metode Sloving didapatkan jumlah sampel untuk pengelolaan intensif sebanyak 15 KK dan pengelolaan biasa sebanyak 25 KK.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani atau
responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi
terkait yang terkait dengan penelitian ini seperti : Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Kantor Kecamatan Kabanjahe dan Kantor Kepala Desa Kaban.
3.4. Metode Analisis Data
Untuk menjawab tujuan 1 , 2, dan 3 dapat dilakukan dengan analisis statistik uji beda rata-rata atau t-hitung dengan uji 2 arah Independent Sample
T-Test. Dimana jumlah sampel berbeda n
1
≠ n
2
dan varians homogen б
1 2
= б
2 2
, sehingga dapat digunakan rumus Pooled varians, derajat kebebasan
dk = n
1
+ n
2
– 2. Secara matematis rumus Pooled varians adalah :
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
2 1
n 1
+ n
1 n
+ n
1S -
n +
1S -
n x
- x
= t-hitung
Keterangan :
1 x
dan
2 x
= Rata-rata data pertama dan data kedua. S
1 2
dan S
2 2
= Estimasi perbedaan kelompok. n
1
= Banyaknya sampel pengukuran kelompok pertama. n
2
= Banyaknya sampel pengukuran kelompok kedua.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kriteria uji : Jika t-hitung
≤ t-tabel, maka H diterima dan H
1
ditolak. Jika t-hitung t-tabel, maka H
ditolak dan H
1
diterima. Dimana :
H : tidak terdapat perbedaan antara pengelolaan biasa dengan pengeloaan
intensif. H
1
: ada perbedaan antara pengelolaan biasa dengan pengeloaan intensif.
Dimana untuk mengetahui besar biaya produksi maka digunakan rumus : TC = FC + VC
Dimana : TC
= Total biaya Rp FC
= Biaya Tetap Rp VC
= Biaya variabel Rp Adapun untuk mengetahui besarnya penerimaan usahatani digunakan rumus :
TR = Y . Py Dimana :
TR = Total penerimaan Total Reveneu Rp
Y = Jumlah produksi usahatani cabai merah Kg
Py = Harga jual cabai merah RpKg
Universitas Sumatera Utara
Dan untuk mengetahui pendapatan usahatani dapat dihitung dengan rumus : Pd = TR – TC
Dimana : Pd
= Pendapatan usahatani cabai merah Rp TR
= Total penerimaan Total Reveneu Rp TC
= Total biaya Total Cost Rp Suratiyah, 2009.
Untuk menjelaskan tujuan 4, yaitu untuk melihat pengaruh tenaga kerja dalam keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman terhadap pemilihan sistem
pengelolaan biasa dan pengelolaan intensif pada tanaman cabai digunakan model Logit. Menurut Nachrowi dan Usman. 2008, Model Logit dipergunakan untuk
variabel terikat dummy atau kategorik. Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :
3 X
3 β
+ 2
X 2
β +
1 X
1 β
+ β
= i
p -
1 i
p ln
= i
L
Dimana : L
i
= 0 ; sistem pengelolaan dengan perlakuan biasa 1 ; sistem pengelolaan dengan perlakuan intensif
i p
- 1
i p
= odds ratio peluang β
= Konstanta β
1,
β
2, ....,
β
7
= Koefisien X
1
= Tenaga kerja dalam keluarga X
2
= Tingkat pendidikan X
3
= Pengalaman bertanam cabai
Universitas Sumatera Utara
Kriteria uji : 1
Secara serempak dari Omnibus Test dan Hosmer and Lemeshow Test : Omnibus Test : Sig. 0,1 ; H
1
ditolah, H diterima
Sig. ≤ 0,1 ; H
1
diterima, H ditolah
H :
β =
β
1
= β
2
= β
3
= 0, dimana tidak ada variabel bebas yang
berpengaruh terhadap variabel terikat.
H
1
: setidaknya salah satu variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Hosmer and Lemeshow Test : Sig. 0,1 ; H
1
ditolah, H diterima
Sig. ≤ 0,1 ; H
1
diterima, H ditolah
H : 1-B = 0, distribusi frekuensi estimasi = 1 0,01, sehingga
tidak bisa menolak adanya hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
H
1
: bisa menolak adanya hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
2 Secara parsial : Wj
≤ χ
2 α,1
atau Sig. 0,1 ; H
1
ditolah, H diterima
Wj χ
2 α,1
atau Sig. ≤ 0,1 ; H
1
diterima, H ditolah
H : tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat. H
1
: ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional