Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

b. DBH Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Penerimaan Negara dari BPHTB dibagi dengan proporsi 20 untuk pemerintah pusat dan 80 untuk daerah. DBH BPHTB untuk daerah sebesar 80 tersebut dibagi dengan rincian sebagai berikut: 1 16 untuk provinsi untuk yang bersangkutan, 2 64 untuk kabupatenkota yang bersangkutan. Bagian pemerintah pusat yang sebesar 20 dibagikan secara merata untuk seluruh kabupaten dan kota. c. DBH Pajak Penghasilan Penerimaan Negara dari PPH wajib pajak orang pribadi dalam negeri WPOPDN dan PPh pasal 21 dibagikan kepada daerah sebesar 20 dan sisanya, yaitu sebesar 80 untuk pemerintah pusat. DBH PPh untuk daerah dialokasikan ke provinsi dan kabupatenkota dengan rincian sebagai berikut: 1 8 untuk provinsi yang bersangkutan, 2 12 untuk kabupatenkota dalam provinsi yang besangkutan dengan rincian 8,4 untuk kabupatenkota tempat WP terdaftar, dan 3,6 untuk seluruh kabupatenkota dalam provinsi yang bersangkutan deengan bagian yang sama besar.

2.1.2.3.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam berasal dari enam sektor yaitu kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan Universitas Sumatera Utara pertambangan gas bumi. Pemerintah menetapkan alokasi dana bagi hasil dari sumberdaya alam sesuai dengan penetapan dasar perhitungan dan daerah penghasil. Penetapan daerah penghasil SDA dan dasar perhitungan DBH sumber daya alam dilakukan oleh Menteri Teknis, setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri. Pembagian dan mekanisme perhitungan DBH Sumber Daya Alam adalah sebagai berikut: a. DBH Kehutanan 1 DBH kehutanan dari IIUPH untuk daerah sebesar 80 dibagi dengan rincian yaitu 16 untuk provinsi yang bersangkutan dan 64 untuk kabupatenkota penghasil. 2 DBH kehutanan dari PSDH untuk daerah sebesar 80 dibagi dengan rincian yaitu 16 untuk provinsi yang bersangkutan, 32 untuk kabupatenkota pengasil serta 32 dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk seluruh kabupatenkota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan. 3 DBH kehutanan dari dana reboisasi sebesar 40 dibagi kepada kabupatenkota penghasil untuk mendanai kegiatan rehabilitasi hutan dan wilayahnya. b. DBH Pertambangan Umum Untuk DBH pertambangan umum, iuran tetap yang berasal dari wilayah kabupatenkota dibagi dengan rincian 16 untuk provinsi yang bersangkutan dan 64 untuk kabupatenkota penghasil. Sedangkan iuran eksplorasi dan eksplotasi yang berasal dari wilayah kabupatenkota dibagi dengan rincian sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 16 untuk provinsi yang bersangkutan 2 32 untuk kabupatenkota penghasil 3 32 dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk seluruh kabupatenkota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan. c. DBH Pertambangan Minyak Bumi DBH pertambangan minyak bumi sebesar 15,5 berasal dari penerimaan Negara sumber daya alam pertambangan minyak bumi dari wilayah kabupatenkota yang bersangkutan, setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya, dibagi dengan rincian yaitu, 3 dibagikan untuk provinsi yang bersangkutan, 6 dibagikan untuk kabupatenkota penghasil, 6 dibagikan dengan porsi yang sama besar untuk seluruh kabupatenkota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan dan sisanya sebesar 0,5 digunakan untuk menambah anggaran pendidikan dasar. d. DBH Perikanan Dana bagi hasil perikanan berasal dari pungutan perusahaan perikanan. DBH dari perikanan ini sebesar 80 yang dibagikan dengan porsi sama besar untuk seluruh kabupatenkota. e. DBH Pertambangan Gas Bumi Penerimaan Negara sumber daya alam pertambangan gas bumi dapat berasal dari wilayah kabupatenkota atau dari wilayah provinsi. Besarnya DBH pertambangan gas bumi adalah 30,5 setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya. Universitas Sumatera Utara DBH pertambangan gas bumi yang berasal dari wilayah kabupatenkota dibagi dengan rincian 6 dibagikan untuk provinsi yang bersangkutan , 12 dibagikan untuk seluruh kabupatenkota penghasil , 12 dibagikan secara merata untuk seluruh kabupatenkota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan serta 0,5 sisanya digunakan untuk menambah anggaran pendidikan dasar. f. DBH Pertambangan Panas Bumi Dana bagi hasil pertambangan panas bumi berasal dari setoran bagian pemerintah atau iuran tetap dan iuran produksi. Jumlah DBH pertambangan panas bumi untuk daerah adalah sebesar 80 dan dibagi dengan rincian 16 untuk provinsi yang bersangkutan, 32 untuk kabupatenkota penghasil, serta 32 dibagi dengan porsi yang sama besar kepada seluruh kabupatenkota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.

2.1.3 Belanja Modal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

1 75 166

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

1 97 123

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

10 69 114

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

0 0 71

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah - Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 0 17

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 2 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Aceh

0 0 14