Pengertian Siswa Miskin Metode Penelitian

1529 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics Business Research Festival 13 November 2014 TABEL I FAKTOR PENENTU STANDARISASI KELAYAKAN PENERIMA BOS PADA SEKOLAH SMPMTS STATUS NEGERI DAN SWASTA Hal Alokasi Anggran BOS  Faktor Berpengaruh Pada Standarisasi Status Negeri Swasta Persentase alokasi BOS Personalia : 15-20 Non personalia : 75-80 Personalia : 60 Non personalia : 40 Kebutuhan PersonaliaKaryawanPegawai Negeri Terpenuhitidak membutuhkan pembiyaanpengeluran anggaran Kurang bahkan tidak terpenuhidibutuhkan anggaran pembiyaanpengeluaran honoraium Kebutuhan Non Personalia Alokasi BOS dapat terkonsentrasikan pada kebutuhan non personalia lebih baikterpenuhipeningkatan SPM KBM Anggaran BOS terpecah untuk pemenuhan personalia Honor pegawaiterhambat peningkatan SPM KBM Kondisi Ekonomi Orang Tua Peserta Penerima BOS Miskin, sedang dan kaya tidak berpengaruh dalam operasional sekolah. Miskin, sedang dan kaya  berpengaruh pada operasional sekolah Fasilitassarana Kecukupan atas perhatian pemerintah Terpenuhi dengan ketergantungan pada penglola.

2.2. Pengertian Siswa Miskin

Berdasarkan data balai pusat statistik dalam Karding 2008 menyatakan pengertian siswa miskin adalah siswa yang berasal dari keluarga miskin dengan kriteria orang tua atau kepala keluarga tidak mempunyai pekerjaan yang menetap, tidak berpenghasilan yang tetap dan penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum 3 kali sehari dengan jumlah keluarga 4 orang, tempat tinggal dari dinding kayu atau tembok yang tidak sempurna, lantai masih berupa tanah atau pelesteran, telah mendapatkan kartu raskin, sedangkan keluarga tidak mampu, mereta telah bekerja tetap akan tetapi penghasilanya kurang atau tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan tidak mendapatkan kartu raskin yang dikeluarkan oleh pusat badan statistik setempat dan membawa surat keterangan tidak mampu dari lurah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga miskin adalah keluarga yang berasal dari keluarga yang nyata penghasilanya tidak cukup untuk kehidupan keluarganya, dilihat dari fisik sandang serta papan yang dimilikinya seandanya dalam artian tidak layak untuk ditempati manusia pada umumnya.

3.1. Metode Penelitian

Menurut Chariri 2009 metodologi adalah asumsi-asumsi tentang bagaimana seseorang berusaha untuk menyelidiki dan mendapat “pengetahuan” tentang dunia sosial. Metode penelitian dalam penelitian kualitatif cenderung bersifat diskriptif, Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan istilah “reliabilitas”. Yang dipakai ialah istilah kesesuaian, fit, yakni kesesuaian, antara data yang dikumpulkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Menurut Moleong 2005 dalam Widiantoro 2010 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomina tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya prilaku, persepsi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dengan cara diskripsi dalam 1530 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana 3 rd Economics Business Research Festival 13 November 2014 bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiyah. Untuk dapat menjelaskan pemahaman faktor apa yang menyebabkan timbulnya standarisasi kelayakan bantuan operasional sekolah. Data kuantitatif yang berbentuk tabel-tabel dan berupa angka-angka yang dikumpulkan akan ditampilkan dilakukan analisis dan pembahasan secara detail, digunakan untuk analisis secara keseluruhan sebagai pembuktian bagi fenomina-fenomina yang sedang diteliti, yang dalam hal ini tentang pelaksanaan program bantuan dana BOS dengan sasaran utama sekolah menegah pertama baik negeri maupun swasta. Angka angka tersebut akan memudahkan dalam menjawab semua rumusan masalah dalam penelitian ini.

3.2. Alasan Pemilihan Setting