Hiperemesis Gravidarum Kehamilan Ektopik

Faktor-faktor predisposisi kehamilan ektopik meliputi infeksi pelvis, alat kontrasepsi dalam rahim IUD, riwayat kehamilan ektopik dan riwayat pembedahan tuba. Gejala awal kehamilan ektopik adalah perdarahan pervaginam dan bercak darah, dan kadang-kadang nyeri panggul. Perubahan bentuk uterus tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa sebab peningkatan ukuran uterus dan konsistensinya sama dengan ukuran dan konsistensi uterus padda trimester pertama kehamilan akibat pengaruh hormon plasenta Varney, 2007. Karena tuba bukan merupakan tempat yang tepat ntuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin tumbuh secara utuh seperti didalam uterus. Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada ussia kehamilan 6-10 minggu. Diagnosa kehamilan ektopik dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. Kemungkina KET dapat ditegakkan berdasarkan keluhan nyeri perut bawah yang hebat dan tiba-tiba, ataupun nyeri perut bawah yang muncul bertahap, disertain dengan keluhan perdarahan pervaginam setelah keterlambatan haid, pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda akut abdomen, kavum douglas menonjol, nyeri goyang porsio, atau massa di samping uterus Mangkuji, 2013.

2.2.2. Hiperemesis Gravidarum

Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stres yang dikaitkan dengan kehamilan. Mual dan muntah ini biasanya diseebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar hCG human chorionic gonadotrophin Woolfson, 2009. Universitas Sumatera Utara Mual dan muntah biasanya dirasakan di pagi hari “morning sickness”, rasa mual ini tak membahayakan kesehatan bayi selama ibu hamil bisa mengkonsumsi makanan secara seimbang dan banyak minum. Sebagian besar wanita yang mengalami mual di pagi hari cukup cepat mengetahui apa yang bisa dan tidak bisa di cerna Page, 2009. Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama kehamilan. Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sickness normal yang umunya dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan berlangsung selama trimester pertama kehamilan. Sehubungan dengan adanya ketonemia, penurunan berat badan, dan dehidrasi, hiperemesis gravidarum dapat terjadi disetiap trimester dengan tingkat keparahan yang bervariasi Varney, 2007. Hiperemesis gravidarum sering disertai dengan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan ketosis. Sebaiknya penyebab dari mual muntah segera dievaluasi. Menurut Fadlun 2011 penyakit hiperemesis gravidarum dibagi dalam beberapa tingkat yaitu sebagai berikut: a. Tingkat 1 Gejala: lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, nyeri epigastrium, nadi meningkat, turgor kulit berkurang, tekanan darah sistolik menurun, lidah kering dan mata cekung. Universitas Sumatera Utara b. Tingkat 2 Gejala: apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit ikterik, kadang suhu sedikit meningkat, oliguria, serta aseton tercium dalam hawa pernafasan. c. Tingkat 3 Keadaan umum lebih lemah lagi, muntah-muntah berhenti, kesadaran menurun dari samnolen sampai koma, nadi lebih cepat, tekanan darah lebih turun, komplikasi fatal ensefalopati wernicke: nistagmus, diplopia, perubahan mental, dan ikterik.

2.2.3. Hipertensi

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Tindakan Ibu Hamil Tentang Deteksi Dini Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Medan Deli Tahun 2015

10 103 190

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care dengan Jumlah Kunjungan Antenatal Care di Desa Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Medan Tahun 2011

3 39 63

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 13

Pengaruh Konseling saat Antenatal Care terhadap Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

0 0 20

PENGARUH KONSELING SAAT ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 TESIS

0 1 19

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2009

0 0 8

i PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pemberian KIE Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Merga

0 0 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN

0 0 12

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PLUS BARA-BARAYA TAHUN 2012

0 0 93