1527
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
3
rd
Economics Business Research Festival 13 November 2014
efektivitasnya. Sementara itu Abdurahmat β00γ “Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya
untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara tepat, efektif,
efisien apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan yang telah direncanakan.
b. Teori Keadilan Distributif
Menurut Aristoteles keadilan di bagi menjadi dua pertama keadilan distributive kedua kedilan komutatif. Keadilan distributive adalah suatu keadilan yang memberikan kepada setiap
orang didasarkan atas jasa-jasanya atau pembagian menurut haknya masing-masing. Keadilan distributif berperan dalam hubungan antara masyarakat dengan perorangan. Keadilan komutatif
adalah suatu keadilan yang diterima oleh masing-masing anggota tanpa mempedulikan jasa masing-masing. Keadilan ini didasarkan pada transaksi sunallagamata baik yang sukarela
atau tidak. Keadilan ini terjadi pada lapangan hukum perdata, misalnya dalam perjanjian tukar- menukar Ridwan, 1991. Dimaksud keadilan dalam penelitian ini keadilan distributive, dimana
pemerintah seharusnya mendistribusikan kemampuanya dalam membantu masyarakat kurang mampu untuk pembiayaan sekolah melalui program BOS. Akan kurang bijak apabila
pemerintah menggunakan keadilan komutatif, keadaan ekonomi masyarakat yang sangat beragam mulai dari sangat miskin sampai yang sangat kaya. Hal inilah yang kemudian
pemerintah harus mengkaji ulang kebijakan selama ini yang menggunakan keadilan komutatif.
Keaadilan yang di kemukakan oleh Aristoteles ini diikuti oleh Rawls dalam Fauzan dan Prasetyo, 2006. Menjelaskan teori keadilan sosial sebagai the difference principle dan the
principle of fair equality of opportunity. Inti the difference principle, adalah bahwa perbedaan sosial dan ekonomi harus diatur agar memberikan manfaat yang paling besar bagi mereka yang
paling kurang beruntung. Istilah perbedaan sosial-ekonomis dalam prinsip perbedaan menuju pada ketidaksamaan dalam prospek seorang untuk mendapatkan unsur pokok kesejahteraan,
pendapatan, dan otoritas. Sementara itu, the principle of fair equality of opportunity menunjukkan pada mereka yang paling kurang mempunyai peluang untuk mencapai prospek
kesejahteraan, pendapat dan otoritas. Mereka inilah yang harus diberi perlindungan khusus.
Dengan demikian, prinsip berbedaan menuntut diaturnya struktur dasar masyarakat sedemikian rupa sehingga kesenjangan prospek mendapat hal-hal utama kesejahteraan,
pendapatan, otoritas diperuntukkan bagi keuntungan orang-orang yang paling kurang beruntung. Ini berarti keadilan sosial harus diperjuangkan untuk dua hal: Pertama, melakukan
koreksi dan perbaikan terhadap kondisi ketimpangan yang dialami kaum lemah dengan menghadirkan institusi-institusi sosial, ekonomi, dan politik yang memberdayakan. Kedua,
setiap aturan harus memosisikan diri sebagai pemandu untuk mengembangkan kebijakan- kebijakan untuk mengoreksi ketidak-adilan yang dialami kaum lemah.
c. Konsep Anggaran
Anggaran berasal dari kata-kata budget Inggris, sebelumnya dari bougette Perancis yang berarti ”sebuah tas kecil”. Anggaran dalam arti luas meliputi jangka waktu anggaran
direncanakan, dilaksanakan dipertanggungjawabkan. Anggaran dalam arti sempit meliputi rencana penerimaan dan pengeluaran dalam satu tahun saja. Penganggaran budgeting
merupakan aktifitas pengalokasian sumberdaya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja organisasi yang cenderung tidak terbatas Haryanto dan Sahmuddin, 2007. Anggaran
merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana
1528
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
3
rd
Economics Business Research Festival 13 November 2014
pendapatan, belanja, teransfer, dan pembiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode. Anggaran Pendapatan Belanja
Negara APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat SAP, 2010. Anggaran yang dipakai dalam realisasi BOS belum
mencerminkan anggaran kinerja. Untuk itu pemerintah harus mengkaji ulang dengan tujuan anggaran yang dikeluarkan untuk siswa menjadi anggaran yang lebih tepat sasaran dari
sebelumnya.
a . Anggaran Kinerja Performance Budgeting
Konsep anggaran kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat pada anggaran tradisional khususnya ketiadaan tolok ukur yang digunakan untuk pengukuran
kinerja. Pendekatan ini didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja dan oleh karena itu anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 mengamanatkan belanja Negara dalam hal ini penggunaan dana BOS disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai, bukan dari
bagaimana anggaran itu bisa habis. Secara prinsip anggaran berbasis kinerja adalah anggaran yang menghubungkan antara pengeluaran dengan hasil yang diinginkan output dan outcome
sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatanya. Anggaran berbasis kinerja dirancang untuk menciptakan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas
dalam pemanfaatan anggaran belanja publik dengan output dan outcome yang jelas sesuai dengan perioritas rasional sehingga semua anggaran yang dikeluarkan dapat bermanfaat bagi
pihak yang kurang beruntung serta pihak yang selama ini berjasa dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa yaitu sekolah swasta.
d. Tujuan Dari Penentuan Standarisasi kelayakan penerima BOS