7
perkembangannya lahirlah logika ilmiah yang lebih khusus yang dikenal dengan logika matematika.
10
F. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika penyususnan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian E. Penegasan Istilah
F. Sistematika Pembahasan
BAB II : LANDASAN TEORI A. Hakekat Belajar Matematika
B. Taksonomi Pendidikan C. Pemahaman Matematika
D. Logika Matematika
BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti C. Lokasi Penelitian
D. Data dan Sumber Data E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data G. Pengecekan Keabsahan Data
10 Sunarndi, et. all., Matematika Kelas X, Jakarta: Budi Aksara, 2005, hal. 130
8
H. Tahap – Tahap Penelitian BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Singkat Tentang Berdirinya MAN Rejotangan MAN 3 Tulungagung
1. Sejarah Berdirinya MAN Rejotangan MAN 3 Tulungagung 2. Letak Geografis MAN Rejotangan MAN 3 Tulungagung
3. Visi dan Misi MAN Rejotangan MAN 3 Tulungagung 4. Keadaan Siswa MAN Rejotangan MAN 3 Tulungagung
5. Keadaan Guru dan Karyawan MAN Rejotangan MAN 3
Tulungagung 6. Sarana Prasarana MAN Rejotangan MAN 3 Tulungagung
7. Struktur Organisasi Sekolah B. Paparan Data dan Analisis Data
1. Paparan Data Penelitian 2. Analisis Data
C. Temuan Penelitian D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan
B. Saran
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakekat Belajar Matematika
Belajar merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu
terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari.
11
Burton mengatakan bahwa “Learning is a change in the individual, due to interaction of that individual and his environment, which fills a need and
makes him more capable of dealing adequately with his environment”
12
Maksudnya belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan
menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungaan secara memadai. Hudojo mengatakan bahwa dalam belajar matematika harus diperhatikan
beberapa hal yaitu: 1. Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi.
11 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Kencana, 2005, hal. 89
12 Anisah Baslemen, Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2011, hal.7
10
2. Mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta berdasrkan pada pengalaman belajar lalu.
3. Konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol.
13
Istilah mathematics Inggris, mathematic Jerman, mathematique Perancis,
matematico Italia,
matematiceski Rusia, atau
mathematickwiskunde Belanda berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya di ambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to
learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Perkataan mathematike sangat berhubungan erat
dengan sebuah kata lainnya yang serupa yaitu mathanein yang mengandung arti belajar atau berfikir.
14
Menurut Elea Tinggih secara etimologis perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.
15
Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika
lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio atau penalaran, sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran.
Johnson dan Rising mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola pengorganisasian, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa
13 Herman Hudojo, Mengajar Belajar Matematika, Malang: IKIP 1988, hal. 10 14 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: Jica,
2003, hal. 16. 15 Ibid., hal.16
11
11
yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representatif dengan simbol dan padat, lebih menggunakan simbol mengenai ide
dari pada mengenai bunyi.
16
Kline mengatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya
matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
17
Jadi belajar matematika adalah usaha untuk menguasai bahan pelajaran matematika dengan cara memahami konsep-konsep matematika terlebih dahulu
sebelum memanipulasi simbol-simbol yang dilakukan secara bertahap, berurutan yang tersusun secara hirarkis dan mendasarka pada pengalaman terdahulu serta
melibatkan kegiatan mental yang tinggi.
18
B. Taksonomi Pendidikan