PERANAN MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PEMBACA BUKU DI PERPUSTAKAAN SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA.

(1)

i SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Yuan Probo Krida Prastya 08208244023

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITASNEGERI YOGYAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

v (TRANCE)

“Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. TUHAN akan menyelesaikannya bagiku!

Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!


(6)

vi

Keluarga, Uki, keluarga baru saya, yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan dalam berbagai bentuk serta orang-orang yang mengasihi saya dan


(7)

vii

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih karuniaNya, serta bimbinganNya selama proses penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Peranan Musik Instrumental Terhadap Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni.

Penulis banyak mendapatkan pengalaman selama proses penyelesaian skripsi ini. Baik pengalaman menyenangkan ataupun kurang menyenangkan, namun semua pengalaman itu merupakan pelajaran yang berharga bagi perkembangan diri penulis.

Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah bersedia membimbing, membantu dan selalu memberikan dorongan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. H. T. Silaen, S.Mus., M.Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta atas segala kesabaran dan kebijaksanaanya yang sangat mendukung.

2. Drs. Agus Untung Yulianta, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang sangat membantu dalam kelancaran perkuliahan.


(8)

viii

4. Drs. Pujiwiyana, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan menyumbangkan ide, ilmu, serta wawasan dalam proses penelitian ini.

5. Atun Pratiwi, M. Pdk. selaku Kepala Sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba dan penelitian kepada para siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

6. Para Siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang telah berpartisipasi dalam proses pengumpulan data.

7. Keluarga saya, Papa, Mama, Mas Abi, Uki, yang menjadi kebangganku. Terimakasih. Tuhan memberkati.

8. Keluarga besar saya dimanapun mereka berada. Pakdhe, Budhe, Om, Tante, Mas, Mbak. Terimakasih atas doa dan dukungannya.

9. Ivone Damayanti Dumanauw, S. Pd. terimakasih telah menjadi motivator dan setia menemani dan membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. 10. Teman-teman angkatan 2008 Jurusan Musik, terutama Grup SPP

1.405.000 atas proses pertemanan sampai persaudaraan. Selalu menjadi yang terbaik.


(9)

(10)

x

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Batasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

A. Deskripsi Teori ... 8

1. Pengertian Musik ... 8

2. Musik Intrumental ... 12

3. Perpustakaan ... 14

4. Psikologi Musik ... 17

5. Minat ... 19

6. Pembaca Buku ... 23

B. Penelitian yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Pendekatan Penelitian ... 28


(11)

xi

H. Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Hasil Penelitian ... 39

B. Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Implikasi ... 64

C. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(12)

xii

Tabel 2. Kriteria Guilford ... 36

Tabel 3. Penggolongan Kategorisasi Berdasrkan ... 37

Dua Alternatif Jawaban Variabel 1, 2, dan 3 Tabel 4. Statistik Bulanan Perpustakaan ...42

Tabel 5. Distribusi Skor Peran Musik Instrumental ... 43

Tabel 6. Hasil Penghitungan Variabel Peran Musik Instrumental ... 45

Tabel 7. Distribusi Skor Tingkat Kenyamanan ... 46

Tabel 8. Hasil Penghitungan Variabel Kenyamanan Musik Instrumental ... 48

Tabel 9. Distribusi Skor Tingkat Aktivitas ... 49


(13)

xiii

Gambar 2. Kegiatan Pembaca Membaca Buku dan Mengerjakan Tugas .... 41 Gambar 3. Histogram Variabel Peran Musik Instrumental ... 44 Gambar 4. Histogram Tingkat Kenyamanan Pembaca ... 47 Gambar 5. Histogram Tingkat Aktivitas Pembaca ... 50


(14)

xiv

Lampiran II. Tabulasi Data Variabel Peran Musik Instrumental ... 72 Lampiran III. Tabulasi Data Variabel Kenyamanan ... 74 Lampiran IV. Tabulasi Data Variabel Aktivitas Pembaca ... 76


(15)

xv 08208244023

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan peranan musik instrumental dalam aktivitas pembaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. (2) Untuk mendeskripsikan dampak dari musik instrumental terhadap kenyamanan pembaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian yang dipakai adalah kuesioner Peranan Musik Instrumental dengan jumlah 31 item. Variabel peranan musik instrumental terhadap pembaca buku adalah peran music instrumental, kenyamanan, aktivitas pembaca buku pembaca buku. Obyek penelitian adalah para siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berkunjung ke perpustakaan sejumlah 63 siswa.

Hasil penelitian adalah (1) pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan kuat dalam aktivitas membaca di perpustakaan sejumlah 58 siswa dengan presentase 92,06 % dan yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan lemah sejumlah 5 siswa dengan presentase 7,94%. (2) pembaca buku di perpustakaan yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca merasa nyaman dalam aktivitas membaca berjumlah 43 siswa dengan presentase 68,25% sedangkan yang merasa terganggu sejumlah 20 siswa dengan presentase 31,75%. Pembaca yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca dapat berkonsentrasi dalam aktivitas membaca berjumlah 57 siswa dengan presentase 90,50% sedangkan yang merasa terganggu berjumlah 6 siswa dengan presentase 9,50%. Musik Instrumental membuat pembaca merasa nyaman sehingga mampu berkonsentrasi ketika membaca buku.


(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seni merupakan bagian dari sebuah kebudayaan yang selalu berkaitan dengan kehidupan manusia. Pada umumnya seni juga dikenal sebagai keindahan. Keindahan tersebut juga dapat dinyatakan melalui pikiran, perasaan, dan cipta menjadi sebuah bentuk yang dapat tercapai melalui karya untuk tujuan individu ataupun kelompok. Fakta yang terdapat di masa sekarang musik merupakan hal yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Pada dasarnya manusia membutuhkan kenyamanan, ketenangan, dan konsentrasi, sehingga tidak jarang seseorang memilih mendengarkan musik baik melalui radio, televisi, internet, i-pod, dan handphone. Musik juga merupakan bagian dari sarana pendukung manusia dalam menjalani aktivitasnya.

Musik dikatakan akrab bila musik tersebut dialami sebagai sesuatu yang menimbulkan perasaan menyenangkan atau nyaman. Seseorang yang melakukan aktifias membaca buku dengan suasana hati yang senang dan nyaman akan membuat proses penyerapan isi dalam buku berjalan dengan baik. Perasaan menyenangkan itu telah menimbulkan kenyamanan karena berkurangnya kejenuhan ketika membaca buku.

Seiring dengan kemajuan zaman dan kebutuhan ilmu pengetahuan serta perkembangan sosial, minat masyarakat dalam membaca buku semakin pesat. Membaca buku merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Faktor yang membuat membaca buku menjadi kegiatan yang


(17)

menarik adalah dapat dilakukan sendiri maupun berkelompok dalam diskusi, di rumah, di toko, di perpustakaan dan dapat dilakukan sambil mendengarkan musik. Di kota Yogyakarta aktivitas membaca banyak dilakukan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Dapat dikatakan kegiatan membaca buku berkembang pesat karena adanya fasilitas perpustakaan yang memadahi baik di lingkungan kota, sekolah, maupun perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Salah satu contoh perpustakaan yaitu Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, yang ramai dikunjungi banyak siswanya ketika istirahat sekolah.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan usaha membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya (Sulistyo Basuki, 1993). Di samping itu dalam penjelasan Undang-undang Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa salah satu sumber belajar di sekolah yang amat penting tetapi bukan satu satunya adalah perpustakaan. Sebagai salah satu sumber belajar di sekolah perpustakaan membantu tercapainya misi dan visi sekolah tersebut.

Mengingat pentingnya peran perpustakaan sekolah maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen yang tepat dan cepat sehingga fungsi perpustakaan sekolah benar-benar terwujud. Perpustakaan sebagai jantung sebuah lembaga pendidikan, sudah selayaknya mendapatkan porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah. Perpustakaan SMP Bopkri 3 memiliki masa kunjung pada jam kerja atau siang hari dan memiliki pengunjung


(18)

yang relatif stabil dan sejenis. Perpustakaan berfungsi edukatif, informatif, administratif, dan rekreatif.

Layanan perpustakaan SMP Bopkri 3 menggunakan dua akses yaitu layanan akses terbuka dan layanan akses tertup. Pengertian layanan akses terbuka adalah pengunjung boleh mencari, memilih, dan mengambil bahan pustaka yang dicarinya sendiri di rak yang tersedia. Sedangkan pengertian layanan akses tertutup adalah pengunjung tidak boleh langsung mengambil bahan pustaka di rak tetapi petugas perpustakaan yang akan mengambil.

Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta memiliki beberapa layanan informasi diantaranya:

1. Layanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani pemustaka dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya. Dalam pelayanan ini pengunjung datang ke perpustakaan dan membawa kartu anggota untuk meminjam buku sesuai ketentuan. Setelah dipinjam kemudian koleksi bahan pustaka yang dipinjam dikembalikan sesuai jadwal seperti yang tertera pada sampul belakang bagian buku. Perpustakaan memberlakukan masa peminjaman selama satu minggu.

2. Layanan referensi/rujukan yaitu kegiatan memberikan informasi kepada pengunjung dalam bentuk pemberian layanan cepat dan atau bimbingan pemakai sumber rujukan.


(19)

3. Bimbingan pemakai yaitu layanan yang diberikan kepada pengunjung atau pengunjung baru perpustakaan. Layanan ini memberikan penjelasan cara penggunaan perpustakaan.

Layanan internet dan atauwifi/hotspot yaitu pelayanan perpustakaan yang diberikan dengan menyediakan sarana internet dan wifi/hotspot. Perpustakaan menyediakan perangkat internet dan atau wifi/hotspot yang dapat dimanfaatkan secara gratis dan dengan kapasitas yang memadai untuk penggunaan bersama-sama. Musik yang membuat pengunjung perpustakaan merasa nyaman, merupakan salah satu alasan mengapa perpustakaan SMP BOPKRI 3 ramai dikunjungi.

Adanya musik sangat mendukung konsentrasi membaca manusia, terutama untuk mempelajari ilmu-ilmu yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama, untuk itu diperlukan suasana yang nyaman tetapi pengguna tetap bisa berkonsentrasi. Dalam hal ini siswa dan pengunjung yang datang ke perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta lebih konsentrasi dan rileks dalam membaca dan belajar, dikarenakan adanya musik yang diputar di dalam perpustakaan tersebut.

Salah satu penyebab kenyamanan saat membaca buku karena dapat dilakukan sambil mendengarkan musik. Dengan kata lain musik mempunyai arti penting dalam memberikan suasana kenyamanan saat membaca buku. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengetahui peranan musik instrumental terhadap pembaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.


(20)

B. Identifikasi Masalah

1. Belum diketahuinya peranan musik instrumental terhadap kenyamanan pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

2. Belum diketahuinya jenis-jenis musik intrumental yang dapat mempengaruhi kenyamanan pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

3. Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang selalu ramai dan berisik saat jam istirahat.

4. Belum sering diperdengarkan musik di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

5. Belum tercukupinya lagu-lagu untuk didengarkan di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah peranan musik instrumental terhadap kenyamanan pembaca buku.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan musik instrumental dalam aktifitas membaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta ?

2. Bagaimana musik intrumental memberikan dampak kenyamanan pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta ?


(21)

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan peranan musik instrumental dalam aktivitas membaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

2. Untuk mendeskripsikan dampak dari musik intrumental terhadap kenyaman pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.

1. Secara Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai peranan musik instrumental terhadap pembaca buku di perpustakaan sekolah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis

a. Bagi pihak sekolah, agar selalu memberikan pelayanan untuk kenyamanan pembaca buku dengan memperdengarkan musik instrumental.

b. Bagi mahasiswa, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumber informasi dan kiranya dapat menjadi acuan untuk bahan penelitian serupa.


(22)

G. Batasan Istilah 1. Peranan

Menurut Soekanto (1987:221) peranan lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses, jadi tepatnya adalah bahwa seseorang menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Dengan demikian yang dimaksud peranan dalam penelitian ini adalah seberapa besar dukungan musik instrumental dalam kenyamanan pembaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

2. Kenyamanan

Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif seseorang terhadap lingkungannya. Kenyamanan tidak dapat diwakili oleh satu angka tunggal. Manusia menilai kondisi lingkungan berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam indera melalui syaraf dan dicerna otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dan lain-lain rangsangan ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan di satu faktor dapat ditutupi oleh faktor lain. (Satwiko, 2009:21-22). Dalam hal ini kenyamanan dimaksudkan keadaan nyaman pembaca buku saat membaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.


(23)

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Musik

Semua Negara di dunia mengenal tentang musik, bahkan setiap etnis kebudayaan mempunyai musik. Kata musik (music) berasal dari bahasa Yunani, yaitu musike. Musike sendiri berasal dari kata muse, yang artinya Sembilan dewi-dewi bersaudara yang melindungi nyanyian, puisi, kesenian, dan ilmu pengetahuan (Campbell, 2002:36). Musik dalam mitologi Yunani kuno dikenal sebagai suatu keindahan yang berasal dari dewa dewi Yunani, sebagai hadiah kepada manusia.

Musik adalah produk pikiran manusia. Parker dalam Djohan (2005:24) berpendapat bahwa elemen vebrasi (fisika dan kosmos) atas frekuensi, bentuk, amplitude, dan durasi belum menjadi music bagi manusia sampai semua ditransformasi secara neorologi dan diinterpretasikan melalui otak menjadi: pitch (tangga nada), warna suara, keras lembut, dan waktu. Musik menurut Banoe (2003: 288) adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia. Sedangkan musik yang baik adalah memiliki unsur-unsur melodi, ritme, dan harmoni.

Sejalan dengan penjelasan tersebut di atas Jamalus (1988:1) mengemukakan bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan


(24)

perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai kesatuan. Dalam kamus musik (Suharto, 1991: 86) pengertian musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur-unsur dasarnya melodi, irama dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat, dan warna bunyi. Erat kaitannya dengan pendapat Suharto tersebut, bahwa musik mempunyai unsur-unsur dasar yaitu:

a. Melodi

Prier (2009:113) mendefinisikan melodi adalah suatu urutan nada yang utuh dan membawa makna. Adapun syaratnya ialah berciri khas, berbentuk jelas, memuat suatu ungkapan yang dapat dinyanyikan, sedangkan Purwanto (2006: 41) menjelaskan bahwa melodi ialah rangkaian nada yang terdengar berurutan serta berirama. Melodi adalah rangkaian dari beberapa nada atau sejumlah nada yang berbunyi atau dinyanyikan secara berurutan (Suharto, 1992: 1).

Melodi adalah rangkaian nada-nada yang tersusun atau teratur tinggi dan rendahnya dengan sedemikian rupa dengan durasi nada yang telah ditentukan pula sehingga menjadi sebuah lagu. (Hendro, 2005 :2). Sementara menurut Jamalus (1988: 16) melodi adalah rangkaian nada yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan atau ide. Di samping itu rangkaian nada tersebut mengandung makna musikal. Jadi, melodi adalah rangkaian dari beberapa nada. Jadi melodi merupakan ungkapan suatu


(25)

gagasan pikiran dan perasaan dan hasil kolaborasi interval-interval nada dengan pola-pola irama.

b. Harmoni

Prier (2009: 61) menjelaskan bahwa harmoni adalah keselarasan. Sesuatu dinilai indah bila nampak teratur berdasarkan proporsi angka tetentu. Berdasarkan proporsi matematis yang jelas dan sederhana ini maka bunyi bersama dari dua nada seperti prime, oktaf, dan kwint disebut harmonis. Menurut Miller (terjemahan Bramantyo, 1958: 50- 51) harmoni adalah elemen musikal yang didasarkan atas penggabungan secara simultan dari nada-nada, sebagaimana dibedakan dari rangkaian nada-nada dari melodi. Jikalau melodi adalah konsep horizontal, maka harmoni adalah konsep vertikal.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah keselarasan bunyi yang dibentuk dari nada-nada yang berbunyi secara serentak (akord) dan hubungan antar akord tersebut. harmoni mengacu pada aspek vertikal dan melodi dianggap sebagai aspek horizontal dalam musik. Dalam konteks Aransemen, seorang arranger perlu menguasai progresi akord, ini berguna untuk mencapai sebuah keindahan yang sempurna sebagai pengiring melodi pokok.

Sementara menurut Suwarto, Harry dkk (2002: 26) harmoni berarti susunan atau gerak perpindahan nada-nada dalam keseimbangan yang merupakan endapan dari perasaan music atas


(26)

rangkaian dan penggabungan nada-nada. Sejalan dengan pendapat tersebut Jamalus (1988: 30) mengemukakan bahwa harmoni ialah bunyi gabungan dua nada atau lebih, yang berbeda tingginya dan kita dengar serentak. Jadi, dari pendapat di atas dijelaskan bahwa aspek dari harmoni adalah gabungan dari beberapa nada. Dengan kata lain harmoni adalah penggabungan beberapa nada yang dibunyikan secara serentak sehingga terdengar bunyi yang harmonis.

c. Ritme

Ritme merupakan elemen waktu dalam musik yang dihasilkan oleh dua faktor yaitu aksen atau penekanan atas sebuah nada untuk membuatnya berbunyi lebih keras, dan panjang-pendek nada atau durasi (Bramantyo, 28), sedangkan menurut Kawakami (1975 : 20) mendefinisikan ritme sebagai berikut:

Rhythme variation and Fake is an alteration of the melody by moving the position of the rhythm without disturbing the original melody line. Rhythmie variation in done using syncopation, anticipation, division, and unification, thus giving mobility to the musical expression.

d. Bentuk/Struktur Lagu

Bentuk/struktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur-unsur musik dalam suatu lagu, sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Dasar pembentukan lagu ini mencakup pengulangan suatu bagian (repetisi), pengulangan dengan macam-macam perubahan (variasi sekuens), atau penambahan bagian baru yang berlainan atau berlawanan (kontras), dengan selalu


(27)

memperhatikan keseimbangan antara pengulangannya dan perubahannya (Jamalus, 1988: 35). Jadi, bentuk/struktur lagu adalah susunan antara unsur musik dalam suatu lagu.

e. Ekspresi

Ekspresi dalam musik adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam pengelompokan frase (phrasing) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penanyi, disampaikan kepada pendengarnya (Jamalus, 1988: 38). Bagaimana seseorang mengungkapkan atau menympaikan perasaan tersirat dari sebuah lagu dinamakan ekspresi (Syafiq, 2003: 94). Jadi, ekspresi adalah ungkapan pikiran dan perasaan.

2. Musik Instrumental

Poerwadarminta (1985: 309) menjelaskan musik instrumental adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan terutama menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu. Selanjutnya menurut Banoe (2003: 196) instrumental adalah permainan musik tanpa vocal.

Munculnya musik instrumental ini tidak terlepas dari awal mulanya bahwa alat musik hanya sebagai iringan musik vokal, seperti opera atau kantata. Hal ini erat kaitannya dengan pendapat Prier (1993: 51) bahwa musik instrumental menjadi sebuah tantangan awal terciptanya musik baru khusus untuk musik instrumental, artinya musik instrumental dibebaskan


(28)

dari tugas sebagai iringan musik vokal dan memerlukan suatu aturan baru. Aturan-aturan tersebut dapat berupa diciptakannya bentuk-bentuk baru, atau mengambil alih bentuk vokal lama dan diterapkan pada musik instrumental, ataupun bentuk instrumental berupa iringan tarian diangkat dari tingkat musik rakyat menjadi musik seni. Pada umumnya aturan yang kedua dan ketiga lebih mudah daripada cara yang pertama.

Musik instrumental juga dapat diartikan sebagai musik mutlak, berdiri sendiri dan memiliki kebebasan isi dari musik itu sendiri. Hal tersebut seperti dikemukakan Dungga (1983: 170) bahwa musik mutlak berarti musik yang tak ada hubungan sedikitpun dengan sesuatu yang berada di luar musik itu sendiri, sepenuhnya dengan unsurnya sendiri: irama, melodi, harmoni, yang mendapat bentuknya pada bunyi instrumen.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa musik instrumental dapat diartikan sebagai media pengungkapan emosi, perasaan dan pikiran seseorang yang terwujud dalam melodi, irama, harmoni dengan susunan instrumental dengan menggunakan alat-alat musik yang menghasilkan bunyi, tanpa disertai vokal. Musik instrumental mengalami perkembangan dari waktu ke waktu berdasarkan masa atau zaman dimana musik mengalami kemajuan seiring kemajuan ilmu pengetahuan.

Jika dilihat dari masa atau zaman dan bentuk musik instrumental itu sendiri, maka musik instrumental dapat digolongkan menjadi 2 (dua) berdasrkan masa atau zaman dan dan bentuk instrumental tersebut :


(29)

a. Musik instrumental klasik, yang dimaksud dengan musik instrumental klasik ialah musik instrumental yang berada pada zaman barok (abad 17), zaman klasik (abad 18), dan zaman romantik (abad 19)

b. Musik instrumental modern, yaitu musik instrumental yang berada pada zaman mosdern (abad 20) dengan mengalami perkembangan dalam hal alat-alat musik dan bentuk musik instrumental itu sendiri. Dalam musik instrumental terdapat banyak gaya atau genre musik instrumental antara lain: Jazz, Pop, Latin, Rock, Swing, Country, Blues, dan lain-lain.

Berdasarkan sumber bunyinya, instrumen dibagi menjadi lima golongan, yaitu ;

1) Idhiophone : sumber bunyinya alat itu sendiri

2) Membranophone : sumber bunyinya membrane (heat) 3) Aerophone : sumber bunyinya getaran udara

4) Chordophone : sumber buninya dawai 5) Mecanical dan Electrical

3. Perpustakaan

Menurut Echols (2000) yang dikutip oleh Wiji Suwarno (2009: 8 ) menyatakan ”perpustakaan dalam bahasa Inggris dikenal dengan library, istilah ini berasal dari kata librer atau libri yang artinya buku”. Sulistyo Basuki (1991: 3) yang dikutip oleh Suwarno (2009: 9) mengatakan bahwa


(30)

“perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang bisa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual”.

Umumnya, citra perpustakaan di mata para pengguna adalah suatu ruangan kaku, sepi, membosankan, dan dengan buku-buku yang ketinggalan zaman pula. Suasana yang serba tidak menyenangkan ini, tentu tidak akan menarik di kalangan pengguna yang terbiasa dengan suasana ceria dan penuh warna dari televisi (Djachrab, 2006: 1-2). Suasana ceria biasanya identik dengan adanya bunyi musik, karena musik terdengar dimana-mana, seperti pertokoan, swalayan, pesta dan lain sebagainya.

Sulistyo Basuki (1991:04) menambahkan, perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan study atau bacaan, kenyamanan, atau kesenangan.

Lebih lanjut Sulistyo-Basuki mengemukakan beberapa fungsi perpustakaan yaitu :

a. Sebagai Sarana Simpan Karya Manusia

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia, khususnya karya cetak seperti buku, majalah, dan sejenisnya, serta karya rekam seperti kaset, piringan hitam, dan sejenisnya.

b. Fungsi Informasi

Perpustakaan berfungsi sebagai penyedia informasi. Informasi tersebut berupa informasi yang berkenaan dengan koleksi yang


(31)

tersedia di dalam perpustakaan, seperti mata pelajaran, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

c. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan berfungsi sebagai rekreasi dalam bentuk kegiatan membaca.Secara umum, kegiatan membaca digolongkan dalam 2 jenis kegiatan. Pertama, kegiatan membaca untuk keperluan praktis, seperti untuk lulus ujian, memahami sebuah masalah, dan sebagainya. Kedua, tujuan cultural, artinya membaca sekedar untuk rekreasi rohani.

d. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan umum, perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah.Tempat ini merupakan sarana pendidikan non formal yang praktis, berkesinambungan, serta murah.

e. Fungsi Kultural

Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat, dengan cara menyelenggarakan pameran, seminar, pertunjukan seni, dan pemutaran film (Sulistyo-Basuki, 1991: 27-29).

Dari pernyataan di atas, menurut Suharyoto (2014: 29) terdapat beberapa jenis perpustakaan, salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah, baik SD, SMP maupun SMU.


(32)

Perpustakaan ini biasanya diadakan pihak sekolah untuk melayani siswa-siswanya. Jadi yang bisa menggunakan fasilitas ini hanya warga sekolah tersebut. Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 15), perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap murid. Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaanya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar di kelas.

4. Psikologi Musik

Di dalam melakukan aktivitas membaca buku dengan iringan musik instrumental ditinjau juga secara psikologi musik. Emosi dan kejiwaan saat mendengarkan musik instrumental bagi pembaca buku sangatlah penting dalam penyesuaian antara musik dengan aktivitas membaca buku, serta gerak mata dan telinga.

Dari pengalaman musikal seseorang mendengarkan musik instrumental sangatlah penting terhadap kenyamanan saat membaca buku, seperti dikemukakan Blacking (dalam Djohan, 2005: 27) bahwa setiap masyarakat memiliki apa yang disebut dengan musik dan setiap anggota masyarakatnya adalah musikal. Selanjutnya menurut teori Berlyne (1971) bahwa bila kita mendengarkan musik, ada beberapa faktor yang dapat dihitung, seperti kompleksitas, keakraban dan kesenangan baru yang diperoleh dari musiknya. Musik dikatakan akrab bila musik tersebut menimbulkan perasaan menyenangkan atau nyaman. Adanya musik sangat


(33)

mendukung konsentrasi membaca manusia, terutama untuk mempelajari ilmu-ilmu yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama, untuk itu diperlukan suasana yang nyaman tetapi pengguna tetap bisa berkonsentrasi.

Ortiz (2002: 180), bahwa manfaat mendengarkan musik yaitu membantu meningkatkan konsentrasi, dapat menenangkan pikiran, meningkatkan kewaspadaan, dan mengurangi suara-suara eksternal yang bisa mengalihkan perhatian. Menurut DePorter (2004: 73), menggunakan musik yang khusus dapat mengerjakan pekerjaan mental yang melelahkan sambil tetap relaks dan berkonsentrasi.

Dari teori di atas dapat dijelaskan bahwa musik menimbulkan rasa nyaman, senang dimana masyarakatnya mempunyai pengalaman musikal. Rasa nyaman ataupun senang akan dipengaruhi oleh sifat musik dan jenis irama atau genre musik instrumental yang diterima indera pendengaran yang selanjutnya dirasakan pada emosi atau perasaan seseorang dan berkaitan dengan pengalaman musikal seseorang. Sebagai contoh bila seseorang mendengarkan musik instrumental yang diadopsi dari musik komersil atau lagu populer yang dimainkan secara instrumental tanpa adanya unsur vokal, maka lagu tersebut telah akrab dengan pendengaran seseorang sebagai hasil dari pengalman musikal yang dapat menimbulkan reaksi perasaan nyaman dan kesenangan baru dari musiknya.


(34)

5. Minat

a. Pengertian minat

Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut Bimo Walgito (1981: 38). Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami. Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa; baik kognitip, psikomotor maupun afektif.

Sedangkan menurut Witherington (1985 : 38) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi tertentu yang mengadung sangkut paut dengan dirinya atau dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Faktor-faktor yang mendasari minat menurut Crow&Crow yang diterjemahkan oleh Z. Kasijan (1984 : 4) yaitu faktor dorongan dari dalam, faktor dorongan yang bersifat sosial dan faktor yangberhubungan dengan emosional.

Faktor dari dalam dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. Timbulnya minat dari diri seseorang juga dapat didorong oleh adanya motivasi sosial yaitu mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari lingkungan masyarakat dimana seseorang berada sedangkan factor emosional memperlihatkan ukuran


(35)

intensitas seseorang dalam menanam perhatian terhadap suatu kegiatan atau obyek tertentu.

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2002:68) definisi minat adalah “Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minatnya. Minat dapat diartikan sebagai “Kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, tertarik, perhatian, gairah dan keinginan”. Pendapat lain tentang pengertian minat yaitu yang diungkapkan oleh T. Albertus yang diterjemahkan Sardiman A.M, minat adalah “Kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal maupun situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya” (2006:32).

Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto (2003:57) minat adalah “Kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Sedangkan menurut Holland yang dikutip oleh Djaali (2007:122) mengatakan bahwa “Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.

Oleh karena itu minat merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang yang menimbulkan rasa suka atau tertarik terhadap sesuatu


(36)

dan mampu mempengaruhi tindakan orang tersebut. Minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan dalam diri individu yang kemudian menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang diminatinya. Seseorang yang berminat pada suatu obyek maka akan cenderung merasa senang bila berkecimpung di dalam obyek tersebut sehingga cenderung akan memperhatikan perhatian yang besar terhadap obyek. Perhatian yang diberikan tersebut dapat diwujudkan dengan rasa ingin tahu dan mempelajari obyek tersebut.

Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok. Di dalam kelompok tersebut terjadi suatu interaksi antar siswa yang juga dapat menumbuhkan minat terhadap kegiatan tersebut.

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat pada seseorang akan suatu obyek atau hal tertentu tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dalam diri individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui proses. Dengan adanya perhatian dan interaksi dengan lingkungan maka minat tersebut dapat berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang akan hal tertentu.


(37)

Miflen, FJ & Miflen FC, (2003:114) mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik, yaitu :

1) Faktor dari dalam yaitu sifat pembawaan

2) Faktor dari luar, diantaranya adalah keluarga, sekolah dan lingkungan.

Menurut Crow and Crow yang dikutip (Dimyati Mahmud, 2001:56) yang menyebutkan bahwa ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat seseorang yaitu :

1) Faktor dorongan yang berasal dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupakebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. 2) Faktor motif sosial. Timbulnya minat dari seseorang dapat

didorong dari motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dan lingkungan dimana mereka berada.

3) Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau obyek tertentu.

Menurut Johanes yang dikutip oleh Bimo Walgito (1999:35), menyatakan bahwa “Minat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu minat intrinsik dan ektrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang timbulnya dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat ekstrinsik adalah minat yang timbul karena pengaruh dari luar”.

Berdasarkan pendapat ini maka minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap. Persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan


(38)

termasuk juga harapan bekerja. Sedangkan minat ekstrinsik dapat timbul karena pengaruh latar belakang status sosial ekonomi orang tua, minat orang tua, informasi, lingkungan dan sebagainya.

6. Pembaca Buku

Membaca merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Membaca memberi pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan kejiwaan manusia. Ketika sebuah proses membaca berlangsung, ketika itu seluruh aspek kejiwaan berproses. Ketika anak sedang membaca, ia sesungguhnya tidak hanya membangun kemampuan berfikirnya, tetapi ia juga sedang mengasah perasaanya. Berarti ia sedang membangun kepribadian dan kemampuan intelektual sekaligus (Adhim, 1993: 13).

Menurut Gie (1998: 6-7) kegiatan membaca dibedakan menjadi tiga bagian:

a. Membaca Sebagai Hiburan

Tujuan kegiatan membaca ini untuk menikmati bacaan dan menghargai kemampuan pengarang mengolah alur kisahnya. Seperti membaca novel, atau majalah.

b. Membaca sepintas

Yaitu membaca secara cepat yang kadang-kadang disertai melompat lompat terhadap sesuatu bahan bacaan. Tujuan dari membaca sepintas adalah untuk memperoleh gambaran selayang pandang mengenai apa yang diuraikan dalam bahan bacaan dan


(39)

untuk menemukan keterangan yang sejak semula dicari dalam bahan bacaan.

c. Membaca Sebagai Belajar

Membaca merupakan bagian terpenting dari belajar, karena dengan membaca seseorang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang sesuatu yang dibaca, memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang suatu gejala, dapat menganalisa dari apa yang dibacanya. Seperti, membaca buku pelajaran dan bahan-bahan bacaan lainnya dalam suatu bidang pengetahuan dengan tujuan untuk menangkap, memahami, dan mengingat berbagai pengetahuan dalam suatu cabang ilmu.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang Peranan Musik Instrumental Terhadap Kenyamanan Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 ini menyerupai dan telah dilakukan oleh :

a. Fathu Rahman Rosyidi pada penelitian tentang Pengaruh Musik Terhadap Kenyamanan Membaca Pengguna Perpustakaan FBS Universitas Negeri Yogyakarta pada bulan Oktober 2007 s/d Januari 2008 dengan hasil penelitian menunjukan bahwa, musik ternyata dapat dimanfaatkan sebagai musik pengiring dalam beraktivitas membaca karena mempunyai pengaruh positif.


(40)

b. Said Hannibal Fahma pada penelitian tentang Peranan Musik Instrumental Terhadap Kenyamanan Pembaca Buku Di Toko Buku Gramedia Sudirman Yogyakarta pada bulan Maret 2009 s/d April 2009 dengan hasil penelitian menunjukan bahwa, musik instrumental ternyata dapat dimanfaatkan sebagai musik pengiring dalam beraktivitas membaca karena mempunyai pengaruh positif jika diperdengarkan secara rutin.

C. Kerangka Berpikir

Adanya musik sangat mendukung konsentrasi membaca manusia, terutama untuk mempelajari ilmu-ilmu yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama, untuk itu diperlukan suasana yang nyaman tetapi pengguna tetap bisa berkonsentrasi. Yang terdapat di masa sekarang musik merupakan hal yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Pada dasarnya manusia membutuhkan kenyamanan, ketenangan, dan konsentrasi, sehingga tidak jarang seseorang memilih mendengarkan musik baik melalui radio, televisi, internet, i-pod, dan handphone.

Musik juga merupakan bagian dari sarana pendukung manusia dalam menjalani aktivitasnya. Musik dikatakan akrab bila musik tersebut dialami sebagai sesuatu yang menimbulkan perasaan menyenangkan atau nyaman. Seseorang yang melakukan aktifitas membaca buku dengan suasana hati yang senang dan nyaman akan membuat proses penyerapan isi dalam buku berjalan dengan baik. Perasaan menyenangkan itu telah


(41)

menimbulkan kenyamanan karena berkurangnya kejenuhan ketika membaca buku.

Seiring dengan kemajuan zaman dan kebutuhan ilmu pengetahuan serta perkembangan social, minat masyarakat dalam membaca buku semakin pesat. Membaca buku merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Faktor yang membuat membaca buku menjadi kegiatan yang menarik adalah dapat dilakukan sendiri maupun berkelompok dalam diskusi, di rumah, di toko, di perpustakaan dan dapat dilakukan sambil mendengarkan musik. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah, baik SD, SMP maupun SMU.

Perpustakaan ini biasanya diadakan pihak sekolah untuk melayani siswa-siswanya. Jadi yang bisa menggunakan fasilitas ini hanya warga sekolah tersebut. Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 15), perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap murid. Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaanya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar di kelas.

Setiap jenis musik yang didengarkan menimbulkan gejolak perasaan emosi seseorang yang mendengarkan. Jika aktivitas membaca buku diiringi musik instrumental akan menimbulkan reaksi terhadap musik instrumental baik secara fisik maupun psikologis seseorang yang mendengarkan dan cenderung mempuyai perasaan tenang atau nyaman.


(42)

musik menimbulkan rasa nyaman, senang dimana masyarakatnya mempunyai pengalaman musikal.

Rasa nyaman ataupun senang akan dipengaruhi oleh sifat musik dan jenis irama atau genre musik instrumental yang diterima indera pendengaran yang selanjutnya dirasakan pada emosi atau perasaan seseorang dan berkaitan dengan pengalaman musikal seseorang. Sebagai contoh bila seseorang mendengarkan musik instrumental yang diadopsi dari musik komersil atau lagu populer yang dimainkan secara instrumental tanpa adanya unsur vokal, maka lagu tersebut telah akrab dengan pendengaran seseorang sebagai hasil dari pengalaman musikal yang dapat menimbulkan reaksi perasaan nyaman dan kesenangan baru dari musiknya.

Selain hal tersebut musik instrumental tidak mengandung usur vokal sehingga cenderung tidak mengganggu konsentrasi saat membaca buku. Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaanya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar di kelas. Erat kaitannya dengan hal tersebut musik instrumental mempunyai peranan terhadap kenyamanan pembaca buku termasuk pada pembaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif.

B. Tahapan penelitian 1. Pra lapangan

Pada tahap pra lapangan ini peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data-data siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang membaca buku di perpustakaan sekolah. Selanjutnya peneliti menyusun pertanyaan-pertanyaan ke dalam bentuk angket. Hal ini dilakukan untuk membangun gambaran dari permasalahan yang terdapat di lapangan.

2. Lapangan

Pada tahap lapangan ini yang pertama dilakukan peneliti adalah menyebar angket yang berisi pernyataan yang telah divalidasi kepada siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang membaca buku di perpustakaan sekolah Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 63 anak.

3. Pasca lapangan

Pada tahapan ini data-data berupa angket yang telah diisi, kemudian dikumpulkan dan diolah dengan bantuan program SPSS 20 for windows. Hal ini dilakukan guna mengetahui peranan musik instrumental


(44)

terhadap pembaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

C. Data Penelitian

Data yang akan diteliti adalah tentang musik instrumental dilihat dari peranannya terhadap kenyamanan pembaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi responden penelitian adalah pembaca buku Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

D. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang terletak di jalan Cik Ditiro no.39 Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah peranan musik instrumental di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengunjung/pembaca di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Data statistik pengunjung dan peminjam di perpustakaan SMP Bopkri 3 Yogyakarta pada bulan Agustus(tanggal 1 Agustus 2015 hingga tanggal 31 Agustus 2015) mencapai 577 pengunjung dan 281 pinjaman buku. Data terlampir. Pemilihan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan pada pertimbangan tertentu dari peneliti


(45)

sejumlah 63 orang. Adapun pemilihan sampel didasarkan pada alasan atau tujuan tertentu. Pertimbangan tersebut meliputi :

1. Pembaca buku yang membaca buku kurang lebih 15 menit 2. Tujuan pihak pengelola memperdengarkan musik.

F. Metode Pengumpulan Data

Peneliti mendapatkan data tentang Peranan Musik Instrumental Tentang Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan angket/kuesioner. Adapun instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. 1. Kuesioner

Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Sugiyono (2009: 199) mengungkapkan bahwa “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang variabel X yaitu faktor- faktor yang mempengaruhi kenyamanan pembaca buku dan peranan musik instrumental dalam aktifitas membaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup berdasarkan skala likert. Skala likert merupakan pernyataan yang


(46)

menunjukkan tingkat kesetujuan dan ketidaksetujuan responden. Responden diminta memberi pendapat/ jawabannya dengan cara mengisi angket yang disediakan dan memilih salah satu jawaban yang disediakan sesuai dengan petunjuk pengisian angket.

Angket yang telah diisi, kemudian dikumpulkan dan diolah dimana angket ini berisi pertanyaan untuk mendapatkan data tentang indikator-indikator dari variabel bebas. Penskoran pertanyaan dalam kuesioner dengan menggunakan skala likert 1-4, hal ini untuk mendapatkan data yang bersifat internal dan diberi skor sebagai berikut:

a. Skala 1 menunjukkan respon sangat tidask etuju (STS) b. Skala 2 menunjukkan respon tidak setuju (TS)

c. Skala 3 menunjukkan respon setuju (S)


(47)

Selanjutnya kisi-kisi penyusunan instrumen disusun dalam tabel berikut: Tabel 1. Kisi-kisi pengembangan instrumen

No. Variabel Indikator Nomor butir

1. Peranan musik instrumental

Terhadap kenyamanan pembaca buku dan minat pengunjung untuk membaca buku

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

2. Kenyamanandi perpustakaan SMP BOPKRI 3

dan tingkatAktivitas pembaca buku

Penyesuaian musik instrumental terhadap suasana nyaman membaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22

Konsentrasi dan kenyamanan

membaca buku dengan

diperdengarkan musik instrumental di Perpustakaan SMP BOPKRI 3

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas

Dalam penelitian ini digunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data. Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen yang nantinya akan digunakan dengan rumus koefisien alpha dengan bantuan program SPSS for windows. Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validasi isi. Validasi isi secara teknik dapat diuji dengan menggunakan kisi- kisi instrument yang di dalamnya terdapat variabel yang diteliti dijabarkan ke dalam indikator- indikator. Selanjutnya, instrumen yang sudah divalidasi isinya kemudian diuji dengan analis butir. Sutrisno (1989:


(48)

28) menyatakan bahwa suatu butir atau item dikatakan valid jika butir tersebut memiliki korelasi yang tinggi terhadap skor totalnya, maka syaratnya adalah jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen

tersebut dinyatakan valid, tetapi jika rhitung ≤ r tabel dengan taraf signifikansi

0,05 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas butir instrumen, dalam uji coba ini adalah menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson seperti dikutip oleh Suharsimi (1993: 166). Sebagai berikut rumusnya

adalah:

ݎݔݕ

=

ݔ

=

ேƩ௑௒

ି)(Ʃ௑)(Ʃ௒) ඥ[ேƩ௫మି(Ʃ௫)మ][ேƩ௬మିƩ௬మ]

Rxy =Koefisien korelasiantara X dan Y ƩY =Skor total

ƩX =Skor butir

N =Jumlah Responden

ƩY² =Jumlah skor kuadrat variabel Y ƩX² =Jumlah skor kuadrat variabel X

ƩYY =Jumlah perkalian antara skor variabel X dengan skor variabel Y

Hasil validitas dengan menggunakan rumus cronbach alpha dalam program SPSS 20 for windows, jumlah butir pernyataan variabel Peranan musik instrumental yang gugur sebanyak 2 Butir pernyataan, jumlah butir pernyataan variabel Kenyamanan gugur sebanyak 3 Butir pernyataan, Jumlah


(49)

butir pernyataan variabel aktivitas pembaca gugur sebanyak 4 Butir pernyataan dan Jumlah butir pernyataan variabel Lingkungan yang gugur sebanyak 1 Butir pernyataan.

Dari hasil analisis validitas 3 variabel dengan menggunakan rumus cronbach alpha, diperoleh total keseluruhan butir Valid sebanyak 31 butir pernyataan dan invalid sebanyak 9 butir pernyataan dari 40 butir pernyataan. 2. Reliabilitas

Menurut Nurgiyantoro (2009) jika nilai koefisiensi korelasi (r) yang diperoleh ≥ nilai r dalam tabel nilai-nilai kritis koefisien korelasi (r) product moment, yaitu dengan taraf signifikansi 5% atau 1%, maka nilai r tersebut dinyatakan signifikan, dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut sudah reliabel.

Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen data mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus koefisien Cronbach`s Alpha.


(50)

Reliabilitas dalam penelitian ini mengunakan rumus koefisien alpha sebagai berikut :

r

ଵଵ ௞

(௞ିଵ)

Ʃఙమ ఙమ r =Reliabilitas instrument

k

=Banyaknya butir pernyataan atau soal

Ʃσߪ

=Jumlah varian butir

ߪ

=Varian total (Arikunto, 2006: 196)

Hasil reliabilitas instrumen menyatakan bahwa instrumen variabel faktor- faktor yang mempengaruhi (X) yang diajukan untuk mengukur dalam penelitian memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang diajukan untuk mengukur data penelitian dinyatakan reliabel. Data dari hasil uji coba terpakai pada pembaca di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta diperoleh dari perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrument menggunakan Cronbach`s Alpha yaitu 0,732. Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa instrument dinyatakan reliabel.

Hasil perhitungan dikonsultasikan ke kriteria Guilford (Guilford, dalam Masidjo, 2006 :72) sebagai berikut :


(51)

Tabel 2. Kriteria Guilford

No. Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71 – 0,90 Tinggi

3. 0,41 – 0,70 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. Negatif – 0,21 Rendah Sekali

Setelah dikonsultasikan ke kriteria Guilford, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen peniltian yang digunakan memiliki tingkat reliabilitas dengan kualifikasi tinggi.

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skoring jawaban subjek, membuat tabulasi data, dan menghitung total jawaban, menghitung rata-rata, mengelompokan dan menampilkan hasil penelitian. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan sebagai berikut :

1. memberi skor pada tiap jawaban kuesioner.

2. menghitung hasil jawaban dari penelitian dengan cara mean teoritik, sebagai berikut :

X = ∑x + ∑y 2

∑x = jumlah skor terendah setiap item per variabel (1) ∑y = jumlah skor tertinggi setiap item per variabel (4) X1 = Skor pada variabel 1


(52)

X2 = Skor pada variabel 2 X3 = Skor pada variabel 3 X1 = (1x12) + (4x12)

2 = 12 + 48

2 = 30

X2 = (1x10) + (4x10) 2

= 10 + 40 2 = 25

X3 = (1x9) + (4x9) 2 = 9 + 36

2 = 22.5

Hasil jawaban tersebut dikategorikan berdasarkan dua alternatif jawaban yaitu kuat dan lemah serta tinggi dan rendah.

Tabel 3

Penggolongan Kategorisasi Berdasrkan Dua Alternatif Jawaban Variabel 1, 2, dan 3

Skor (X) Peran Skor (X) Kenyamanan Skor (X) Aktivitas

X ≥ 30 Kuat X ≥ 25 Tinggi X ≥ 22.5 Tinggi

X < 30 Lemah X < 25 Rendah X < 22.5 Rendah


(53)

4. Menghitung presentase pada tiap variabel dengan cara membagi banyaknya subyek pada tiap variabel dengan banyak subyek seluruhnya (N) dikalikan 100%.

%=௡

ேݔ100%

Keterangan:

n: jumlah nilai yang diperoleh

N: jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah skor x skor tertinggi). (Ali, 1993: 186).

5. Menentukan kategori pada tiap tingkatan sesuai patokan pada Tabel 3. 6. Menentukan peringkat variabel peranan musik instrumental terhadap

pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dengan cara mengurutkan frekuensi tiap butir dari yang tertinggi sampai yang terendah.


(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, terletak strategis di lingkugan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, sehingga siswa dari kelas 7 sampai 9 dapat berkunjung ke perpustakaan setiap saat ketika mereka membutuhkan. Perpustakaan tersebut memiliki beberapa layanan pendukung kegiatan belajar siswa dalam bentuk layanan informasi, diantaranya :

a. Layanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani pemustaka dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya. Dalam pelayanan ini pengunjung datang ke perpustakaan dan membawa kartu anggota untuk meminjam buku sesuai ketentuan. Setelah dipinjam kemudian koleksi bahan pustaka yang dipinjam dikembalikan sesuai jadwal seperti yang tertera pada sampul belakang bagian buku. Perpustakaan memberlakukan masa peminjaman selama satu minggu.

b. Layanan referensi/rujukan yaitu kegiatan memberikan informasi kepada pemustaka dalam bentuk pemberian layanan cepat dan atau bimbingan pemakai sumber rujukan.


(55)

c. Bimbingan pemakai yaitu layanan yang diberikan kepada pengunjung atau pemustaka baru perpustakaan. Layanan ini memberikan penjelasan cara penggunaan perpustakaan.

Pengunjung perpustakaan menggunakan fasilitas perpustakaan ketika mereka istirahat maupun saat diberi tugas oleh guru. Selain fasilitas layanan Informasi, perpstakaan juga memberikan fasilitas berupa layanan internet dan atau wifi/hotspot, yaitu pelayanan perpustakaan yang diberikan dengan menyediakan sarana internet dan wifi/hotspot. Perpustakaan menyediakan perangkat internet dan atau wifi/hotspot yang dapat dimanfaatkan secara gratis dan dengan kapasitas yang memadai untuk penggunaan bersama-sama.

Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta memutarkan lagu-lagu dari radio maupun koleksi pribadi perpustakaan. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengganti musik-musik tersebut dengan musik instrumental, yaitu musik tanpa vokal. Penulis ingin mengetahui peranan musik instrumental terhadap pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Musik instrumental tersebut diputar selama 2 minggu dengan durasi waktu sepanjang kegiatan belajar berlangsung (7.15 – 12.40). Penulis mulai memutarkan musik instrumental pada tanggal 18 Agustus 2015 hingga 31 Agustus 2015. Setelah 1 minggu diputar musik instrumental, jumlah pengunjung perpustakaan meningkat dari minggu sebelumnya. Penulis beranggapan bahwa musik instrumental membuat pengunjung perpustakaan merasa


(56)

nyaman, dan ini merupakan salah satu alasan mengapa perpustakaan SMP BOPKRI 3 ramai dikunjungi. Berikut ini merupakan gambar kegiatan siswa di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Gambar 1. Kegiatan Pembaca – Diskusi Kelompok (foto:Yuan, 2015)

Gambar 2. Kegiatan Pembaca – Membaca Buku dan Mengerjakan Tugas


(57)

Jumlah pengunjung perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta meningkat di minggu kedua pemutaran musik instrumental. Administrasi data jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan menunjukkan bahwa pengunjung di minggu kedua yaitu pada tanggal 25 Agustus 2015 sampai 31 Agustus 2015, merupakan pengunjung terbanyak pada bulan Agustus 2015. Berikut ini merupakan data pengunjung di perpustakaan.


(58)

2. Peranan Musik Instrumental Terhadap Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Analisis mengenai Peranan Musik Insrumental Terhadap Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan nilai total skor maksimal setiap item butir dalam variabel dijumlah dengan total skor minimum tiap butir dalam variabel kemudian dibagi dua. Tabulasi data hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 1).

Peranan Musik Insrumental Terhadap Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu kuat dan lemah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5

Distribusi Skor Peran Musik Instrumental

No. Kategori Patokan Frekuensi Presentase

1. Kuat X ≥ 30 58 92,06 %

2. Lemah X < 30 5 7,94 %

Sumber: data primer diolah 2015.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa :

a. Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan kuat dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 58 siswa dengan presentase 92,06%.


(59)

b. Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan lemah dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 5 siswa dengan presentase 7,94%.

Tabel 5 di atas, dapat digambarkan dengan histogram sebagai berikut :

Gambar 3.

Histogram Variabel Peran Musik Instrumental

0

10

20

30

40

50

60

70

Lemah

Kuat

Frekuensi

92.06 %


(60)

Tabel hasil penghitungan data yang telah dilakukan sebagai berikut : Tabel 6

Hasil Penghitungan Variabel Peran Musik Instrumental.

No. Pernyataan Nilai Peringkat

1. Saya suka membaca buku. 192 7

2. Saya suka mendengarkan musik. 238 1

3. Saya selalu mendengarkan musik. 183 8

4. Saya suka membaca buku sambil mendengarkan musik.

233 2

5. Saya lebih mudah memahami isi buku yang saya baca jika membaca buku sambil mendengarkan musik instrumental.

198 4

6. Saya suka musik instrumental pop, jazz.

153 9

7. Saya suka musik instrumental klasik (J.S.Bach, Mozart).

125 11

8. Saya merasa nyaman saat membaca buku sambil diperdengarkan musik instrumental.

206 3

9. Saya merasakan adanya peran penting musik instrumental terhadap kenyamanan saat membaca buku di perpustakaan.

193 5

10. Saya merasa terganggu saat membaca buku di perpustakaan sambil diperdengarkan musik instrumental.

193 6

11. Saya dapat berkonsentrasi saat

membaca buku ketika

diperdengarkan musik instrumental di perpustakaan.

125 12

12. Saya menjadi serius membaca buku ketika diperdengarkan musik instrumental di perpustakaan.


(61)

3. Tingkat Kenyamanan dan Aktivitas Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Analisis mengenai Tingkat Kenyamanan dan Aktivitas Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan nilai total skor maksimal setiap item butir dalam variabel dijumlah dengan total skor minimum tiap butir dalam variabel kemudian dibagi dua. Tabulasi data hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 1).

a. Tingkat Kenyamanan Pembaca di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Kenyamanan Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu tinggi dan rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7

Distribusi Skor Tingkat Kenyamanan

No. Kategori Patokan Frekuensi Presentase

1. Tinggi X ≥ 25 43 68,25 %

2. Rendah X < 25 20 31,75 %

Sumber: data primer diolah 2015.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa :

1) Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca merasa nyaman dalam aktifitas


(62)

membaca di perpustakaan berjumlah 43 siswa dengan presentase 68,25%.

2) Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca merasa terganggu dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 20 siswa dengan presentase 31,75%.

Tabel 7 di atas, dapat digambarkan dengan histogram sebagai berikut :

Gambar 4.

Histogram Tingkat Kenyamanan Pembaca

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Rendah

Tinggi

Frekuensi

68,25 %


(63)

Tabel 8

Hasil Penghitungan Variabel Kenyamanan Musik Instrumental.

No. Pernyataan Nilai Peringkat

13. Saya membaca buku di perpustakaan setiap hari.

189 3

14. Saya membaca buku di perpustakaan satu minggu sekali.

180 5

15. Saya lebih nyaman membaca buku dengan suasana sunyi.

112 10

16. Saya merasa nyaman saat membaca buku sambil mendengarkan musik lembut.

200 1

17. Saya merasa nyaman saat membaca buku sambil mendengarkan musik keras.

130 9

18. Saya merasa cepat lelah jika

membaca buku sambil

mendengarkan musik instrumental.

134 7

19. Saya merasa nyaman jika membaca buku sambil mendengarkan musik instrumental.

191 2

20. Saya merasa termotivasi jika

membaca buku sambil

mendengarkan musik instrumental.

136 6

21. Saya merasa malas jika membaca buku sambil mendengarkan musik instrumental.

132 8

22. Saya membaca buku di perpustakaan saat ada tugas.


(64)

b. Tingkat Aktivitas Pembaca di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Aktifitas Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu tinggi dan rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 9

Distribusi Skor Tingkat Aktivitas

No. Kategori Patokan Frekuensi Presentase

1. Tinggi X ≥ 22,5 57 90,50 %

2. Rendah X < 22,5 6 9,50 %

Sumber: data primer diolah 2015.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa :

1) Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca dapat berkonsentrasi dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 57 siswa dengan presentase 90,50 %.

2) Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca merasa terganggu dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 6 siswa dengan presentase 9,50 %.


(65)

Tabel 9 di atas, dapat digambarkan dengan histogram sebagai berikut :

Gambar 5.

Histogram Tingkat Aktivitas Pembaca

0

10

20

30

40

50

60

Rendah

Tinggi

Frekuensi

90,50 %


(66)

Tabel 10

Hasil Penghitungan Variabel Aktivitas Membaca.

No. Pernyataan Nilai Peringkat

23. Kelebihan membaca buku di perpustakaan karena menyediakan buku bacaan berupa cerpen dan novel.

143 9

24. Kelebihan membaca buku di perpustakaan karena kenyamanannya.

146 8

25. Musik instrumental merupakan jenis musik alternatif untuk memberikan rasa tenang dan rileks saat membaca buku di perpustakaan.

183 4

26. Saya menyempatkan waktu untuk membaca buku di perpustakaan.

165 5

27. Saya menghabiskan jam istirahat saya untuk membaca di perpustakaan.

154 6

28. Saya membaca bagian penting dari sebuah buku saja, ketika di perpustakaan.

196 2

29. Saya membaca buku di perpustakaan untuk memperoleh informasi.

192 3

30. Saya mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan.

152 7

31. Saya suka membaca buku di perpustakaan daripada di kelas.

217 1

Berdasarkan tabel 7 dan 9 serta histogram 4 dan 5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memilh membaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 karena merasa nyaman dengan lantunan musik instrumental, ini ditunjukkan dari presentase yang tinggi yaitu 68,25 % dan responden yang membaca buku di perpustakaan tersebut juga memiliki daya konsentrasi yang baik


(67)

ketika mereka membaca di perpustakaan yang memutarkan musik instrumental, ini ditunjukan dengan presentase yang tinggi pula, yaitu 90,50%.

B. Pembahasan

1. Peranan Musik Instrumental Terhadap Pembaca Buku di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan kuat dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 58 siswa dengan presentase 92,06%, sedangkan yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan lemah dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 5 siswa dengan presentase 7,94%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peran musik instrumental atau musik tanpa vokal yang mengandung melodi, irama, dan keharmonisan sangat berperan bagi pembaca yang merupakan siswa dari SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Poerwadarminta (1985: 309)

Hasil Penghitungan Variabel Peran Musik Instrumental. (Tabel 5) menunjukkan bahwa sebagian pembaca buku di pepustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta senang mendengarkan musik ini terbukti dengan butir pernyataan nomor 2 mendapat peringkat pertama pada variabel peranan musik instrumental bagi pembaca buku. Pembaca buku cenderung memilih membaca buku sambil mendengarkan musik dan merasa nyaman


(68)

ketika mereka membaca buku sambil mendengarkan musik instrumental, ini terbukti dengan butir pernyataan nomor 4 mendapat peringkat kedua dan butir pernyataan nomor 8 mendapat peringkat ketiga. Tabel 5 juga menjelaskan bahwa pembaca lebih mudah memahami isi buku yang dibaca ketika pembaca mendengarkan musik instrumental, dan merasakan peran penting musik instrumental tersebut terhadap kenyamanan saat membaca buku.

Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta datang untuk membaca buku, karena mereka hobi membaca. Namun bagi pembaca yang tidak menyukai musik mereka cukup terganggu ketika musik instrumental diperdengarkan di perpustakaan. Fakta tersebut ditunjukkan dari nilai yang cukup tinggi pada butir pernyataan nomor 10. Siswa yang senang mendengar musik akan memilih membaca buku dan menyelesaikan tugasnya di perpustakaan karena dengan mendengarkan musik sesuai genre kesukaan mereka, membantu mereka berkonsentrasi saat membaca buku.

Musik instrumental diputar selama 2 minggu dengan durasi waktu sepanjang kegiatan belajar berlangsung (7.15 – 12.40). Penulis mulai memutarkan musik instrumental pada tanggal 18 Agustus 2015 hingga 31 Agustus 2015. Setelah 1 minggu diputar musik instrumental, jumlah pengunjung perpustakaan meningkat dari minggu sebelumnya. Jumlah pengunjung perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta meningkat di minggu kedua pemutaran musik instrumental. Administrasi data jumlah


(69)

pengunjung yang datang ke perpustakaan menunjukkan bahwa pengunjung di minggu kedua yaitu pada tanggal 25 Agustus 2015 sampai 31 Agustus 2015, merupakan pengunjung terbanyak pada bulan Agustus 2015. Penulis beranggapan bahwa musik instrumental membuat pengunjung perpustakaan merasa nyaman, dan ini merupakan salah satu alasan mengapa perpustakaan SMP BOPKRI 3 ramai dikunjungi.

Peranan musik instrumental dapat membantu proses membaca yang nyaman di perpustakaan, karena jenis musik tersebut merupakan musik mutlak yang berdiri sendiri dan memiliki kebebasan isi dari musik itu sendiri. Musik instrumental merupakan media pengungkapan emosi, perasaan dan pikiran seseorang yang terwujud dalam melodi, irama, harmoni yang membantu pembaca merasa tenang, santai dan dapat berkonsentrasi ketika membaca buku di perpustakaan. Dungga (1983: 170). Musik instrumental memiliki dampak positif bagi perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, dengan diperdengarkan musik tersebut membuat perpustakaan menjadi tempat tujuan siswa ketika mereka ingin membaca maupun mengerjakan tugas.


(70)

2. Tingkat Kenyamanan dan Aktivitas Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

a. Kenyamanan Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca merasa nyaman dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 43 siswa dengan presentase 68,25%, sedangkan yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan lemah dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 20 siswa dengan presentase 31,75%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pembaca yang merupakan siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta beranggapan bahwa musik instrumental memberikan perasaan nyaman bagi siswa yang berkegiatan di lingkungan perpustakaan.

Tabel 7 hasil penghitungan tingkat kenyamanan siswa ketika mendengarkan musik instrumental butir nomor 16 mendapatkan peringkat pertama. Mayoritas pembaca buku di perpustakaan merasa nyaman ketika diperdengarkan musik instrumental. Ini terbukti dari peningkatan pengunjung di minggu kedua pemutaran musik instrumental. Kenyamanan ketika membaca sangat penting bagi pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Ketika


(71)

pembaca merasa nyaman , mereka akan sering datang ke perpustakaan. Hal ini ditunjukkan oleh butir nomor 13 yang mendapatkan peringkat ketiga tertinggi dalam variabel ini.

Butir yang menunjukkan bahwa pembaca merasa terganggu ketika diperdengarkan musik instrumental ada variabel tingkat kenyamanan pembaca buku menunjukkan nilai yang rendah. Pembaca trmotivasi untuk membaca buku ketika musik instrumental diperdengarkan, dan beranggapan apabia musik instrumental diperdengarkan secara rutin akan memberikan pengaruh positif.

Pada dasarnya kenyamanan tidak dapat diwakili oleh satu angka tunggal, manusia menilai kondisi lingkungan berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui kelima indera dan kemudian syaraf lalu dicerna otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dan lain-lain rangsangan ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan di satu faktor dapat ditutupi oleh faktor lain. (Satwiko, 2009:21-22).

Pengalaman musikal seseorang mendengarkan musik instrumental sangatlah penting terhadap kenyamanan saat membaca buku, seperti dikemukakan Blacking (dalam Djohan, 2005: 27) bahwa setiap masyarakat memiliki apa yang disebut dengan musik dan setiap anggota masyarakatnya adalah musikal. Selanjutnya menurut teori


(72)

Berlyne (1971) bahwa bila kita mendengarkan musik, ada beberapa faktor yang dapat dihitung, seperti kompleksitas, keakraban dan kesenangan baru yang diperoleh dari musiknya. Musik dikatakan akrab bila musik tersebut menimbulkan perasaan menyenangkan atau nyaman.

Dari teori di atas dapat dijelaskan bahwa musik menimbulkan rasa nyaman, senang dimana masyarakatnya mempunyai pengalaman musikal. Rasa nyaman ataupun senang akan dipengaruhi oleh sifat musik dan jenis irama atau genre musik instrumental yang diterima indera pendengaran yang selanjutnya dirasakan pada emosi atau perasaan seseorang dan berkaitan dengan pengalaman musikal seseorang. Sebagai contoh bila seseorang mendengarkan musik instrumental yang diadopsi dari musik komersil atau lagu populer yang dimainkan secara instrumental tanpa adanya unsur vokal, maka lagu tersebut telah akrab dengan pendengaran seseorang sebagai hasil dari pengalman musikal yang dapat menimbulkan reaksi perasaan nyaman dan kesenangan baru dari musiknya.

b. Tingkat Aktivitas Pembaca Buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca dapat berkonsentrasi dalam aktifitas membaca di


(73)

perpustakaan berjumlah 57 siswa dengan presentase 90,50 %, sedangkan pembaca yang merasa terganggu dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 6 siswa dengan presentase 9,50 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pembaca yang merupakan siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta beranggapan bahwa musik instrumental mendukung aktivitas siswa yang berkegiatan di lingkungan perpustakaan.

Tabel 9 hasil penghitungan tingkat aktivtas pembaca di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta menjelaskan bahwa siswa memilih untuk membaca buku di perpustakaan dari pada membaca buku di kelas. Hal ini dibuktikan dengan butir nomor 31 mendapat peringkat pertama kulifikasi tinggi. Tujuan utama pembaca buku berkunjung ke perpustakaan adalah mendapatkan informasi melalui buku yang mereka baca.

Ketika musik instrumental diperdengarkan di perpustakaan selama dua minggu, pembaca berpikir bahwa musik tersebut merupakan jenis musik alternatif untuk memberikan rasa tenang dan rileks ketika membaca buku di perpustakaan. Dengan adanya musik instrumental tersebut siswa berusaha untuk menyempatkan diri datang ke perpustakaan dan memilih untuk menghabiskan waktu istirahat mereka untuk membaca buku di perpustakaan.

Membaca merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Membaca


(74)

memberi pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan kejiwaan manusia. Ketika sebuah proses membaca berlangsung, ketika itu seluruh aspek kejiwaan berproses. Ketika anak sedang membaca, ia sesungguhnya tidak hanya membangun kemampuan berfikirnya, tetapi ia juga sedang mengasah perasaanya. Berarti ia sedang membangun kepribadian dan kemampuan intelektual sekaligus (Adhim, 1993: 13).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas membaca dibedakan menjadi tiga bagian:

1) Membaca Sebagai Hiburan

Butir nomor 23 dalam variabel aktivitas membaca, pembaca menggunakan waktu istirahatnya untuk menikmati bacaan dan menghargai kemampuan pengarang mengolah alur kisahnya. Seperti membaca novel, atau majalah.

2) Membaca sepintas

Membaca secara cepat yang kadang-kadang disertai melompat lompat terhadap sesuatu bahan bacaan. Tujuan dari membaca sepintas adalah untuk memperoleh gambaran selayang pandang mengenai apa yang diuraikan dalam bahan bacaan dan untuk menemukan keterangan yang sejak semula dicari dalam bahan bacaan. Hal ini dilakukan oleh pembaca buku di Perpustakaan SMP BOPKRI 3, ketika mereka datang untuk mengerjakan tugas. Pembaca hanya membaca bagian penting dari buku yang dibutuhkan. (butir nmor 28)


(75)

3) Membaca Sebagai Belajar

Membaca merupakan bagian terpenting dari belajar, karena dengan membaca seseorang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan tentang sesuatu yang dibaca, memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang suatu gejala, dapat menganalisa dari apa yang dibacanya. Seperti, membaca buku pelajaran dan bahan-bahan bacaan lainnya dalam suatu bidang pengetahuan dengan tujuan untuk menangkap, memahami, dan mengingat berbagai pengetahuan dalam suatu cabang ilmu. Pembaca di SMP BOPKRI 3 cenderung memilih untuk menyelesaikan tugas di perpustakaan dikarenakan perpustakaan merupakan tempat pembaca mendapatkan informasi yang baru. Informasi tersebut didapatkan ketika mereka membaca buku. Hal ini ditunjukkan oleh butir nomor 29 dan butir nomor 30.

Aktivitas membaca merupakan bagian terpenting dari belajar, karena dengan membaca sesorang dapat memperoleh pengetahuan baru dan dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam praktek kehidupannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perpustakaan memiliki fungsi untuk memfasilitasi seseorang untuk memperoleh onformasi dan pengetahuan baru alam proses belajar. Beberapa fungsi perpustakaan yang sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu :


(76)

1) Sebagai Sarana Simpan Karya Manusia

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia, khususnya karya cetak seperti buku, majalah, dan sejenisnya, serta karya rekam seperti kaset, piringan hitam, dan sejenisnya.

2) Fungsi Informasi

Perpustakaan berfungsi sebagai penyedia informasi. Informasi tersebut berupa informasi yang berkenaan dengan koleksi yang tersedia di dalam perpustakaan, seperti mata pelajaran, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

3) Fungsi Rekreasi

Perpustakaan berfungsi sebagai rekreasi dalam bentuk kegiatan membaca.Secara umum, kegiatan membaca digolongkan dalam 2 jenis kegiatan. Pertama, kegiatan membaca untuk keperluan praktis, seperti untuk lulus ujian, memahami sebuah masalah, dan sebagainya. Kedua, tujuan cultural, artinya membaca sekedar untuk rekreasi rohani.

4) Fungsi Pendidikan

Perpustakaan umum, perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah.Tempat ini merupakan sarana pendidikan non formal yang praktis, berkesinambungan, serta murah.


(77)

5) Fungsi Kultural

Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat, dengan cara menyelenggarakan pameran, seminar, pertunjukan seni, dan pemutaran film (Sulistyo-Basuki, 1991: 27-29).

Dari pernyataan di atas, menurut Suharyoto (2014: 29) terdapat beberapa jenis perpustakaan, salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Dalam penelitian ini Perpustakaan SMP BOPKRI 3 telah memenuhi fungsi yang disebutkan di atas.

Melakukan aktivitas membaca buku dengan iringan musik instrumental ditinjau juga secara psikologi musik. Emosi dan kejiwaan saat mendengar musik instrumental bagi pembaca buku sangatlah penting dalam penyesuaian antara musik dengan aktivitas membaca buku, serta gerak mata dan telinga. Dengan adanya musik instrumental di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, membantu pembaca untuk berkonsentrasi dan fokus terhadap aktivitas mereka.

Setelah membahas kedua variabel tersebut dan meninjau pada hasil penelitian rumusan masalah pertama, bahwa musik instrumental membuat pembaca di perpustakaan SMP BOPKRI 3 merasa nyaman, tenang dan santai sehingga mereka dapat berkonsentrasi dan fokus pada kegiatan membaca maupun megerjakan tugas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa musik instrumental merupakan salah satu faktor penting pendukung kenyamanan dan konsentrasi pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.


(78)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, bahwa peranan musik instrumental terhadap pembaca buku adalah :

1. Musik instrumental memiliki peranan kuat dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 58 siswa dengan presentase 92,06%, sedangkan yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan lemah dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 5 siswa dengan presentase 7,94%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peran musik instrumental atau musik tanpa vokal yang mengandung melodi, irama, dan keharmonisan sangat berperan bagi pembaca yang merupakan siswa dari SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

2. Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca merasa nyaman dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 43 siswa dengan presentase 68,25%, sedangkan yang menganggap bahwa musik instrumental memiliki peranan lemah dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 20 siswa dengan presentase 31,75%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pembaca yang merupakan siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta beranggapan bahwa musik


(79)

instrumental memberikan perasaan nyaman bagi siswa yang berkegiatan di lingkungan perpustakaan.

Pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang menganggap bahwa musik instrumental membuat pembaca dapat berkonsentrasi dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 43 siswa dengan presentase 90,50 %, sedangkan pembaca yang merasa terganggu dalam aktifitas membaca di perpustakaan berjumlah 20 siswa dengan presentase 9,50 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pembaca yang merupakan siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta beranggapan bahwa musik instrumental mendukung aktivitas siswa yang berkegiatan di lingkungan perpustakaan.

Dapat disimpulkan bahwa musik instrumental membuat pembaca di perpustakaan SMP BOPKRI 3 merasa nyaman, tenang dan santai sehingga mereka dapat berkonsentrasi dan fokus pada kegiatan membaca maupun megerjakan tugas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa musik instrumental merupakan salah satu faktor penting pendukung kenyamanan dan konsentrasi pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini merupakan bukti ilmiah bahwa peran musik instrumental terhadap pembaca buku di perpustakaan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta sangat kuat terhadap konsentrasi dan kenyamanan pada


(1)

TABULASI DATA VARIABEL PERAN MUSIK INSTRUMENTAL

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 SKOR

3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 37

3 4 3 3 3 2 1 1 2 1 2 1 26

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 34

3 4 3 4 2 1 2 3 3 3 1 1 30

4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 39

3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 1 2 33

4 4 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 39

3 4 3 4 4 3 1 4 4 3 2 3 38

3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 36

3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 34

3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 1 2 31

3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 37

3 4 2 4 2 1 2 3 3 3 1 1 29

3 4 2 4 3 2 1 3 3 3 1 2 31

3 4 3 4 3 2 2 4 4 4 2 3 38

3 4 3 2 3 2 1 4 4 3 2 2 33

3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 34

3 4 3 4 4 3 1 4 4 4 2 3 39

3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 41

4 3 4 3 3 2 1 4 4 4 3 2 37

3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 33

3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 38

3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 33

3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 32

3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 37

3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 33

3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 36

3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 40

3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 37

3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 27

3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 35

2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 28

3 4 3 4 4 3 1 4 4 4 2 4 40

3 4 3 4 3 3 2 3 1 2 2 3 33


(2)

3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 37

3 4 3 4 2 1 2 4 4 4 1 1 33

3 4 3 4 4 3 1 4 4 3 2 3 38

3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 2 2 35

3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 35

3 4 3 4 3 3 2 4 4 4 2 2 38

3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 1 2 33

3 4 2 4 4 2 2 4 4 3 1 2 35

4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 2 37

3 4 3 3 3 2 2 3 1 3 1 1 29

3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 1 36

2 4 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 32

4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 42

4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 36

3 4 3 4 4 3 1 3 3 3 2 2 35

3 4 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 32

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 33

3 4 3 4 4 3 1 4 4 4 2 2 38

3 4 3 4 4 2 2 4 4 3 2 2 37

3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 35

4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 36

3 4 3 4 4 3 1 4 4 4 3 2 39

3 4 2 4 4 3 1 4 3 4 2 2 36

3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 2 3 30

3 3 2 4 4 2 2 4 3 2 2 2 33

2 4 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 33

3 4 2 4 4 2 1 4 4 3 2 2 35

2 4 2 4 2 2 2 3 3 3 1 1 29

192 238 183 233 198 153 125 206 193 193 125 146 2185


(3)

TABULASI DATA VARIABEL KENYAMANAN

P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 SKOR

3 4 2 3 2 2 3 2 2 3 26

3 3 1 2 4 2 2 4 3 2 24

2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 25

3 4 1 3 1 2 3 2 2 3 24

3 3 2 3 2 1 3 1 2 3 23

3 4 1 3 1 2 3 2 3 3 25

3 1 1 4 1 1 4 1 2 3 21

3 4 1 3 4 1 4 1 1 3 25

3 1 1 3 2 2 4 1 2 3 22

3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 25

3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 24

3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28

4 4 1 3 1 2 3 2 2 3 25

3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 24

3 3 2 4 2 4 4 2 2 3 29

1 1 2 4 2 1 4 1 1 3 20

3 2 2 3 2 2 4 2 2 4 26

2 3 2 4 4 3 3 1 1 4 27

3 4 2 3 3 2 4 3 4 4 32

3 2 2 4 2 2 3 1 1 4 24

3 4 2 3 1 3 2 2 2 3 25

3 3 2 4 2 2 4 2 2 3 27

3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 26

3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 25

3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 27

3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 26

3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 29

4 4 2 4 2 3 2 3 1 3 28

2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 24

2 4 1 3 1 3 2 2 4 4 26

2 4 4 4 2 4 3 3 4 4 34

3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 25

2 4 1 3 1 3 3 3 2 3 25

2 4 1 3 1 3 3 3 2 3 25


(4)

3 4 1 4 1 2 3 2 1 3 24

4 4 1 4 1 1 4 1 1 4 25

3 2 1 4 3 1 4 1 1 3 23

2 3 1 3 2 2 3 2 2 3 23

3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 25

3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 27

3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 24

4 3 1 2 2 1 2 4 1 1 21

3 3 1 3 1 2 3 2 3 3 24

3 2 2 3 1 1 2 2 1 3 20

3 2 1 4 1 2 3 2 2 3 23

3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 25

3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 29

3 3 1 3 2 2 3 2 2 3 24

3 1 2 3 3 1 3 1 1 3 21

4 4 1 3 2 2 3 3 2 2 26

3 4 2 4 2 2 3 2 2 3 27

4 2 3 3 2 1 3 1 1 3 23

3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 26

3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 26

3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 25

2 3 1 4 2 1 4 1 1 4 23

4 2 3 4 4 2 4 4 3 4 34

3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 26

4 4 1 2 2 3 3 2 2 4 27

4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 28

4 1 1 4 1 2 3 1 2 3 22

4 2 3 3 1 2 3 3 1 3 25

189 180 112 200 130 134 191 136 132 189 1593


(5)

TABULASI DATA VARIABEL AKTIVITAS PEMBACA

P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 SKOR

2 3 3 3 3 3 2 2 3 24

2 4 2 4 4 4 3 1 3 27

3 3 3 3 2 3 4 2 3 26

2 2 3 2 3 3 3 3 4 25

3 2 3 4 2 3 3 2 3 25

2 2 2 3 2 3 4 2 4 24

2 2 3 2 2 4 3 4 2 24

1 2 3 3 3 2 4 3 4 25

2 2 3 3 2 3 4 1 4 24

2 2 3 4 4 3 4 2 3 27

2 2 3 4 2 3 4 3 3 26

2 4 4 2 4 3 2 2 3 26

2 2 3 2 4 4 3 2 3 25

2 2 2 3 3 2 3 4 3 24

2 2 3 2 2 3 3 4 4 25

1 1 3 1 4 4 3 4 4 25

2 2 3 2 4 2 2 4 3 24

4 4 3 4 2 2 4 2 4 29

2 2 3 4 2 4 3 4 4 28

3 4 2 3 2 3 3 2 3 25

2 3 2 3 2 3 3 3 3 24

2 2 3 4 2 3 4 2 3 25

2 3 2 3 2 3 2 3 4 24

2 2 4 2 2 3 2 4 3 24

2 2 3 2 2 3 3 3 4 24

2 2 3 2 2 3 3 3 4 24

3 2 3 3 2 3 3 2 3 24

2 4 3 1 4 4 3 2 3 26

2 2 3 2 1 4 3 3 4 24

4 2 2 3 4 3 4 2 3 27

2 3 4 2 2 4 4 2 3 26

2 2 4 2 3 1 4 3 4 25

2 3 3 4 3 3 3 2 4 27

2 3 3 4 3 3 3 3 3 27


(6)

2 4 3 2 1 4 3 2 4 25

1 1 4 4 1 4 4 4 4 27

4 2 3 1 3 4 3 2 3 25

2 2 2 3 3 3 3 2 4 24

3 4 3 2 2 3 3 2 3 25

2 2 3 2 4 3 3 2 4 25

2 2 3 2 2 4 3 2 4 24

2 2 2 4 1 3 2 4 4 24

3 2 3 4 3 4 2 3 4 28

4 3 2 2 1 3 3 4 4 26

2 2 3 2 4 4 3 2 3 25

2 2 3 2 2 3 3 3 3 23

3 1 2 3 4 2 2 4 4 25

2 1 3 2 1 2 3 2 3 19

1 1 4 4 3 3 3 1 3 23

2 2 2 2 1 3 2 2 4 20

2 2 3 2 2 3 2 3 3 22

4 1 3 4 3 1 3 4 4 27

2 2 3 2 2 3 3 2 3 22

2 2 3 2 2 3 3 2 4 23

2 2 3 2 2 3 3 2 3 22

4 2 4 1 1 4 4 1 4 25

2 2 4 2 2 4 4 2 4 26

3 2 2 2 2 2 2 2 3 20

4 2 3 2 3 3 3 1 4 25

2 2 3 2 2 4 3 2 3 23

1 2 3 2 4 4 3 2 4 25

3 4 2 2 2 3 3 2 3 24

143 146 183 165 154 196 192 159 217 1555