Uji T Uji Secara Parsial

Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa diperoleh nilai F hitung adalah 11,569 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan penggunaan tingkat signifikansi α 5. Berdasarkan Tabel diperoleh 0,000 0,05, ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis ini diperkuat dengan membandingkan antara F hitung 11,569 yang jauh lebih besar dari F table yaitu 2,52, dimana F table dihitung dengan menggunakan fungsi FINV pada Microsoft office excel =f0.05, 4, 64= 3,52

4.4.3 Uji T Uji Secara Parsial

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan statistik T Uji Secara Parsial. Bentuk pengujiannya adalah: A. H : b i = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. B. H 1 : b i ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik T Uji Secara Parsial, pada tingkat signifikansi ∝ = 5 . Suatu variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat jika terjadi: t hitung t tabel dan t hitung - t tabel , pada α = 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen jika: Universitas Sumatera Utara -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , pada α = 0.05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Tabel 4.10 Hasil Uji T Uji Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 23524.738 12945.261 1.817 .074 PAD -.243 .291 -.122 -.834 .408 DAU .061 .048 .190 1.261 .212 DAK .835 .337 .271 2.481 .016 DBH .249 .052 .505 4.770 .000 a. Dependent Variable: BM Berdasarkan tabel diatas dapat dibentuk persamaan : Y = 23524,738+ -0,243X 1 + 0,61 X 2 + 0,835 X 3 + 0,249 X 4 Keterangan : 1 Konstanta sebesar 23524,738; artinya jika PAD X 1 , DAU X 2 , DAK X 3 , DBH X 4 adalah 0, maka BM Y yang terjadi adalah sebesar 23524,738. 2 Koefisien regresi variabel PAD X 1 sebesar -0,243; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan PAD mengalami kenaikan sebesar 1, maka Belanja Modal akan berkurang sebesar 0,243. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara PAD terhadap BM. 3 Koefisien regresi variabel DAU X 2 sebesar 0,061; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DAU mengalami kenaikan sebesar 1, maka BM akan betambah sebesar 0,061. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara DAU terhadap BM. Universitas Sumatera Utara 4 Koefisien regresi variabel DAK X 3 sebesar 0,835; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DAK mengalami kenaikan sebesar 1, maka BM akan bertambah sebesar 0,835. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara DAK terhadap BM. 5 Koefisien regresi variabel DBH X 4 sebesar 0,249; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DBH mengalami kenaikan sebesar 1, maka BM akan bertambah sebesar 0,249. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara DBH terhadap BM.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

1 75 166

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

1 97 123

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

10 69 114

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

0 0 71

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah - Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 0 17

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 2 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

0 0 14