Desain Penelitian . Karakteristik Responden

Alat pengumpul data dikembangkan dengan kuisioner yang berbentuk skala likertdengan alternatife jawaban untuk masing-masing variable dan diberi skor 1 - 5 sebagaiberikut : SelaluSangat Setujusangat tinggisangat penting,SeringSetujutinggipenting,Kadang-kadangRagu-ragucukup tinggicukup penting, hampir tidak pemahtidaksetujurendahkurang penting, tidak pemahsangat tidak setujurendah sekalitidak penting.

3.5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat empat variable yaitu Iklim Kerja Xl , PenerapanProgram InsentifX2, Motivasi X3 dan Kinerja Karyawan Y. Untuk memudahkan ataumengarahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan berdasarkan kerangkakonseptual yang telah dikemukakan batasan operasional dari masing-masing variablepenelitian. Untuk lebih jelasnnya operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada table berikut ini. Tabel. 3.1 Instrumen Penelitian Variabel DefenisiVariabel Indikator Ukuran Iklim Kerja Kondisi kerja dalam melaksanakan tugas karyawan di Kantor antara lain : bagaimana penempatan anyata pengaruh Komunitas serta Lingkungan Kerja 1. Hubungan relationshif, 2. Pengembangan pribadi 3. Perubahan dan perbaikan sistem System maintenance and growth 4. Lingkungan Fisik Physical enviroment Skala Linkert Penerapan Program Imsemtif Imbalan keuangan yang dibayarkan pada pekerja yang produksinya melebihi standar yang ditetapkan sebelumnya atau insentif adalah sebagai berikut : Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya 1. Penghasilan sesuai dengan beban kerja 2. Tambahan penghasilan di luar gaji 3. Bonus atau imbalan keuangan 4. Pengelompokan program insentif 5. Pembe1ian insentifmelalui 6. Fungsi lnsentifjabatan Motivasi Motivasi kecenderungan untuk erbuat sesuatu guna mencapal tujuan .1. hubungan antar pribadi, 2. pengkajianhonorium, 3. supervise Kepala Kantor, 4. kondisi kerja 5. dorongan untuk bekelja, 6. kemajuan dalam karier, 7. pengakuan yang diperoleh 8. rasa tanggung jawab dalam pekerjaan, 9. mjnat terhadap tugas, Skala 10. dorongan untuk berprestasi Linkert Kinerja Hasil kerja yang dapat dicap ai oleh seseorang atau kelompok orang dalamrangka upaya mencapaitujuan organisasibersangkutansecara legal, tidak melanggarhukum sesuai dengan moralmaupun etika 1. akuisi, 2. ketelitian, 3. penampilan dan 4. penenmaan keluaran 5. Volume keluaran dan 6. Kontribusi membutuhkan saran, arahan atau perbaikan regularitas, dapat dipercaya diandalkan dan 7. Ketetapan waktu pencegahan, pemborosanm kerusakan dan pemeliharaan

3.6. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey penjelasanexplanatory survey method dengan pendekatan kuantitatif melalui korelasi dan analisisjalur. Analisis ini akan digunakan dalam menguji besamya pengaruh yang ditunjukkan olehkoefisien Korelasi antara variable Iklim Kerja Xl, Penerapan Program InsentifX2 danMotivasiX3 terhadap kinerja karyawan Y.

3.7. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan berupa data ariabel-variabel yang diteliti akandigunakan sebagai alat pembuktian hipotesis. Dengan demikian benar atau tidaknya datasangat menentukan hasil penelitian. Oleh karena itu data harus diuji. Pengujian datamelalui beberapa tahap, yaitu pengujian validitas data, pengujian reliabilitas data,menentukan model konversi data menjadi skala interval dan analisis jalur path analisis.Tahapan-tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut :

3.7.1. Pengujian validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas suatu alat ukur,semakin tinggi tingkat validitasnya maka alat ukur tersebut semakin menunjukkansemakin mengenai sasaranya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.Untuk menguji tingkat validitas instrument penelitian ini maka teknik yangdigunakan analah teknis analisis korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebgaiberikut: Dimana : Rxy = Koefisien korelasi produk moment antara butir instrument yang akan digunakandengan skor semua butir instrument dalam variable yang bersangkutan X = Jumlah skor butir instmment yang digunakan Y = Jumlah skor semua butir dalam varviabel tersebut rt = Jumlah responden sementara

3.7.2. Pengujian Reliabilifas

Tingkat konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dinamakanreabilitas. J ika suatu alat ukur dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang samadan hasil pengukuran relative konstan, maka alat ukur tersebut realibel. Reabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrument pengukur yang baik. Ide pokokdari konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, yaitusejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan.Pengujian reliabilitas instrument dalam penelitian ini dilakukan secara intervaldengan menggunakan Cronbach Alfa yang akan mengukur reliabilitas konsistensi intervaldengan rumus sebagari berikut : Dimana : Ơ 2 ’ = varians masing-masing item Ơ i 2 = varians skor keseltuuhan k = jumlah sampel Untuk rentang nilai H berkisar antara nol hingga satu. Makin besar koefisien inimaka makin besar keandalan alat ukur yang digunakan. Tujuan dari reliabilitas ini adalahuntuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban responden. Nilai α yang mendekati 1 satumenunjukkan tingkat konsistensi yang tinggi.

3.7.3. Analisis Jalur Path Analisis

Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabledengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkatvariable bebaseksogen terhadap variable terikat endogen. Oleh sebab itu rumusanmasalah penelitian dalam kerangka Path Analisis berkisar pada : 1 apakah variableeksogen Iklim Kerja, Penerapan Program Insentif dan Motivasi berpengaruh terhadap variable endogen Kinerja karyawan, 2 berapa besar pengaruh kausal langsung, kausaltidak langsung, kausal total maupun simultan seperangkat variable eksogen terhadapvariable endogen Riduwan dan Achmad Kuncorao 2007 :2. Untuk menerapkan Path Analisys maka harus memenuhi asumsi-asumsi sebagaiberikut: 1 Hubungan antara variable adalah linear, adaptif dan bersifat normal 2 Hanya system aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik 3 Variable terikat endogen minimal dalam skala ukuran interval dan ratio 4 Menggtmakan sampel probability sampling 5 Variable yang diteliti dapat diobservasi secar langsung 6 Model yang dianalisis dispesfifikasikan diidentitikasi dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diujidibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungankausalitas antar variable yang diteliti. Apabila persyaratan tersebut terpenuhi, maka koetisien jalur dapat dihitung denganlangkah-langkah : 1 Membuat skema hubungan antara variable secara lengkap, skema ini mencerminkanhipotesis konseptual yang diajukan sehingga tampak dengan jelas variable penyebabdan variable akibat. 2 Menghitung besamya pengaruh suatu variable penyebab terhadap variable akibat,perhitungan ini didasarkan pada sub- struktur variable penyebab dengan variableakibat. 3 Menghitungan koeiisien korelasi sederhana 4 Menghitung koefisien jalur Model Analisis Jalur Hubungan Iklim Kelja, motivasi dan Motivasi terhadap KinerjaKaryawan digambarkan struktur hubungan sebab akibat antar variabel sebagaiberikut : Keterangan : X1 = Iklim Kerja X2 = Penerapan Program Insentif X3 = Motivasi Y = Kinerja karyawan = Variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ρ x 3 x 1 = Besamya pengaruh Xl terhadap X3 ρ x 3 x 2 = Besamya pengaruh X2 terhadap X3 ρ x 3 x 1 x 2 = Besarnya pengaruh Xl dan X2 terhadap X3 ρyx 1 = Besarnya pengaruh Xl terhadap Y ρyx 2 = Besamya pengaruh X2 terhadap Y ρyx 3 = Besarnya pengaruh X3 terhadap Y ρyx 1 x 2 x 3 = Besarnya pengaruh Xl, X2 dan X3 terhadap Y rx 1 x 2 = Korelasi antara X1 dan X2 ε1 = Pengaruh langsung variabel residu terhadap X3 ε2 = Pengaruh langsung variabel residu terhadap Yariabel residu

3.7.3.1. Pengujian secara Individual

Uji secara individual ditujukan untuk rnengetahui pengaruh satu variable dengan variabel yang lain yaitu : 1 Pengaruh iklim kelja terhadap kinelja pegawai 2 Pengaruh penerapan program insentif terhadap kinexja karyawan 3 Pengaruh motivasi terhadap kinelja pegawai Ha : PYXi o untuk i = variabel ke i Ho : PYXi 0 Secara individual uji statistika yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus : tx 1 = � � εpxi , di = n-1-i-1

3.7.3.2. Pengujian secara Simultan keseluruhan

Uji Secara keseluruhan hipotesisi statistic dirumuskan sebagai berikut : Ha:PYXl =PYX2=PYX3 ..... ==PYXk ≠0 Ho:PYX1 =PYX2=PYX3 ..... =PYXk ≠0 Kaedah pengujian signiiikansi tersebut menggunakan taraf signifikan α = 0,05, jika : 1 Nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak signitikan 2 Nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 2Sig, maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya signifikan Untuk mempermudah perhitungan uji validitas dan reliabilitas maka dilakukanpengolahan melalui program SPSS.

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1. . Karakteristik Responden

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan penulis adalah denganmenyebarkan angket daftar penanyaan kepada 171 responden yang berhubungan dengantiap-tiap variabel yang diteliti, baik variabel independen yaitu Iklim Kerja, Insentif danMotivasi Kerjh serta variabel dependen yaitu Kinerja. Adapun komposisi dafcar pertanyaanadalah 10 daftar pertanyaan tentang Iklim Kerja atau sekitar 25 dari seluruh daftar pertanyaan yang disebar, dan 10 daiiar pertanyaan tentang Motivasi Kerja atau sekitar 25dari seluruh daiiar pertanyaan yang disebar dan 10 daftar pertanyaan tentang Motivasi KerjaKerja atau sekitar 25 dari seluruh daftar penanyaan yang disebar serta 10 daftarpertanyaan tentang Kinerja atau sekitar 25 dari seluruh daiiar pertanyaan yang disebar. Responden yang dijadikan penulis sebagai sampel dalam penelitian ini memilikikarakteristik, berupa usia, masa kelja, tingkat pendidikan.

5.2.1. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Komposisi responden berdasarkan usia terlihat bahwa usia 20-29 tahun sebanyak 33 orang dari 171 responden, atau sekitar 44.00, usia 30-39 tahun sebanyak 27 orang atau sekitar 36.00, sedangkan usia =40 tahun sebanyak 15 orang atau sekitar 20.00. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat di lihat pada tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 20 – 29 30 – 39 = 40 93 47 31 54,39 27.49 18.12 Total 171 100

5.2.2. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Komposisi responden berdasarkan pendidikan terlihat bahwa yang berpendidikanSarjana S-2 sebanyak 27 orang dari 171 responden, atau sekitar 15,79, yang berpendidikanS-1 sebanyak 100 orang atau sekitar 58.48 sedangkan yang berpendidxkan Dlploma 3 D3 tahun sebanyak 44 orang responden atau sekitar 25.72. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan dapat di lihat pada tabel 4 2 benkut Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase Sarjana S-2 Sarjana S-1 Diploma -3 27 100 44 09.33 58.67 32.00 Jumlah 171 100 Sumber : Hasil Penelitian 2009 data diolah 4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas