2. Prestasi Belajar Kewirausahaan
a.  Pengertian Belajar Menurut  Sardiman  AM  yang  dikutip  oleh  Syaiful  Bahri
Djamarah  2004:21  menyatakan  bahwa  belajar  adalah  rangkaian kegiatan  jiwa  raga  yang  menuju  perkembangan  pribadi  manusia
seutuhnya,  yang  menyangkut  unsur  cipta,  rasa  dan  karsa,  ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Menurut  Witherington  yang  dikutip  oleh  Nana  Syaodih Sukamadinata  2003:155,  belajar  merupakan  perubahan  dalam
kepribadian  yang  dimanifestasikan  sebagai  pola-pola  respon  yang baru, yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan,
dan  kecakapan.  Sedangkan  Slameto  2003:2  menyatakan,  belajar ialah  suatu  proses  usaha  yang  dilakukan  untuk  memperoleh  suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Bertolak  dari  pendapat  di  atas,  jelas  menyatakan  bahwa belajar itu bertujuan untuk mengembangkan pribadi manusia bukan
hanya  sekedar  mencerdaskan  manusia  belaka  namun  menjadi manusia  yang  berkepribadian  luhur,  itulah  hakekat  belajar.  Dalam
mengembangkan  kepribadian  manusia  seutuhnya  itu  melibatkan unsur-unsur
cipta atau
membuat sesuatu,
rasaperasaan, karsakeinginan,  kognitif,  afektif  dan  psikomotorik.  Jadi,  belajar
merupakan  suatu  aktivitas  yang  sadar  akan  tujuan.  Tujuannya adalah terjadinya suatu perubahan dalam diri individu.
Perubahan yang dimaksudkan tentu saja menyangkut semua unsur  yang  ada  pada  diri  individu.  Dari  pendapat  di  atas,  maka
seseorang  dinyatakan  melakukan  kegiatan  belajar,  setelah  ia memperoleh  hasil,  yakni  tejadinya  perubahan  tingkah  laku,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
Dari  penjelasan  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa pengertian belajar adalah suatu proses untuk  mencapai  kecakapan,
kebiasaan,  sikap  dan  pengertian  dari  suatu  pengetahuan  dalam usaha mengubah diri menjadi semakin baik dan mampu.
b.  Pengertian Prestasi Belajar Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie”,
dalam  bahasa  Indonesia  diterjemahkan  sebagai  prestasi  yang berarti  hasil  usaha.  Dalam  literatur,  prestasi  selalu  dihubungkan
dengan  aktivitas  tertentu,  seperti  dikemukakan  oleh  Robert M.Gagne  dalam  artikel  oleh  Abu  Muhammad  Ibnu  Abdullah
2008, bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata yang  dapat  diukur  dan  dinyatakan  sebagai  hasil  belajar
achievement seseorang. Muhibbin  Syah  2006:196,  menjelaskan  bahwa  prestasi
hasil  belajar  merupakan  taraf  keberhasilan  sebuah  proses  belajar-
mengajar  the  teaching-learning  process  atau  taraf  keberhasilan sebuah  program  pembelajaranpenyajian  materi  dan  kenaikan
kelas.  Selanjutnya  Winkel  2006:146  mengatakan  bahwa  prestasi belajar  adalah  suatu  bukti  keberhasilan  belajar  atau  kemampuan
seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.
Berdasarkan  pengertian-pengertian  tersebut,  maka  dapat disimpulkan  bahwa  prestasi  belajar  merupakan  bukti  keberhasilan
siswa  setelah  melakukan  kegiatan  belajarnya  yang  dinyatakan dengan  nilai  prestasi  belajar  dan  ditunjukkan  dengan  skor  atau
angka  yang  menunjukkan  nilai-nilai  dari  sejumlah  mata  pelajaran dan  menggambarkan  pengetahuan  serta  keterampilan  yang
diperoleh  siswa.  Untuk  memperoleh  nilai,  digunakan  tes  terhadap mata pelajaran tersebut terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang akan
menunjukkan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa. c.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Prestasi  belajar  merupakan  hal  yang  tidak  dapat  dipisahkan dari kegiatan belajar dan pada dasarnya merupakan hasil interaksi
antara  berbagai  faktor,  baik  dari  dalam  individu  faktor  intern maupun  dari  luar  individu  faktor  ekstern.  Faktor-faktor  yang
dimaksud  adalah  seperti  yang  dikemukakan  oleh  Nana  Sudjana 2008:18 sebagai berikut :
1  Faktor  Internal,  yaitu  faktor  yang terdapat  dalam  diri individu itu  sendiri,  antara  lain  :  kemampuan  yang  dimilikinya,  minat
dan motivasi serta faktor-faktor lainnya 2  Faktor  Eksternal,  yaitu  faktor  yang  berada  di  luar  individu,
antara lain : kemampuan yang dimilikinya, minat dan motivasi serta faktor-faktor lainnya
Menurut Slameto 2003:54, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1  Faktor  Internal,  meliputi  :  1  faktor  jasmaniah,  berupa kesehatan  dan  cacat  tubuh;  2  faktor  psikologis,  berupa
intelegensi,  perhatian,  minat,  bakat,  motif,  kematangan  dan kesiapan;  3  faktor  kelelahan,  berupa  kelelahan  jasmani  dan
kelelahan rohani. 2  Faktor  Eksternal,  meliputi  :  1  faktor  sekolah  dan  2  faktor
masyarakat Sedangkan  menurut  Muhibbin  Syah  2002:59,  faktor-faktor
yang  mempengaruhi  prestasi  belajar  dibedakan  menjadi  tiga macam, yaitu :
1  Faktor  Internal  faktor  dari  dalam  diri  siswa,  yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa.
2  Faktor  Eksternal  faktor  dari  luar  siswa,  yakni  kondisi lingkungan sekitar siswa.
3  Faktor  Pendekatan  Belajar  approach  to  learning,  yakni  jenis upaya  belajar  siswa  yang  meliputi  strategi  dan  metode  yang
digunakan  siswa  untuk  melakukan  kegiatan  pembelajaran materi-materi pelajaran.
Sehubungan  dengan  hal  diatas,  agar  siswa  dapat memperoleh  prestasi  belajar  yang  optimal,  maka  siswa  perlu
meningkatkan  kemampuan,  minat  dan  motivasi  serta  selalu menjaga kesehatan tubuhnya. Demikian pula halnya dengan faktor
yang  ada  di  dalam  diri  siswa.  Faktor  ini  dapat  mendorong  dan menghambat  siswa  dalam  proses  belajar.  Lingkungan  keluarga,
sekolah  dan  masyarakat  dapat  memeri  dukugan  siswa  dalam belajar.  Di  antara  ketiga  lingkungan  tersebut,  lingkungan  sekolah
merupakan  lingkungan  yang  paling  berpengaruh  dan  terpenting sebagai lingkungan kedua , setelah lingkungan utamakeluarga.
d.  Program Diklat Kewirausahaan Program  Diklat  Kewirausahaan  merupakan  program
pendidikan dan latihan yang diajarkan kepada semua siswa Sekolah Menengah  Kejuruan  SMK.  Kewirausahaan  sengaja  diajarkan
kepada  siswa  SMK  mengingat  tujuan  utama  dari  SMK  adalah menghasilkan  lulusan  yang  akan  menempati  lapangan  pekerjaan
maupun berwirausaha. Secara umum, program ini membekali siswa untuk  menjadi  wirausaha.  Wirausaha  sendiri  berarti  orang  yang
pandai  atau  berbakat  mengenali  produk  baru,  menentukan  cara
produksi  baru,  menyusun  operasi  untuk  pengadaan  produk  baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan. Hal ini sesuai dengan
tujuan  mata  pelajaran  Kewirausahaan,  yaitu  agar  peserta  didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1  Memahami dunia usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakat.
2  Berwirausaha dalam bidangnya. 3  Menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya.
4  Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha. http:gurupembaharu.com
Berdasarkan  Silabus  Garis-Garis  Besar  Program  Pendidikan dan
Latihan SMK
untuk program
Diklat pelajaran
Kewirausahaan, dibagi topik sebagai berikut : 1  Kewirausahaan  tingkat  I,  alokasi  jam  :  40  jam,  dengan
topiksub topik : a  Hakekat
Kewirausahaan pengertian
dan peran
kewirausahaan b  Karakteristik Kewirausahaan
c  Kecerdasan Emosional d  Prinsip-Prinsip Pemotivasian
2  Kewirausahaan  tingkat  II,  alokasi  jam  :  40,  dengan  topiksub topik :
a  Wawasan Bisnis
b  Analisa Kebutuhan Konsumen c  Analisa Kebutuhan Konsumen
d  Permodalan Usaha e  Manajemen Pergudangan
f  Harga Pokok g  Perpajakan
h  Promosi 3  Kewirausahaan Tingkat III, alokasi jam : 40, dengan topiksub
topik a  Proposal Usaha
b  Perijinanan Usaha c  Penyusunan Laporan Keuangan
d  Studi Banding e  Praktik Membuka Usaha
http:guruvalah.20m.com Dari  beberapa  pengertian  diatas,  maka  penulis  dapat
menyimpulkan  bahwa  prestasi  belajar  Kewirusahaan  merupakan bukti  keberhasilan  siswa  dalam  penguasaan  terhadap  program
Diklat  Kewirausahaan  melalui  tahap-tahap  evaluasi  belajar  yang dinyatakan dengan nilai. Untuk mengukur prestasi belajar program
Diklat  Kewirausahaan,  guru  harus  memberikan  penilaian  kepada siswa  dalam  bentuk  angka  dan  ditulis  sebagai  laporan  pendidikan
yang biasanya tercantum dalam raport.
3. Minat Berwirausaha