Uji Heterokedasitas Uji Multikolineritas

4.3.1.3 Uji Heterokedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians antara satu pengamatan ke pengamatan lainnya, dengan menggunakan grafik Scatterplzdvnkot. Gambar 4.3 Uji Heterokedasitas Sumber : Output SPSS 18, data di olah Berdasarkan scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik ada yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu atau tidak teratur serta titik- titik tersebut juga menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. Pendekatan statistik yang digunakan untuk melihat apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak adalah dengan menggunakan uji glejser. Universitas Sumatera Utara Berikut ini ditampilkan Tabel uji glejser Tabel 4.5 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 13896.665 7356.604 1.889 .063 PAD .121 .165 .134 .731 .468 DAU -.018 .027 -.124 -.659 .512 DAK .167 .191 .119 .874 .385 DBH .053 .030 .235 1.776 .080 a. Dependent Variable: absut Sumber : Output SPSS 18, Data diolah Tabel 4.5 menunjukan variabel Belanja Modal adalah signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absUt. Sedangkan variabel Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan α sig0,05. Universitas Sumatera Utara

4.3.1.4 Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas independen satu dengan variabel bebas independen yang lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Bila nilai VIF kurang dari 5 dan nilai toleransi lebih dari 0,10 maka disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas dalam model regresi, begitu juga sebaliknya Bila nilai VIF lebih besar dari 5 dan nilai toleransi kurang dari 0,10 maka disimpulkan terdapat multikolinieritas dalam model regresi. Hasil uji multikolinieritas disajikan dalam Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Ujimultikolineritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 23524.738 12945.261 1.817 .074 PAD -.243 .291 -.122 -.834 .408 .424 2.359 DAU .061 .048 .190 1.261 .212 .398 2.512 DAK .835 .337 .271 2.481 .016 .762 1.312 DBH .249 .052 .505 4.770 .000 .810 1.235 a. Dependent Variable: BM Sumber : Output SPSS 18, data di olah Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa dari masing-masing variabel independen adalah : Universitas Sumatera Utara tolerance value 0,1 VIF 5 dari masing-masing variabel independen Dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas. 4.3.2 Analisis Regresi Regresi Linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Model persamaan regresi ini yaitu: Tabel 4.7 Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 23524.738 12945.261 1.817 .074 PAD -.243 .291 -.122 -.834 .408 DAU .061 .048 .190 1.261 .212 DAK .835 .337 .271 2.481 .016 DBH .249 .052 .505 4.770 .000 a. Dependent Variable: BM Sumber : Output SPSS 18, data di olah Berdasarkan Tabel 4.7 hasil olahan dari model SPSS, maka dapat disimpulkan hasil signifikansi atau pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : 1. Nilai t hitung untuk Pendapatan Asli Daerah adalah -0,834 dengan tingkat signifikansi 0,408 maka variabel Pendapatan Asli Daerah berpengaruh secara negaitif dan tidak Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap Belanja Modal dengan nilai t hitung -0,834 t tabel 1,998 dan nilai signifikan 0,408 0,05. 2. Nilai t hitung untuk Dana Alokasi Umum adalah 1,261 dengan tingkat signifikansi 0,212 maka variabel Dana Alokasi Umum berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Belanja Modal dengan nilai t hitung 1,261 t tabel 1,998 dan nilai signifikan 0,212 0.05. 3. Nilai t hitung untuk Dana Alokasi Khusus adalah 2,481 dengan tingkat signifikansi 0,142, maka variabel Dana Alokasi Khusus mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Belanja Modal dengan nilai t hitung 2,481 t tabel 1,998 dan nilai signifikan 0,016 0,05. 4. Nilai t hitung untuk Dana Bagi Hasil adalah 4,770 dengan tingkat signifikansi 0,000, maka variabel Dana Bagi Hasil mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Belanja Modal dengan nilai t hitung 4,770 t tabel 1,998 dan nilai signifikan 0,000 0,05.

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

1 75 166

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

1 97 123

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

10 69 114

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

0 0 71

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah - Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 0 17

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 2 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

0 0 14