Penerapan Pembelajaran Terpadu IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU SCIENCE DAN DEEN AL-ISLAM PADA KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM INTERNASIONAL, BANTUL, YOGYAKARTA.

28 orang lain. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran terpadu meliputi, a holistik, yakni mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh dan tidak terkotak- kotak, b aktif, yakni berpusat pada siswa dengan melibatkan peran serta siswa dalam kegiatan belajar, c bermakna, yakni hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, dan d otentik, memungkinkan siswa memahami secara langsung.

2. Penerapan Pembelajaran Terpadu

Perangkat pembelajaran terpadu yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup dasar teori perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian authentic assesment. Berikut adalah penjabaran masing-masing.

a. Perencanaan Pembelajaran Terpadu

Keberadaan sebuah perencanaan sangat menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan. Anne Cockburn Graham Handscomb 2012: 181 menyatakan pentingnya perencanaan planning sebagai berikut. “Planning Is a vital part of teaching and it is well worth spending time and effort getting it right. It can be an invaluable teaching and self assessment tool and it will ensure that you have thought exactly how lesson will work to you. The children and any supporting adult. You will then be able to look back and see if it worked as you imagined, whether the children learned what you had intended and anything you did to improve or detract from their learning experience.” Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran membutuhkan waktu dan usaha agar mampu 29 menjadi alat pengajar dan penilaian diri. Perencanaan pembelajaran adalah rancangan atau konsep yang menjadi pedoman dalam menyelenggaraan pembelajaran sehingga seorang guru dapat menganalisis apakah terlaksananya pembelajaran telah sesuai dengan harapan ataukah belum. Perencanaan juga berfungsi sebagai kontroler, apakah anak meningkat ataukah menurun dalam pengalaman belajar mereka. Perencanaan pembelajaran SDIT LHI terdiri dari dua hal yakni unit plan silabus dan lesson plan RPP. Berikut adalah penjelasan dua hal tersebut. 1 Rencana Unit Unit Plan Gayle Kassing Danielle M. Jay 2003: 191 mengungkapkan unit plan is a document that outlines students accomplishment in relation to the public education. Artinya unit plan adalah sebuah dokumen yang menguraikan pencapaian pendidikan siswa secara umum. S.G. Grant Bruce Vansledright 2014: 204 mengungkapkan bahwa unit plan is an attempt to work through the any ideas, materials, approaches, and assessments that represent your best thinking about a chunk of subyect matter. Dari pernyataan tersebut, unit plan diartikan sebagai upaya bekerja melalui ide, bahan, pendekatan, yang mewakili pemikiran untuk mengajarkan mata pelajaran tertentu. Vicki L. Cohen John Edwin Cowen 2008: 595 mengungkapkan bahwa unit plan encompasses many different lessons and therefore, usually has a set beginning and end; a unit allows the teacher to place the skills, processes, and content to be taught within a 30 logical sequence and see how the instruction can develop over time. Maksud dari pernyataan tersebut adalah unit plan meliputi banyak pelajaran yang berbeda dan oleh karena itu, biasanya memiliki satu set awal dan akhir; unit plan memungkinkan guru untuk menempatkan keterampilan, proses, dan konten yang akan diajarkan dalam urutan logis dan melihat bagaimana instruksi dapat berkembang dari waktu ke waktu. Dari tiga pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa unit plan adalah dokumen yang memuat garis besar pembelajaran yang mencakup beberapa mata pelajaran, ide, bahan, pendekatan, sebagai pedoman guru menentukan instruksi yang lebih detail dari waktu ke waktu. M. Kell 2004: 90 mengutarakan bahwa unit plan terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut. Tabel 2. Sistematika Unit Plan No Aspek Keterangan 1. objective s Identifying objective from the begining will vastly simplify instruction and assessment. 2. activities The meat of your lesson plan will be the various activities you use to teach student what you want them to learn. 3. time estimates Including a time estimate for each activity allows you to divide your unit plan into days and periods of time. 4. required materials Spend some time writing down axacly what materials you need for each activityy so that will be better prepared for your lesson. 5. alternatives It is always wise to plan ahead for absent student, especially if a large part of your plan is a simulation that can be hard to make up for those who miss it. 6. assessment Decide in the beginning how you are going to assess your students to help focus your instruction on what the students actually need to learn. Sumber: M. Kell :2004: 90 Dari pernyataan di atas, unit plan terdiri dari lima komponen diantaranya, pertama, objective tujuan yakni mengidentifikasi tujuan 31 dari awal akan membantu menyederhanakan instruksi dan penilaian. Kedua, activities kegiatan yakni butiran rencana berbagai kegiatan yang guru gunakan untuk mengajar serta apa saja yang akan siswa pelajari. Ketiga, time estimates estimasi waktu yakni perkiraan waktu untuk setiap kegiatan memungkinkan guru untuk membagi rencana unit pada hari dan periode waktu. Keempat, required materials bahan yang dibutuhkan yakni menuliskan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan sehingga akan lebih pelajaran akan lebih siap untuk disajikan. Kelima, alternatives pilihan cadangan yakni kebijaksanaan untuk merencanakan ke depan untuk siswa absen, terutama jika sebagian besar dari rencana guru sulit untuk dipahami oleh siswa. Keenam, assessment penilaian, guru memutuskan di awal bagaimana akan menilai siswa untuk membantu memfokuskan instruksi pada apa yang benar-benar perlu dipelajari siswa. 2 Rencana Pembelajaran Lesson Plan Unit plan merupakan perencanaan garis besar yang selanjutnya diuraikan dalam bentuk lesson plan RPP. Graham Butt 2006: 18 menyebutkan tujuan lesson plan adalah to provide a practical and usable guide to the teaching and learning activities that will occur within a particular lesson. Artinya kehadiran lesson plan berfungsi untuk memberikan panduan praktis dan dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yang akan terjadi dalam pelajaran tertentu. 32 M. Kell 2004: 90 menyampaikan bahwa lesson plan is a framework and a road map, which each teacher will create using an individual style. A good lesso n is one that see the “big picture” but includes detailed information for activity. Artinya kerangka kerja dan peta jalan, yang masing-masing guru membuat dengan menggunakan gayanya sendiri. Sebuah kerangka pelajaran yang baik adalah yang dapat menunjukan gambaran besar tetapi mencakup informasi rinci untuk kegiatan. Munif Chatib 2012: 192 menyederhanakan pengertian lesson plan sebagai perencanaan yang dibuat oleh guru sebelum mengajar untuk memberi arahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dari tiga pernyataan di atas disimpulkan bahwa lesson plan dapat memberikan panduan praktis dan dapat digunakan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di mana format penulisannya dapat mengalami perkembangan sesuai dengan gaya masing-masing guru. Sebuah lesson plan yang bagus adalah yang mampu memberikan gambaran pembelajaran secara rinci. Beberapa ahli telah mengutarakan format penulisan lesson plan, di antaranya Bender Neutens 1997: 51 mengungkapkan komponen yang harus ada dalam lesson plan meliputi. a. key questions for review, to help children internalize content and acquire skills; b. key words important to the standard or performance indicator; c. references for students and teacher; d. teaching aids and resources; 33 e. evaluations, such as quizzes before and after the lesson or observations of behavior; f. time allotted for each learning experience; Dari pernyataan di atas, hendaknya suatu lesson plan memuat; a pertanyaan kunci untuk diperiksa, untuk membantu anak-anak menginternalisasi konten dan memperoleh keterampilan; b kata kunci penting untuk indikator standar atau kinerja; c referensi bagi siswa dan guru; d sarana bantu pengajaran dan sumber daya; e evaluasi, seperti kuis sebelum dan sesudah pelajaran atau pengamatan perilaku; f waktu yang dialokasikan untuk setiap pengalaman belajar. Pendapat lain disampaikan oleh Charlesworth Lind 2010: 95 bahwa lesson plan terdiri dari; a. Konsep Concept Konsep menggambarkan judul aktivitas yang akan dilakukan oleh siswa dalam setiap pertemuan. b. Tujuan Objective Tujuan atau indikator yang ingin dicapai dalam setiap pertemuan. Pada bagian ini guru hendaknya mencantumkan pengalaman dasar atau keterampilan proses yang akan siswa lakukan. c. Bahan Materials Bahan dan alat yang akan dibutuhkan selama proses pembelajaran ditentukan pada awal perencanaan. agar mempermudah guru menyiapkannya. 34 d. Lanjutan Persiapan Advanced preparation Lanjutan persiapan digunakan untuk merefleksi guru terhadap perencanaan yang dibuat. Guru dapat melengkapi hal-hal lain yang dibutuhkan melalui pertanyaan Apa yang harus saya siapkan untuk mengajarkan pelajaran ini? e. Langkah Procedure Prosedur atau langkah kegiatan yang akan dilalui guru dan siswa. Guru harus memutuskan bagaimana akan memulai pelajaran, menyajikan pengalaman belajar, dan berhubungan konsep dengan pengalaman anak-anak. Pendapat lain juga disampaikan oleh Munif Chatib 2012: 203 bahwa struktur dan bentuk lesson plan di bagi menjadi tiga bagian yakni; a. Header : Pembuka, terdiri dari judul, identitas, dan silabus b. Content : Isi, terdiri dari Apersepsi zona alfa, warmer, preteach, dan scene setting, Strategi Mengajar, Teaching aids, Sumber belajar, Proyek c. Footer : Penutup, terdiri dari rubrik penilaian dan komentar guru. Komentar guru dapat berupa masalah, ide baru, dan momen spesial Dari beberapa pendapat ahli di atas, disimpulkan bahwa tidak ada format lesson plan yang baku, namun sebuah lesson plan setidaknya memiliki beberapa komponen seperti a judul atau konsep yang dapat berupa pertanyaan, a tujuan atau indikator yang hendak dicapai, c 35 bahan, alat, dan referensi yang digunakan, d langkah kegiatan pembelajaran, e penilaian atau evaluasi, dan f waktu yang dialokasikan untuk setiap pengalaman belajar.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu pada dasarnya tidak memiliki sintak langkah-langkah yang baku. Muchlas Sugiyanto, 2010: 120 menyampaikan bahwa tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu tatap muka. Artinya dalam satu tatap muka dapat dipadukan dengan beberapa model pembelajaran. Pendapat lain disampaikan oleh Abdul Majid 2014: 129 bahwa secara prosedural, langkah pelaksanaan pembelajaran terpadu diuraikan dalam 3 kategori yakni pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Langkah pembelajaran terpadu dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. 1 Pendahuluan Opening Pendahuluan dapat disebut tahap mengawali, memulai, invitasi, apersepsi, atau zona alfa yakni umpan agar siswa memusatkan perhatian pada pembelajaran. Siswa dapat diberi motivasi yang merangsang rasa kekaguman dan semangat untuk menuntut ilmu. Pendahuluan ini dapat berupa pertanyaan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan agar tercipta kesinambungan pengetahuan antara peristiwa yang telah diketahui siswa dengan materi yang akan di bahas. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan kisah menariknya berdasarkan topik yang 36 diangkat. Bagi guru, kesempatan ini dapat digunakan untuk melakukan eksplorasi terhadap kemampuan siswa sehingga dapat diketahui sejauh mana perkembangan siswa mengenai topik masalah yang diangkat. Pendahuluan juga menjadi sarana guru untuk mengungkapkan tujuan dari pembelajaran. 2 Kegiatan Inti Activities Guru memberikan materi terkait dengan aktivitas yang akan dilakukan siswa. Manfaat dalam melaksanakan kegiatan ini adalah agar siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan dirinya pada pelajaran selanjutnya. Guru dapat menempatkan siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan proyek yang akan dibuat. Guru dapat memberikan worksheet sebagai arahan siswa dalam mengerjakan proyek. Peran guru dalam membimbing siswa menjadi point penting mengingat usia sekolah dasar masih memerlukan bimbingan secara intens semi guide. Manfaat dalam pelaksanaan ini adalah agar siswa memiliki keterampilan berasosiasi dengan siswa lain sehingga memungkinkan terjadinya musyawarah. Guru dapat membimbing siswa berkelompok dalam skala besar klasikal guna menyampaikan hasil diskusi. Kegiatan ini berfungsi untuk saling berbagi pengetahuan dengan cara mempresentasikan hasil kegiatan sesuai dengan worksheet atau proyek yang telah dikerjakan. Guru dapat meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasidiskusi dan memberikan umpan balik kepada siswa. 37 3 Penutup Closing Guru melakukan pemantapan aktivitas belajar melalui penekanan pada konsep-konsep kunci. Guru dalam melakukan hal ini dengan membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran dipelajari. Dalam tahap penutup, siswa dapat diberi tugas rumah untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari sekolah ke rumah dan lingkungan sekitar. Selain itu guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerjanya. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa berdasarkan topik yang telah dipelajari, sehingga dapat dilakukan perbaikan atau penambahan apabila ada kesalahan dan kekurangan.

c. Penilaian Pembelajaran Terpadu

1 Pengertian Penilaian Otentik Authentic Assesment Katherin Loungo 2003:7 mengungkapkan penilaian otentik sebagai alternative methods of assessment are being into deced in classrooms to determine the quality of student‟s work autenthic assessment involve students in taks that require the application of knowledge and skills in real life situations. Artinya penilaian otentik merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas dari pekerjaan siswa. Penilaian ini melibatkan tugas-tugas yang bersifat aplikasi dari pengetahuan dan keterampilan yang diberikan pada situasi yang nyata. 38 Pendapat lain disampaikan oleh Muller sebagai bentuk penilaian di mana siswa diminta untuk melakukan tugas yang kontektual dengan kehidupannya. Tugas tersebut ditunjukan sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan yang bermakna. Kinerja siswa dicantumkan dalam skor rubrik penilaian untuk menentukan seberapa sukses siswa dalam standar tertentu. Berikut pernyataan tersebut. A form of assessment in which students are asked to perform real world task that demonstrate meaningful application of essential knowledge and skills. Student performance on a task is typically scored on a rubric to determine how successfully the student has met specific standards, J. Mueller, 2006: 132 Dari pernyataan di atas, asessmen merupakan sebuah proses penilaian untuk memetakan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik melalui pemberian tugas yang bersifat kontekstual berhubungan dengan dunia nyata agar guru dapat membantu menumbuhkan potensi siswa. 2 Jenis Penilaian Otentik Autentik Assesment Penilaian otentik tidak hanya menggunakan ujian tertulis semata dalam menentukan keberhasilan siswa. Berikut beberapa alat penilaian yang dapat digunakan untuk penilaian otentik. a Penilaian KinerjaPerformance Sarjiwi Suwandi 2010: 72 mendefinisikan performance merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalammelakuan sesuatu. Penilaian ini digunakan untuk menilai ketercapaian kompetansi tertentu dengan cara guru menilai 39 kemampuan siswa dalam melakukan tugas tertentu. Lebih lanjut Masnur Muslich Trianto, 2013: 271 mengungkapkan bahwa penilaian ini digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam berpidati, pembacaan puisi, diskusi, pemecahan masalah, partisipasi siswa dalam diskusi, menari, memainkan alat musik, aktivitas olahraga, menggunakan peralatan laboratorium, dan mengoperasikan suatu alat. Abdul Majid 2014: 253-256 menyebutkan beberapa cara untuk merekam hasil penilaian kinerja sebagai berikut. 1 Daftar cek checklist, untuk mrngetahui muncul tidaknya unsur- unsur tertentu dari indikator yang ditentukan. 2 Catatan anekdotnarasi anecdotalnarative record, untuk menulis laporan narsi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. 3 Skala penilaian rating skale, biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik dan predikatnya. 4 Memori atau ingatan memory approach, untuk mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu tanpa membuat catatan.

b Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah sebuah bukti yang terkumpul dari waktu ke waktu sebagai proses kemajuan siswa atau kelompok, baik meliputi prestasi, keterampilan, dan sikap. Portofolio ini terdiri dari sampel kerja dan pemikiran tertulis yang menghubungkan hal-hal 40 terpisah menjadi lengkap dan menyeluruh sebagai pandangan yang lebih dari prestasi siswa atau kemajuan menuju tujuan pembelajaran. Berikut adalah pernyataan tersebut. “A portfolio is an organized collection of evidence accumilated over time on a student‟s or group‟s academic progress, achievements, skills, and attitudes. It consist of work samples and awritten rationale connecting the separate items into more complete and holistic view of the student‟s achievements or progress toward learning goals”, Johnson dan Johnson dalam Trianto, 2011: 276. Abdul Majid 2014: 258 mengungkapkan beberapa contoh dari penilaian portofolio antara lain dapat berupa hasil karya dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi bukuliteratur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. c Penilaian Tertulis Abdul Majid 2014: 262 menyebutkan tes tertulis terdiri dari memilih atau menyuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan menyuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan-pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Sedangkan menyupai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis yang berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. 41 Dari penjelasan di atas, implementasi pembelajaran terpadu meliputi tiga hal. Pertama, perencanaan yang terdiri dari rencana unit unit plan dan rencana pembelajaran lesson plan; kedua, pelaksanaan yang terdiri pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup, dan; ketiga, penilaian yang berbentuk otentik yakni terdiri dari penilaian kinerja, portofolio, dan tes tertulis.

3. Materi Science dan Deen Al-Islam yang Dipadukan