Tarif PPh Pasal 21 dan Penerapan Tarifnya Prosedur Penyampaian Pelaporan SPT Tahunan PPh Pasal 21

Keterangan PTKP 2009 Setahun Baru PTKP 2006 Setahun lama Untuk wajib Pajak Rp. 15.840.000,00 Rp. 13.200.000,00 Tambahan Untuk wajib pajak yang kawin Rp.1.320.000,00 Rp. 1.200.000,00 Tambahan Untuk Seorang Istri yang penghasilannya di gabung dengan penghasilan suami Rp.15.840.000,00 Rp.13.200.000,00 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 tiga orang Rp. 1.320.000,00 Rp.1.200.000,00

5. Tarif PPh Pasal 21 dan Penerapan Tarifnya

a. Tarif yang digunakan PPh pasal 21 menurut Undang-Undang No.36 tahun 2008,adalah sebagai berikut : Lapisan Penghasilan kena pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp. 50.000.000 5 Diatas Rp. 50.000.000 sd Rp. 250.000.000 15 Universitas Sumatera Utara Diatas Rp. 250.000.000 sd Rp. 500.000.000 25 Diatas Rp. 500.000.000 30 b. Penerapan Tarif Tarif PPh Pasal 17 x Penghasilan Kena Pajak Penghitungan PKP : Penghasilan Bruto dikurangi Biaya Jabatan, Iuran Pensiun termasuk Iuran Tabungan hari Tua atau Jaminan Hari Tua yang dipersamakan dengan Dana Pensiun, dan PTKP.

6. Prosedur Penyampaian Pelaporan SPT Tahunan PPh Pasal 21

Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak,objek pajak, dan atau bukan objek pajak, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Fungsi SPT bagi pemotong atau pemungut pajak adalah sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan. Wajib pajak mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak dengan benar, lengkap, jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin angka arab, Satuan mata uang, dan mendatangani serta menyampaikan kekantor Direktorat Jenderal Pajak tempat wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Universitas Sumatera Utara Untuk mengisi SPT Tahunan,Pemotonng Pajak harus mempunyai NPWP, SPT Tahunan PPh Pasal 21 diambil sendiri oleh Pemotong pajak ditempat-tempat sebagai berikut : a. Kantor Pelayanan Pajak b. Kantor Penyuluhan Pajak c. Tempat lain yang ditentukan Dirjen Pajak Penyampaian SPT Tahuna PPh Pasal 21 dapat dilakukan Dengan cara : a. Disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan pajak Pratama atau ke kantor Pelayanan Kota Madya b. Disampaikan melalui Kantor Pos dan Giro Batas waktu Penyampaian : a. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, Paling Lama 20 dua Puluh hari setelah akhir Masa Pajak. b. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi, paling lama 3 tiga bulan setelah akhir pajak. Batas waktu pelunasan kekurangan Pajak yang terutang : Apabila terdapat jumlah pajak yang masih harus dibayar untuk suatu tahun kalender, jumlah dimaksud harus dibayar lunas selambat-lambatnya tanggal 25 Maret Tahun kalender berikutnya. Tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak terutang untuk suatu masa pajak bagi masing-masing jenis pajak, paling lambat 15 hari setelah saat terutang pajak atau masa pajak berakhir. Juga pada Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang, Universitas Sumatera Utara Ketentuan Umum Perpajakan apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 3,atau batas waktu yang ditentukan, dikenai sanksi administrasi berupa denda, yaitu Rp.100.000 untuk Surat Pemberitahuan Masa Lainnya, dan Rp.100.000 untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. D. RUANG LINGKUP PKLM Adapun yang menjadi ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang paling mendasar adalah untuk melakukan pendataan praktik dan tatacara pemotongan dan pelaporan PPh Pasal 21 atas gaji karyawan tetap yang dipotong oleh pihak bendaharawan, dan juga untuk mengetahui tentang dasar- dasar pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Perseroan Terbatas.Perusahaan Listrik Negara serta tatacara pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang Sudah dihitung pemotongannya ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama dimana perusahaan tersebut terdaftar sebagai wajib pajak. E. METODE PKLM 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis akan melakukan berbagai persiapan dimulai dari pengajuan judul kepada Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, penentuan judul, penentuan tempat PKLM, mencari bahan untuk pembuatan proposal, hingga pada dengan pihak dosen.

2. Studi Literatur