3.2.3 Karateristik Ekspresionisme
Ciri-ciri ekspresionisme berdasarkan buku “Ruang dalam Arsitektur” oleh Cornelius Van De Yen adalah sebagai berikut :
Irasional
Ini merupakan pembelokan dari filsafat objektif dan konsep-konsep statis mengenai ruang yang lebih mengarah ke subjektifitas
Emosional
Dalam pemikirannya, lebih mengutamakan emosi dari pada nalar
Antopomorfik
Proyeksi simbol-simbol organisme kedalam masa arsitektural dimana bangunan dianggap makhluk yang hidup yang menghasilkan bentuk-bentuk
organik dengan garis melengkung dan kurva-kurva
Kristalin
Perwujudan terhadap artistik kristal yang angular dan multi faset. Wujud- wujud angular mereka merupakan pambagian secara sadar atas geometri
sederhana dari kubus, kerucut piramida dan sebagainya
Utopian
Ini diakibatkan oleh tendensi pada saat itu yang merupakan keputusasaan akibat perang. Banyak bangunan yang tidak dapat tercipta direalita sehingga
para arsitek membangun dalam alam khayal
Monumental
Bagian utama dari komposisi arsitektural biasanya terdiri dari sebuah masa yang sentral, dominan dan menjulang
Universitas Sumatera Utara
3 .2.4. Karateristik Ekspresionisme Melalui Karya Tabel 3.1 Karakteristik Ekspresionisme Melalui Karya
Masa Arsitek Karya
Ciri-ciri
Ekspresionis Awal
Mchael de Klerk
EigenHaard haousing , 1913-
1920, Amsterdam Menciptakan mbentuk-bentuk
kurva dengan menggunakan bata untuk menciptakan sudut-sudut
yang dibulatkan
Bruno Taut Glass
Pavilion, 1914 Cologne,
Jerman Penggunaan bahan kaca.
Atapnya berupa kubah persegi yang terbuat dari kaca sehingga
befungsi untuk memasukkan cahaya kedalam ruangan.
Dinding terbuat dari glass block, denah berbentuk bulat
Erich Mendelsohn
Einstein Tower, 1917-1921,
Postdam Menonjolkan efek platis dari
beton untuk menciptakan bentuk sclupture yang berbentuk
mahkluk yang berotot dalam posisi yang siap menerkam. Atap
kubah dipuncak diasosiakan sebagai kepala dan bukaan
jendela ditarik kedalam diasosiasikan sebagai mata.
Bangunan ini juga menggunakan susdut-sudut yang dibulatkan.
Hans Poelzig
Grosse Schauspielhaus,
1919, Berlin Menonjolkan interior dalam
bertujuan membawa orang kealam mimpi. Berusaha
menggambarkan gua tempat hidupnya Zarathystranya
Nietzche yang dipercaya tempat lahirnya agama dan seni.
Foyernya berbentuk sirkulasi mengelilingi kolam. Puncaknya
raungan teater yang langit- langitnya penuh dengan barisan
stalagnit-stalagnit ayng tebal yang dicat merah menggantung
dengan ratusan lampu warna- warni yang disembunyikan
disuatu kedalman, memberi kesan berkilau
Universitas Sumatera Utara
Ekspresionis Akhir
Walter Gropius
Monumen buat pekerja yang
tewas, 1921 Monumen ini terbuat dari beton
yang dibentuk bergerigi Fritz Hoger
Chilehaus, 1923, Hanburg
Dibangun di site yang berbentuk segitiga dipusat kota Hanburg.
Atap pada salah satu sudut dilancipkan keatas seolah-olah
menggambarkan bubungan kapal, menyimpulkan Hanburg
sebagai kota pelabuhan
Hugo Haring
Cow Shed on the Garkau farm,
1924-1925, Lubeck, Jerman
Penggunaaan atap dan sudut yang dibulatkan. Dinding bata
yanghorizontal kontras dengan papan-papan vertikal pada loteng
jerami dan gudang di cat hijau pada akhir 1930-an
Awal kebangkitan
Ekspresionisme Hans
Scharoun Berlin
philharmonic, 1956-1963
Berbentuk seperti gelombang dengna dinding bertekstur
berwarna kuning dan ujng atapnya yang dilancipkan
Jorn Utzon Sydney Opera
haouse, 1956- 1973, Sydney
Menggunakan efek plastis dari beton. Mengibaratkan kapal yang
sedang berlabuh Eero
Saarinen TWA JFK
Airport, 1956- 1962, AS
Menggunakan efek plastis dari beton untuk menggambarkan
burung raksasa yang siap terbang. Dengan ruang – ruang
yang mengalir yang diibaratkan sebagai urat nadi dari burung
tersebut
3.3 INTERPRETASI TEMA
Ekspresionis, melukiskan perasaan yang paling dalam, emosi, sedih, marah dan sebagianya. Ekspresi merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang
pada dasarnya adalah satu cara untuk menjelaskan bagaimana ungkapan-ungkapan dapat dicapai dengan membatasi komponen-komponen pada elemen-elemen yang
bermanfaat, yang kemudian dapat diperhalus atau diperindah sesuai dengan kepantasan tuntutan.
Konsep dasr yang ingin diterapkan pada perancangan Youth Creative Expo ini adalah bagaimana menerapkan Ekspresionis bangunan yang dinamis,
aktif dan penuh kenyamanan kedalam bentuk dan karekter bangunan yang dirancang. Sehingga bentuk yang tercipta memiliki karakter yang dinanamis dan
Universitas Sumatera Utara