Dana Bagi Hasil Pajak

2.1.2.3 Dana Bagi Hasil

2.1.2.3.1 Dana Bagi Hasil Pajak

Dana bagi hasil pajak adalah dana yang bersumber dari pendaptan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan angka persentase tertentu didasarkan atas daerah penghasil untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentalisasi. Pembagian dan mekanisme perhitungan dana bagi hasil pajak yang diatur dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 dan PP Nomor 55 tahun 2005 adalah sebagai berikut: a. DBH Pajak Bumi dan Bangunan Penerimaan Negara dari PBB dibagi dengan imbangan 10 untuk pemerintah pusat dan 90 untuk daerah. DBH PBB untuk daerah tersebut dibagi dengan rincian sebagai berikut: 1 16,2 untuk provinsi yang bersangkutan, 2 64,8 untuk kabupaten kota bersangkutan, 3 9 untuk biaya pemungutan. Sedangkan bagian pemerintah pusat , yang 10 dari seluruh penerimaan PBB dialokasikan kepada seluruh kabupaten dan kota, dengan rincian sebagai berikut: 1 6,5 dibagi secara merata kepada seluruh kabupatenkota, 2 3,5 dibagikan sebagai intensif kepada kabupaten dan kota yang realisasi penerimaan PBB sektor pedesaan dan perkotaan pada tahun anggaran sebelumnya mencapaimelampui rencana penerimaan yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara b. DBH Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Penerimaan Negara dari BPHTB dibagi dengan proporsi 20 untuk pemerintah pusat dan 80 untuk daerah. DBH BPHTB untuk daerah sebesar 80 tersebut dibagi dengan rincian sebagai berikut: 1 16 untuk provinsi untuk yang bersangkutan, 2 64 untuk kabupatenkota yang bersangkutan. Bagian pemerintah pusat yang sebesar 20 dibagikan secara merata untuk seluruh kabupaten dan kota. c. DBH Pajak Penghasilan Penerimaan Negara dari PPH wajib pajak orang pribadi dalam negeri WPOPDN dan PPh pasal 21 dibagikan kepada daerah sebesar 20 dan sisanya, yaitu sebesar 80 untuk pemerintah pusat. DBH PPh untuk daerah dialokasikan ke provinsi dan kabupatenkota dengan rincian sebagai berikut: 1 8 untuk provinsi yang bersangkutan, 2 12 untuk kabupatenkota dalam provinsi yang besangkutan dengan rincian 8,4 untuk kabupatenkota tempat WP terdaftar, dan 3,6 untuk seluruh kabupatenkota dalam provinsi yang bersangkutan deengan bagian yang sama besar.

2.1.2.3.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

1 75 166

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

1 97 123

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

10 69 114

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

0 0 71

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah - Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 0 17

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 2 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

0 0 14