Contoh Penghitungan Pemotongan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21

Penghasilan Bruto dikurangi Biaya Jabatan, Iuran Pensiun termasuk Iuran Tabungan hari Tua atau Jaminan Hari Tua yang dipersamakan dengan Dana Pensiun, dan PTKP. Dan untuk Penerapan Tarif Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 yang Bersifat Final Menurut Peraturam Menteri Keuangan Nomor262PMK.032010 Pasal 9,yaitu : a. sebesar 0 nol persen dari penghasilan bruto bagi PNS Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya; b. sebesar 5 lima persen dari penghasilan bruto bagi PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya; c. sebesar 15 lima belas persen dari penghasilan bruto bagi Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya.

5. Contoh Penghitungan Pemotongan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21

Contoh 1 : Atet seorang Karyawati status Kawin belum Punya anak, bekerja pada PT.PLN dengan Gaji sebulan Rp.3.500.000,00 Perusahaan mengikuti program Jamsostek, Premi Asuransi Kecelakaan dan Premi Asuransi Kematian masing-masing sebesar Rp.40.000,00 dan Rp.25.000,00 yang dibayarkan oleh perusahaan. Perusahaan membayar untuk Atet iuran Pensiun ke dana pensiun yang pendirinya telah disahkan oleh Menteri Universitas Sumatera Utara Keuangan sebesar Rp.60.000,00 sebulan sedangkan Atet membayar iuran pensiun sebulan Rp.50.000,00. Disamping itu, perusahaaan juga membayar Atet iuran THT sebesar 20.000,00 sebulan. Sedangkan Atet menanggung Iuran THT sebesar 15.000,00 sebulan. Suami nya bekerja pada suatu perusahaan lain. Penghitungan PPh Pasal 21 : Gaji Sebulan Rp.3.500.0000,00 Premi Asuransi Kecelakaan Kerja Rp. 40.000,00 Premi Asuransi kematian Rp. 25.000,00 Penghasilan Bruto Sebulan Rp.3.565.000,00 Pengurangan : - Biaya Jabatan 5 x Rp.3.565.000,00 = Rp.178.250,00 - Iuran Pensiun = Rp. 50.000,00 - Iuran THT =Rp. 15.000,00 Rp. 243.250,00 Penghasilan Neto Sebulan Rp.3.321.750,00 Penghasilan Neto Setahun Rp.39.861.000,00 PTKP Untuk WP Sendiri Rp.15.840.000,00 Penghasilan Kena Pajak Rp.24.021.000,00 Universitas Sumatera Utara PPh Pasal 21 setahun terutang 5 x 24.021.000,00 = Rp.1.201.050,00 PPh Pasal 21 sebulan Rp.1.201.050,00 x 112 = Rp. 100.087,00 Contoh 2 : Ani Tidak Kawin bekerja pada PT.PLN dengan memperoleh gaji sebesar 5.743.000,00 sebulan. Dalam tahun berjalan Ani menerima bonus sebesar 10.293.000,00. Setiap bulannya Ani membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendirinya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp.90.000,00. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus : Gaji Setahun 12 x Rp.5.743.000 Rp.68.916.000,00 Bonus Rp.10.293.000,00 Penghasilan Bruto Setahun Rp.79.209.000,00 Pengurangan : - Biaya Jabatan 5 x Rp.79.209.000,00 = Rp.3.960.450,00 - Iuran Pensiun Setahun 12 x Rp.90.000 = Rp.1.080.000,00 Rp. 5.040.000,00 Penghasilan Neto Setahun Rp.74.168.550,00 PTKP Untuk WP Sendiri Rp.15.840.000,00 Universitas Sumatera Utara PKP yang telah dibulatkan Rp.58.328.000,00 PPh Pasal 21 Terutang : 5 x 50.000.000,00 = Rp.2.500.000,00 15 x 8.328.000,00 =Rp.1.249.200,00 = Rp.3.749.200,00 Penghitungan PPh Pasal 21 atas Gaji : Gaji Setahun 12 x Rp.5.743.000,00 Rp.68.916.000,00 Pengurangan : - Biaya Jabatan 5 x Rp.68.916.000,00 = Rp.3.445.800,00 - Iuran Pensiun Setahun 12 x Rp.90.000,00 = Rp.1.080.000,00 Rp. 4.525.800,00 Penghasilan Neto Setahun Rp.64.390.280,00 PTKP Untuk WP Sendiri Rp.15.840.000,00 Penghasilan Kena Pajak Rp.48.550.200,00 Penghasilan Kena Pajak dibulatkan Rp.48.550.000,00 PPh Pasal 21 Terutang : 5 x Rp.48.550.000 = Rp.2.427.500 PPh Pasal 21 atas Bonus : Universitas Sumatera Utara Rp.3.749.200 – Rp.2.427.500 = Rp.1.321.700 Contoh 3 : Ny.D adalah karyawati pada PT.PLN, status menikah mempunyai 1satu anak memperoleh gaji sebesar Rp.8.000.000,00 sebulan. Ny.D membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendirinya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp.150.000,00 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari pemda tempat ia berdomisili yang diserahkan kepada perusahaan, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun. Penghitungan PPh Pasal 21 : Gaji sebulan Rp.8.000.000,00 Pengurangan : - Biaya Jabatan 5 x Rp.8.000.000,00 = Rp.400.000,00 - Iuran Pensiun = Rp.150.000,00 Rp. 550.000,00 Penghasilan Neto sebulan Rp.7.450.000,00 Penghasilan Neto Setahun Rp.89.400.000,00 PTKP Untuk WP Sendiri Rp.15.840.000,00 Tambahan Untuk Menikah Rp. 1.320.000,00 Tambahan 1 satu anak Rp. 1.320.000,00 Rp18.480.000,00 Rp.70.920.000,00 Universitas Sumatera Utara PPh Pasal 21 Terutang 5 x Rp.50.000.000,00 = Rp.2.500.000,00 15 x Rp.20.920.000,00 = Rp.3.138.000,00 Rp.5.638.000,00 PPh Pasal 21 sebulan : Rp.5.638.000,00 x 112 = Rp.469.833 Contoh 4 : Tuan Yudi bekerja pada PT.PLN memperoleh gaji sebulan Rp.2.500.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp.62.000,00 sebulan. Tuan Yudi belum menikah Penghitungan PPh Pasal 21 : Gaji sebulan Rp.2.500.000,00 Pengurangan : - Biaya Jabatan 5 x Rp.2.500.000,00 = Rp.125.000,00 - Iuran Pensiun = Rp. 62.000,00 Rp. 187.000,00 Penghasilan Bruto sebulan Rp. 2.313.000,00 Penghasilan setahun Rp.27.756.000,00 PTKP Untuk WP Sendiri Rp.15.840.000,00 Rp.11.916.000,00 PPh Pasal 21 terutang setahun 5 x Rp.11.916.000,00 = Rp.595.800,00 Universitas Sumatera Utara PPh Pasal 21 sebulan Rp.595.800,00 x 112 = Rp.49.650,00

D. Prosedur Penyampaian Pelaporan SPT Tahunan PPh Pasal 21