Plasenta Previa Macam-macam Anemia pada Kehamilan

2.3. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut

2.3.1. Perdarahan Per Vaginam

Perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan, dikatakan tidak normal jika darah berwarna merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan seperti ini bisa menandakan adanya plasenta previa atau abrupsio placenta Asrinah dkk, 2010. Menurut Kusmiyati 2008 ada beberapa jenis perdarahan antepartum pada kehamilan lanjut yaitu:

2.3.1.1. Plasenta Previa

Adanya plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagianseluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan dan belakang rahim atau di daerah fundus uteri. Gejala-gejalanya adalah: a. Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan kapan saja. b. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terndah tidak dapat mendekati pintu atas panggul. c. Pada plasenta previa,ukuran panjang rahim berkurang maka plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak. Universitas Sumatera Utara

2.3.1.2. Solusio Plasenta

Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya adalah: a. Darah dari tempat plasenta keluar dari serviks dan terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan tampak. b. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul dibelakang plasenta perdarahan tersembunyiperdarahan ke dalam c. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang lebih khas rahim keras seperti papan karena sseluruh perdarahan tertahan di dalam. Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok. d. Perdarahan disertai nyeri e. Nyeri abdomen pada saat di pegang f. Palpasi sulit dilakukan g. Fundus uteri makin lama makin naik h. Bunyi jantung biasanya tidak ada

2.3.2. Sakit Kepala yang Berat

Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Universitas Sumatera Utara Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia, untuk itu lakukan pemeriksaan edema pada mukatangan, periksa tekanan darah, protein urine dan refleks.

2.3.3. Penglihatan Kabur

Gangguan penglihatan secara tiba-tiba pada ibu hamil disebabkan oleh pengaruh hormonal, keadaan ini mengancam jika perubahan visual terjadi secara mendadak misalnya pandangan kabur dan berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan prereklamsi.

2.3.4. Bengkak di Wajah

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau preeklamsi.

2.3.5. Keluar Cairan Pervaginam

Keluarnya cairan berupa air dari vagina pada trimester 3, air tersebut bisa jadi bersal dari ketuban yang pecah. Pecaahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun pada kehamilan aterm, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung, normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II.

2.3.6. Gerakan Janin tidak Terasa

Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika bayi tidur maka gerakannya akan melemah, gerakan bayi akan mudah terasa jika ibu berbaring atau Universitas Sumatera Utara beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Biasanya tanda dan gejala nya adalah gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.

2.3.7. Nyeri Abdomen yang Hebat

Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal, nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang menganccam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantung empedu, uterus yang iritable, abrupsio plasenta, ISK atau infeksi lain.

2.3.8. Anemia

Anemia merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai pada kehamilan, diagnosa anemia dalam kehamilan ditegakkan bila kadar hemoglobin Hb 11 gdL 7,45 mmolL dan hematokrit 0,33. Anemia jelas menjadi momok karena memiliki dampak yang signifikan bagi mortalitas dan morbiditas maternal dan perinatal di seluruh dunia, terlebih di negara berkembang Hollingworth, 2012. Anemia adalah suatu keadaan ketika kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eitrosit turun di bawah nilai normal. Pada penderita anemia, kondisi ini sering disebut kurang darah karena kadar sel darah merah hemoglobin ata Hb di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B 12 Mangkuji, 2013. Universitas Sumatera Utara

2.3.8.1. Macam-macam Anemia pada Kehamilan

Menurut Cunningham 2013 ada beberapa macam anemia yang terjadi pada masa kehamilan antara lain: a. Anemia defisisensi besi Anemia pada kehamilan adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin ibu 11 g pada trimester pertama dan ketiga atau 10,5g pada trimester kedua. Keluhan lemah, pucat, dan mudah pingsan padahal tekanan darah pada batas normal perlu dicurigai anemia defisiensi besi. Oleh sebab itu, pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah rutin selama pengawasan antenatal Mangkuji, 2013. Penanganan anemia defisiensi besi adalah melalui pemberian preparat besi oral atau parenteral. Terapi oral yang diberikan antara lain preparat besi ferosulfat, fero glukonat. Di Indonesia, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah melakukan berbagai upaya penanggulangan anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil. 1. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin selama jangka waktu untuk meningkatka kadar hemogobin secara tepat. Tablet besi untuk ibu hamil sudah tersedia dan telah didistribusikan. 2. Buku pedoman pemberian zat besi dan poster-poster tahun 1995 3. Buku Pedoman Operasional penanggulangan Anemia Gizi pada tahun 1996 Universitas Sumatera Utara 4. Sekarang kemasan Fe yang tadinya menimbulkan bau kurang sedap sekarang telah diperbarui dalam bentuk tablet salut yang dikemas sebanyak 30 tablet pembungkus aluminium dengan komposisi yang sama Mangkuji, 2013. b. Anemia akibat kehilangan darah akut Pada kehamilan dini, anemia kehilangan darah akut merupakan hal yang umum pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik dan mola hidatidisa. c. Anemia defisiensi asam folat Asam folat diperlukan dalam dosis yang lebih besar dalam kehamilan karena terjadi peningkatan replikasi sel pada janin, uterus, dan sumsum tulang. Asupan harian yang dianjurkan adalah sebesar 800 µg. Defisiensi folat kerap dialami pada kehamilan dan dapat mengakibatkan defek tabung syaraf, aborsi, retardasi pertumbuhan, solusio plasenta dan pre-eklamsi Hollyngworth, 2012. d. Anemia yang berkaitan dengan penyakit kronik Rasa lesu, penurunan berat badan, dan pucat telah lama diketahui sebagai karakteristik penyakit kronik. Beragam penyakit misalnya gagal ginjal kronik, kanker dan kemoterapi, infeksi human immunodeficiency virus HIV dan peradangan kronik menyebabkan anemia derajat sedang dan kadang berat. Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia, termasuk insufisiensi ginjal, supurasi, penyakit radang usus, neoplasma ganas, dan artritis rematoid. Anmeia kronik biasanya meningkat seiring dengan ekspansi volume plasma yang melebihi ekspansi massa sel darah merah. Universitas Sumatera Utara

2.3.8.2. Pencegahan Anemia

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Tindakan Ibu Hamil Tentang Deteksi Dini Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Medan Deli Tahun 2015

10 103 190

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care dengan Jumlah Kunjungan Antenatal Care di Desa Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Medan Tahun 2011

3 39 63

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 13

Pengaruh Konseling saat Antenatal Care terhadap Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

0 0 20

PENGARUH KONSELING SAAT ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 TESIS

0 1 19

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2009

0 0 8

i PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pemberian KIE Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Merga

0 0 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN

0 0 12

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PLUS BARA-BARAYA TAHUN 2012

0 0 93