gagasan pikiran dan perasaan dan hasil kolaborasi interval-interval nada dengan pola-pola irama.
b. Harmoni
Prier 2009: 61 menjelaskan bahwa harmoni adalah
keselarasan. Sesuatu dinilai indah bila nampak teratur berdasarkan proporsi angka tetentu. Berdasarkan proporsi matematis yang jelas dan
sederhana ini maka bunyi bersama dari dua nada seperti prime, oktaf, dan kwint disebut harmonis. Menurut Miller terjemahan Bramantyo,
1958: 50- 51 harmoni adalah elemen musikal yang didasarkan atas penggabungan secara simultan dari nada-nada, sebagaimana dibedakan
dari rangkaian nada-nada dari melodi. Jikalau melodi adalah konsep horizontal, maka harmoni adalah konsep vertikal.
Berdasarkan pendapat-pendapat
di atas,
maka dapat
disimpulkan bahwa harmoni adalah keselarasan bunyi yang dibentuk dari nada-nada yang berbunyi secara serentak akord dan hubungan
antar akord tersebut. harmoni mengacu pada aspek vertikal dan melodi dianggap sebagai aspek horizontal dalam musik. Dalam
konteks Aransemen, seorang arranger perlu menguasai progresi akord, ini berguna untuk mencapai sebuah keindahan yang sempurna sebagai
pengiring melodi pokok. Sementara menurut Suwarto, Harry dkk 2002: 26 harmoni
berarti susunan
atau gerak
perpindahan nada-nada
dalam keseimbangan yang merupakan endapan dari perasaan music atas
rangkaian dan penggabungan nada-nada. Sejalan dengan pendapat tersebut Jamalus 1988: 30 mengemukakan bahwa harmoni ialah
bunyi gabungan dua nada atau lebih, yang berbeda tingginya dan kita dengar serentak. Jadi, dari pendapat di atas dijelaskan bahwa aspek
dari harmoni adalah gabungan dari beberapa nada. Dengan kata lain harmoni adalah penggabungan beberapa nada yang dibunyikan secara
serentak sehingga terdengar bunyi yang harmonis.
c. Ritme
Ritme merupakan elemen waktu dalam musik yang dihasilkan oleh dua faktor yaitu aksen atau penekanan atas sebuah nada untuk
membuatnya berbunyi lebih keras, dan panjang-pendek nada atau durasi Bramantyo, 28, sedangkan menurut Kawakami 1975 : 20
mendefinisikan ritme sebagai berikut: Rhythme variation and Fake is an alteration of the melody by
moving the position of the rhythm without disturbing the original melody line. Rhythmie variation in done using syncopation,
anticipation, division, and unification, thus giving mobility to the musical expression.
d. BentukStruktur Lagu
Bentukstruktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur-unsur musik dalam suatu lagu, sehingga menghasilkan suatu
komposisi atau lagu yang bermakna. Dasar pembentukan lagu ini mencakup pengulangan suatu bagian repetisi, pengulangan dengan
macam-macam perubahan variasi sekuens, atau penambahan bagian baru yang berlainan atau berlawanan kontras, dengan selalu