Tabel 9 di atas, dapat digambarkan dengan histogram sebagai berikut :
Gambar 5. Histogram Tingkat Aktivitas Pembaca
10 20
30 40
50 60
Rendah Tinggi
Frekuensi
90,50
9,50
Tabel 10 Hasil Penghitungan Variabel Aktivitas Membaca.
No. Pernyataan
Nilai Peringkat
23. Kelebihan
membaca buku
di perpustakaan karena menyediakan buku
bacaan berupa cerpen dan novel. 143
9
24. Kelebihan
membaca buku
di perpustakaan karena kenyamanannya.
146 8
25. Musik instrumental merupakan jenis
musik alternatif untuk memberikan rasa tenang dan rileks saat membaca buku di
perpustakaan. 183
4
26. Saya
menyempatkan waktu
untuk membaca buku di perpustakaan.
165 5
27. Saya menghabiskan jam istirahat saya
untuk membaca di perpustakaan. 154
6
28. Saya membaca bagian penting dari
sebuah buku
saja, ketika
di perpustakaan.
196 2
29. Saya membaca buku di perpustakaan
untuk memperoleh informasi. 192
3
30. Saya mengerjakan tugas kelompok di
perpustakaan. 152
7
31. Saya
suka membaca
buku di
perpustakaan daripada di kelas. 217
1
Berdasarkan tabel 7 dan 9 serta histogram 4 dan 5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memilh membaca buku di perpustakaan SMP
BOPKRI 3 karena merasa nyaman dengan lantunan musik instrumental, ini ditunjukkan dari presentase yang tinggi yaitu 68,25 dan responden yang
membaca buku di perpustakaan tersebut juga memiliki daya konsentrasi yang baik
ketika mereka membaca di perpustakaan yang memutarkan musik instrumental, ini ditunjukan dengan presentase yang tinggi pula, yaitu 90,50.
B. Pembahasan 1. Peranan Musik Instrumental Terhadap Pembaca Buku di SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang
menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan kuat dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 58 siswa dengan presentase
92,06, sedangkan yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan lemah dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 5
siswa dengan presentase 7,94. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
peran musik
instrumental atau
musik tanpa
vokal yang
mengandung melodi, irama, dan keharmonisan sangat berperan bagi pembaca yang merupakan siswa dari SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.
Poerwadarminta 1985: 309 Hasil Penghitungan Variabel Peran Musik Instrumental. Tabel 5
menunjukkan bahwa sebagian pembaca buku di pepustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta senang mendengarkan musik ini terbukti dengan
butir pernyataan nomor 2 mendapat peringkat pertama pada variabel peranan musik instrumental bagi pembaca buku. Pembaca buku cenderung
memilih membaca buku sambil mendengarkan musik dan merasa nyaman
ketika mereka membaca buku sambil mendengarkan musik instrumental, ini terbukti dengan butir pernyataan nomor 4 mendapat peringkat kedua
dan butir pernyataan nomor 8 mendapat peringkat ketiga. Tabel 5 juga menjelaskan bahwa pembaca lebih mudah memahami isi buku yang
dibaca ketika pembaca mendengarkan musik instrumental, dan merasakan peran penting musik instrumental tersebut terhadap kenyamanan saat
membaca buku. Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta
datang untuk membaca buku, karena mereka hobi membaca. Namun bagi pembaca yang tidak menyukai musik mereka cukup terganggu ketika
musik instrumental diperdengarkan di perpustakaan. Fakta tersebut ditunjukkan dari nilai yang cukup tinggi pada butir pernyataan nomor 10.
Siswa yang senang mendengar musik akan memilih membaca buku dan menyelesaikan tugasnya di perpustakaan karena dengan mendengarkan
musik sesuai genre kesukaan mereka, membantu mereka berkonsentrasi saat membaca buku.
Musik instrumental diputar selama 2 minggu dengan durasi waktu sepanjang kegiatan belajar berlangsung 7.15 – 12.40. Penulis mulai
memutarkan musik instrumental pada tanggal 18 Agustus 2015 hingga 31 Agustus 2015. Setelah 1 minggu diputar musik instrumental, jumlah
pengunjung perpustakaan meningkat dari minggu sebelumnya. Jumlah pengunjung perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta meningkat di
minggu kedua pemutaran musik instrumental. Administrasi data jumlah