Ekspresionisme secara umum Sejarah

Seiring dengan semangat Werkbund ini, muncul aliran-aliran baru yang berperan penting dalam usaha mendefenisikan Arsitektur Baru yang melengkapi pendekatan yang didefenisikan oleh Walter Gropius dan Bruno Taut. Aliran-aliran tersebut diantarnya:  Cubisme, yang berkembang di Prancis pada tahun 1907 Merupakan gerakan artistik sebagai reaksi terhadap penggunaan seni bargambar oleh kaum borjuis yang mengandung maksud - maksud politik. Aliran ini meningkatkan penggunaan bentuk - bentuk abstrak yang bermaksud memurnikan seni, yang berpengaruh terhadap sclupture, seni graphis, lukisan dan arsitektur  Futurism, berkembang di Italia pada tahun 1909 Merupakan gerakan dalam sastra yang mempengaruhi kelukisan, sclupture dan arsitektur. Manifesto futuris ini secara puitis berusaha menggebrak dan melepaskan diri dari konsep-konsep statis kuno demi dinamisme yang modern  Ekspresionisme, berkembang di Jerman pada tahun 1914 Merupakan usaha penarikan diri ke minat artistik yang bersifat emosional dan sangat pribadi. Aliran ini timbul sebagai reaksi terhadap keadaan Jerman yang hancur-hancuran akibat perang. Merupakan gerakan dalam seni lukis, seni musik, sastra dan arsitektur.

B. Ekspresionisme secara umum

Seni dimana emosi merupakan pertimbangan yang dominan diklasifikasikan kedalam ekspresionisme. Ekspresionisme memandang sesuatu kepada dunia yang mengungkapkan emosi dan pernyataan-pernyataan secara psikologi dari pada memandang dunia sebagai refleksi dari warna. Para ekspresionis sadar sepenuhnya terhadap dunia nyata, tetapi menolak ide klasik yang menganggap seni sebagai imitasi dari alam, mereka menggali kedalam alam pikiran, spirit dan imajinasi. Mereka setuju dengan diktum Goethe bahwa perasaan adalah segalannya. Universitas Sumatera Utara Lukisan ekspresionisme lebih fokus kepada psikologi dari pada alam, melukiskan dunia yang sukar dipahami dengan tehnik baru dan simbol-simbol baru, penggunaan warna - warna yang bertentangan dan bentuk-bentuk yang tidak lazim. Dissonansi yang berdentum pada musik ekspresionisme bermaksud untuk “membangukan” dari pada melenakan pendengarnya dan sastra ekspresionisme bermaksud mengejutkan pembacanya dengan pengungkapan pernyataan yang subjektif secara fisik maupun psikologi. Untuk mengungkapkan reaksinya terhadap hal-hal fisik, psikologi dan spritual, para ekspresionis mengubah dan memberi warna pada imajinasinya menurut perasaannya. Gambar 3.1 Diagram Pengertian Ekspresionisme Sumber : Hasil Olah Data Primer

C. Sejarah

Bruno taut , pencetus teori Eksprsionisme berpendapat bahwa masyarakat yang baru hanya akan dapat dicapai melalui kebangkitan kembali arsitektur dan seni bangunan yang menawarkan sintesis kebudayaan dari setiap ilmu yang terlibat didalamnya. Visi taut tentang reunifikasi seni dan arsitektur ini dilatar belakangi oleh Deutscher Werkbund pada tahun 1907 yang dibawah komando pendirinya Universitas Sumatera Utara Herman Muthesius, berupaya untuk mendekatkan seni di Jerman dengan industri yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas desain dan fabrikasi Jerman. Visi Taut ini diwujudkan melalui sebuah kelompok yang disebut Arbeitsratfur Kunst or soviet for art. Ide-ide kelompok ini diwujudkan melalui sebuah jaringan surat menyurat diantara anggota-anggotanya yang disebut Dieglaserne Kette atau Glass Chain. Diantaranya termasuk Bruno taut, Walter Gpropius dan Han Scharoun. Arsitek lainnya seperti Hans Poelzig melalui Grosse Schauspielhaus di Berlin, 1919, dan Erich Mendelsohn melalui Einstein Tower di Postdam 1917- 1921 secara tepat mewujudkan ide ini ke prakteknya. Arsitektur ekspresionis mencapai puncaknya pada tahun 1918-1921, yaitu pada masa Jerman mengalami kesulitan ekonomi yang sangat parah yang merupakan ekses dari kekalahan Jerman pada perang dunia I. Pada saat itu nyaris tidak ada bangunan baru sehingga para arsitek hanya bebas menciptakan dan memabngun dalam alam khayal. Arsitektur ekspresionis dipengaruhi oleh isu-isu pokok yaitu biomorphic, geomorphic, yang terpenting yaitu makhluk the creatur, seperti yang terlihat pada karya Erich Mendelsohn Einsten Tower, Gua the Cave, seperti yang terlihat pada karya Poelzig Grass Schauspielhaus dan Kristal the crystal yang terlihat pada karya Bruno taut Glass Pavilion. Aliran ini perlahan mulai menghilang akibat gempuran-gempuran dari ide- ide lain yang lebih dekat dengan realita kehidupan modern. Puncak kekalahan ekspresionisme terjadi pada tahun 1928, pada Congres Internationaus d’ Architecture Moderne CIAM di La Sarraz, Switzerland. Salah seorang arsitek Ekspresionis Hugo Haring yang konsern terhadap bentuk non-normative mengalami kekalahan dari Le Corbusier yang pada saat itu memproklamasikan arsitektur yang fungsinal dan bentuk-bentuk murni geometris sebagai dasar dari arsitektur modern. Universitas Sumatera Utara

3.2.3 Karateristik Ekspresionisme