Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden
4.3. Analisis Univariat 4.3.1. Karakteristik Responden
Tabel ini menjelaskan bahwa berdasarkan karakteristik umur masih ada ibu hamil primigravida yang berumur 15-19 tahun yaitu sebanyak 1 orang 2,8 pada
ibu hamil yang mendapat konseling dan 2 orang 5,6 pada ibu hamil yang tidak mendapat konseling. Berdasarkan karakteristik pendidikan masih ada ibu hamil
primigravida yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 2 orang 5,6 pada ibu hamil yang mendapat konseling dan yang berpendidikan SMP sebanyak 4 orang 11,1
pada ibu hamil yang mendapat konseling dan 6 orang 16,7 pada ibu hamil yang tidak mendapat konseling. Berdasarkan karakteristik pekerjaan paling banyak
memiliki pekerjaan sebagai IRT yaitu masing-masing sebanyak 14 orang 38,9 pada ibu hamil yang mendapat konseling dan 23 orang 63,9 pada ibu hamil yang
tidak mendapat konseling. Berdasarkan tempat tinggal ibu hamil paling banyak ibu hamil yang konseling tinggal di Desa Pasar V Kebun Kelapa yaitu sebanyak 9 orang
25, untuk ibu hamil yang tidak konseling paling banyak tinggal di Desa Sidourip dan Desa Serdang sebanyak 7 orang 19,4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Karakteristik
Responden Konseling
Tidak Konseling Jumlah
n n
n Umur
15-19 Tahun 20-24 Tahun
25-29 Tahun 1
29 6
33,3 50,0
54,5 2
29 5
66,4 50,0
45,5 3
58 11
100,0 100,0
100,0
Pendidikan SD
SMP SMASMK
D III S I
2 4
19 7
4 100,0
40,0 39,6
87,5
100,0 6
29 1
60,0 60,4
12,5 2
10 48
8 4
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0
Pekerjaan Karyawan
Petani Wiraswata
IRT 7
9 6
14 87,5
56,3 54,5
37,8 1
7 5
23 12,5
43,7 45,5
62,2 8
16 11
37 100,0
100,0 100,0
100,0
Tempat Desa Tumpatan
Desa Pasar V Kebun kelapa
Desa Pasar VI Kualanamu
Desa Sidourip Desa Aras Kabu
Desa Serdang 6
9
7 6
5 3
50,0 60,0
70,0 42,9
45,5 30,0
6 6
3 8
6 7
50,0 40,0
30,0 57,1
54,5 70,0
12 15
10 14
11 10
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
4.3.2. Pengetahuan Ibu Hamil
Pengetahuan ibu hamil yang dimaksud meliputi macam-macam tanda bahaya kehamilan, bahaya kehamilan yang ditimbulkan serta tindakan yang harus dilakukan
oleh ibu hamil.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan Macam- macam Tanda Bahaya Kehamilan, Bahaya Kehamilan dan Tindakan
Pengetahuan Konseling
Tidak Konseling Jumlah
n n
n
Buruk 27
46,6 31
53,4 58
100,0 Baik
9 64,3
5 35,7
14 100,0
Berdasarkan perhitungan jawaban untuk variabel pengetahuan, menunjukkan
bahwa lebih banyak ibu hamil yang berpengetahuan buruk yaitu masing-masing sebanyak 27 orang 46,6 pada ibu hamil yang mendapat konseling dan 31 orang
53,4 pada ibu hamil yang tidak mendapat konseling. Tabel dibawah ini menjelaskan berdasarkan perhitungan jawaban untuk
banyaknya ibu hamil yang mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan diperoleh bahwa pada kelompok Konseling dan tidak konseling semua mengetahui
macam-macam tanda bahaya kehamilan berupa perdarahan pervaginam pada kehamilan dibawah 20 minggu, perdarahan pervaginam pada kehamilan diatas 20
minggu dan keluar cairan pervaginam pada kehamilan lanjut yaitu masing-masing sebanyak 36 orang 100 dan yang paling tidak diketahui adalah tanda bahaya
kehamilan berupa lemah, capai, terengah-engah, kulit pucat, jantung berdebar lebih kencang masing-masing dari 3 orang ibu hamil sebanyak 2 orang 66,7 pada ibu
hamil yang mendapat konseling dan 1 orang 33,3 ibu hamil yang tidak mendapat konseling.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Banyaknya Ibu Hamil yang Mengetahui Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan
Macam-macam Tanda Bahaya
Kehamilan Keterangan
Konseling Tidak
Konseling Jumlah
n n
n
Perdarahan pervaginam pada
kehamilan dibawah 20 minggu
Tahu 36
50,0 36
50,0 72
100,0 Tidak tahu
Mual muntah yang berlebihan
Tahu 19
55,9 15
44,1 34
100,0 Tidak tahu
17 44,7
21 55,3
38 100,0
Pusing, kelelahan, wajah kemerahan
dan mimisan Tahu
3 50,0
3 50,0
6 100,0
Tidak tahu 33
50,0 33
50,0 66
100,0 Perdarahan
pervaginam pada kehamilan diatas 20
minggu Tahu
36 50,0
36 50,0
72 100,0
Tidak tahu
Sakit kepala yang berat
Tahu 8
80,0 2
20,0 10
100,0 Tidak tahu
28 45,2
34 54,8
62 100,0
Penglihatan kabur Tahu
6 75,0
2 25,0
8 100,0
Tidak tahu 30
46,9 34
53,1 64
100,0 Bengkak di kaki,
tangan dan wajah Tahu
9 50,0
9 50,0
18 100,0
Tidak tahu 27
50,0 27
50,0 54
100,0 Keluar cairan
pervaginam pada kehamilan lanjut
Tahu 36
50,0 36
50,0 72
100,0 Tidak tahu
Gerakan janin tidak terasa
Tahu 17
54,9 14
45,1 31
100,0 Tidak tahu
19 46,3
22 53,7
41 100,0
Nyeri abdomen yang hebat
Tahu 11
36,7 19
63,3 30
100,0 Tidak tahu
25 59,5
17 40,5
42 100,0
Lemah, capai, terengah-engah,
kulit pucat, jantung berdebar lebih
kencang Tahu
2 66,7
1 33,3
3 100,0
Tidak tahu 34
49,3 35
50,7 69
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Banyaknya Ibu Hamil yang Mengetahui Bahaya Kehamilan yang Timbul
Tanda Bahaya Kehamilan
Bahaya Konseling
Tidak Konseling
Jumlah n
n n
Perdarahan pervaginam pada
kehamilan dibawah 20 minggu
Abortus 36
50,0 36
50,0 72
100,0
Mual muntah yang berlebihan
Hiperemesis gravidarum
8 57,1
6 42,9
14 100,0
Penurunan selera makan
18 46,2
21 53,8
39 100,0
Kekurangan nutrisi
10 52,6
9 47,4
19 100,0
Pusing, kelelahan, wajah kemerahan
dan mimisan Hipertensi
3 50,0
3 50,0
6 100,0
Anemia 12
44,4 15
55,6 27
100,0 Tidak bisa
beraktivitas 20
52,6 18
47,4 38
100,0 Hal yang
biasa 1
100,0 1
100,0 Perdarahan
pervaginam pada kehamilan diatas 20
minggu Perdarahan
36 50,0
36 50,0
72 100,0
Sakit kepala yang berat
Gejala Pre eklamsi
8 80,0
2 20,0
10 100,0
Tidak bisa beraktivitas
26 47,3
29 52,7
55 100,0
Beban pikiran
2 28,6
5 71,4
7 100,0
Penglihatan kabur Gejala Pre
eklamsi 6
75,0 2
25,0 8
100,0 Kekurang
nutrisi 20
44,4 25
55,5 45
100,0 Tidak bisa
beraktivita 10
71,4 4
28,6 14
100,0 Tidak
berbahaya 5
100,0 5
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Lanjutan Tanda Bahaya
Kehamilan Bahaya
Konseling Tidak
Konseling Jumlah
n n
n
Bengkak di kaki, tangan dan wajah
Gejala Pre eklamsi
9 50,0
9 50,0
18 100,0
Tidak bisa beraktivita
18 43,9
23 56,1
41 100,0
Tidak berbahaya
5 55,6
4 44,4
9 100,0
Obesitas 4
100,0 100,0
Keluar cairan pervaginam pada
kehamilan lanjut Ketuban
Pecah Dini 36
50,0 36
50,0 100,0
Gerakan janin tidak terasa
Kematian janin dalam
kandungan 28
52,8 25
47,2 53
100,0
Tidak berbahaya
2 100,0
2 100,0
Kelelahan janin
8 47,1
9 52,9
17 100,0
Nyeri abdomen yang hebat
Persalinan prematur
11 36,7
19 63,3
30 100,0
Tidak bisa beraktivitas
19 59,4
13 40,6
32 100,0
Kematian janin
5 55,6
4 44,4
9 100,0
Gangguan pertumbuhan
janin 1
100,0 1
100,0
Lemah, capai, terengah-engah,
kulit pucat, jantung berdebar lebih
kencang Anemia
2 66,7
1 33,3
3 100,0
Tidak bisa beraktivitas
31 48,4
33 51,6
64 100,0
Hal yang biasa
1 33,3
2 66,7
3 100,0
Gangguan pertumbuhan
janin 2
100,0 2
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan jawaban untuk banyaknya ibu hamil yang mengetahui bahaya kehamilan diperoleh bahwa semua mengetahui ketika terjadi
perdarahan pervaginam dibawah usia kehamilan 20 minggu maka bahaya kehamilannya berupa abortus, dan ketika keluar cairan pervaginam pada kehamilan
lanjut makan bahaya kehamilannya berupa ketuban pecah dini yaitu masing-masing sebanyak 36 orang 100 dan yang paling tidak diketahui adalah ketika ibu
merasakan lemah, capai, terengah-engah, kulit pucat, jantung berdebar lebih kencang maka bahaya kehamilannya adalah anemia masing-masing dari 3 orang ibu hamil
sebanyak 2 orang 66,7 pada ibu hamil yang mendapat konseling dan 1 orang 33,3 pada ibu hamil yang tidak mendapat konseling.
Tabel 4.5. Banyaknya Ibu Hamil yang Mengetahui Tindakan yang Harus Dilakukan dalam Menangani Bahaya Kehamilan
Tanda Bahaya Kehamilan
Tindakan Konseling
Tidak Konseling
Jumlah n
n n
Perdarahan pervaginam pada
kehamilan dibawah 20 minggu
Ke petugas kesehatan
36 50,0
36 50,0
72 100,0
Mual muntah yang berlebihan
Ke petugas kesehatan
19 55,9
15 44,1
34 100,0
Konsumsi obat bebas
17 48,6
18 51,4
35 100,0
Istirahat 3
100,0 3
100,0 Pusing, kelelahan,
wajah kemerahan dan mimisan
Ke petugas kesehatan
3 50,0
3 50,0
6 100,0
Istirahat 30
51,7 28
48,3 58
100,0 Konsumsi
obat bebas 3
37,5 5
62,5 8
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Lanjutan Tanda Bahaya
Kehamilan Tindakan
Konseling Tidak
Konseling Jumlah
n n
n
Perdarahan pervaginam pada
kehamilan diatas 20 minggu
Ke petugas kesehatan
36 50,0
36 50,0
72 100,0
Sakit kepala yang berat
Ke petugas kesehatan
8 80,0
2 20,0
10 100,0
Konsumsi obat bebas
7 46,7
8 53,3
15 100,0
Istirahat 21
44,7 26
55,3 47
100,0 Penglihatan kabur
Ke petugas kesehatan
6 75,0
2 25,0
8 100,0
Istirahat 30
49,2 31
50,8 61
100,0 Konsumsi
obat 3
100,0 3
100,0 Bengkak di kaki,
tangan dan wajah Ke petugas
kesehatan 7
43,8 9
56,2 16
100,0 Mengurangi
aktivitas 21
52,5 19
47,5 40
100,0 Mengatur
posisi tidur 4
66,7 2
33,3 6
100,0 Mengurangi
porsi makan 4
40,0 6
60,0 10
100,0 Keluar cairan
pervaginam pada kehamilan lanjut
Ke petugas kesehatan
36 50,0
36 50,0
72 100,0
Gerakan janin tidak terasa
Ke petugas kesehatan
17 54,8
14 45,2
31 100,0
Istirahat 19
46,3 22
53,7 41
100,0 Nyeri abdomen
yang hebat Ke petugas
kesehatan 12
38,7 19
61,3 31
100,0 Istirahat
24 58,5
17 41,5
41 100,0
Lemah, capai, terengah-engah,
kulit pucat, jantung berdebar lebih
kencang ke petugas
kesehatan 2
66,7 1
33,3 3
100,0 Istirahat
28 60,9
18 39,1
46 100,0
Nutrisi seimbang
6 26,1
17 73,9
23 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jawaban banyaknya ibu hamil yang mengetahui tindakan yang harus dilakukan dalam menangani bahaya kehamilan diperoleh bahwa semua ibu
hamil mengetahui bahwa ketika mengalami perdarahan pervaginam pada usia dibawah maupun diatas 20 minggu dan keluar cairan pervaginam pada kehamilan
lanjut maka harus melaporkan ke petugas kesehatan yaitu masing-masing sebanyak 36 orang 100 dan paling tidak diketahui adalah ketika mengalami tanda-tanda
anemia maka harus melapor ke petugas kesehatan yaitu masing-masing dari 3 orang ibu hamil sebanyak 2 orang 66,7 pada ibu hamil yang mendapat konseling dan 1
orang 33,3 pada ibu hamil yang mendapat konseling.