang koheren yang fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru
dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian menjadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. Proses-proses kognitif
yang terlibat dalam mencipta umumnya sejalan dengan pengalaman- pengalaman belajar sebelumnya.
26
2. Daerah afektif Daerah afektif adalah daerah atau hal-hal yang berhubungan dengan
sikap attitude sebagai manifestasi dari minat interest, motivasi motivation,
kecemasan anxiety,
apresiasi perasaan emotional
appreatiation, penyesuaian diri self adjusment, bakat aptitude, dan semacamnya.
27
3. Daerah psikomotorik
24 Ibid., hal. 120 25 Ibid., hal. 125
26 Ibid., hal. 128 27 Turmudi, ed, Evaluasi Pembelajaran Matematika..., hal. 50
14
Daerah psikomotorik menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah kepada ketrampilan-ketrampilan. Khusus untuk pelajaran matematika pengertian
ketrampilan yang bersifat fisik, misalnya melukis suatu bangun.
28
C. Pemahaman Matematika