40
Dari grafik diatas dapat dilihat suatu kecenderungan nilai kuat impak papan partikel semakin besar seiring bertambahnya persentase berat HDPE. Hal ini
diduga karena sifat HDPE sebagaimana polimer umumnya lebih mampu menyerap energi lebih besar ketika pemukul godam mengenainya dibanding
bahan yang memiliki kecenderungan bersifat getas. Dari hasil pengujian kuat impak papan partikel ini didapatkan secara visual
pada komposisi berat TKKS 60 dan 70 terlihat adanya garis keratakan pada permukaan papan partikel, sedangkan pada komposisi berat TKKS 50 sampai
dengan 30 tidak terlihat garis keretakan pada permukaan papan partikel.
4.3 INTERPRETASI DATA HASIL PENELITIAN
Papan partikel yang baik adalah papan partikel yang memenuhi standar yang telah ditetapkan untuk itu. Dari hasil pengujian terhadap sifat –sifat fisik seperti
kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal, papan partikel ini sudah memenuhi standar. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan papan
partikel yang tahan air, dari hasil pengujian pengembangan tebal setelah dilakukan perendaman selama 24 jam diperoleh nilai hanya sebesar 1,71
sampai 5,27 . Dari hasil visualisasi terhadap fisik papan setelah perendaman tidak mengalami ekspansi yang berarti. Dengan kata lain papan partikel tidak
rusak, ini berarti salah satu manfaat penelitian yakni mendapatkan papan partikel yang tahan air telah tercapai.
Papan partikel ini dipergunakan untuk bahan baku furnitur seperti meja, lemari dan sebagainya. Dalam penggunaannya terutama dalam pemasangan mendatar
dan terbebani, papan partikel yang baik tidak akan mengalami defleksi yang berlebihan. Dari hasil pengujian sifat mekanik terutama kuat lentur, komposisi
yang menghasilkan defleksi atau lenturan terkecil diperoleh pada komposisi 60 berat TKKS : 40 berat HDPE sebesar 146,09 kgfcm
2
dan 50 berat TKKS : 50 berat HDPE sebesar 135,78 kgfcm
2
. Sementara dari hasil pengujian kuat rekat internal, komposisi terbaik juga diperoleh pada 60 berat
TKKS : 40 berat HDPE yaitu sebesar 6,55 kgfcm
2
. Selanjutnya untuk hasil
Universitas Sumatera Utara
41
pengujian kuat impak dari papan partikel sebesar 3,16 joulecm
2
- 3,83 joulecm
2
terlihat kecendrungan semakin besar persentase berat HDPE, semakin tinggi nilai kuat impaknya. Dari seluruh parameter pengujian yang terdapat pada standar yang
digunakan, khusus kuat impak papan partikel tidak dilampirkan dalam standar tersebut. Persyaratan yang digunakan hanya bersifat kualitatif yaitu dalam bentuk
visual pada papan partikel yakni ada atau tidak keretakan pada papan partikel. Berdasarkan analisa dan interpretasi data hasil pengujian terhadap sifat fisik dan
sifat mekanik papan partikel ini, sebagaimana yang menjadi salah satu tujuan dalam penelitian ini, maka komposisi atau campuran papan partikel yang paling
optimal diperoleh pada 60 berat TKKS : 40 berat HDPE. Dari hasil pengujian sifat fisik dan sifat mekanik papan partkel seperti
kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal, bila dikaitkan dengan hasil pengujian sifat mekaniknya didapatkan bahwa : kerapatan, kadar air dan
pengembangan tebal dari papan partikel cenderung meningkat seiring bertambahnya TKKS dan hubungannya dengan sifat mekaniknya seperti kuat
lentur cenderung semakin kecil, modulus elastisitasnya semakin besar, kuat rekat internalnya semakin besar juga, sementara kuat impaknya justru semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil serangkaian pengujian terhadap sifat fisik dan mekanik papan partikel komposit, pembahasan dan interpretasi data hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Dari hasil pengujian sifat fisik dari papan partikel didapatkan kerapatan sebesar 0,891 grcm
3
- 0,973 grcm
3
, kadar air sebesar 0,86 - 2,07 dan pengembangan tebal sebesar 1,71 - 5,27. Dibanding dengan SNI 03-
2105-2006 kerapatan 0,4 grcm
3
– 0,9 grcm
3
, kadar air maks.14 dan pengembangan tebal maks.12 ternyata untuk sifat fisik papan partikel
telah memenuhi standar. 2.
Dari hasil pengujian sifat mekanik papan partikel seperti kuat lentur sebesar 135,78 kgfcm
2
- 218,62 kgfcm
2
dan kuat rekat internal sebesar 3,18 kgfcm
2
- 6,55 kgfcm
2
. Dibanding dengan SNI 03-2105-2006 kuat lentur min. 82 kgfcm
2
dan kuat rekat internal min. 1,5 kgfcm
2
papan partikel sudah memenuhi standar, namun modulus elastisitas papan
partikel sebesar 5457,07 kgfcm
2
- 7553,83 kgfcm
2
, jika dibanding dengan SNI 03-2105-2006 modulus elastisitas min. 20.400 kgfcm
2
papan partikel belum memenuhi standar. Hal ini disebabkan nilai modulus
elastisitas TKKS sendiri memang rendah demikian HDPE sebesar 4000 kgfcm
2
- 10.000 kgfcm
2
sebagai polimer yang cenderung memiliki sifat plastis, sehingga elastisitasnya relatif rendah. Sementara kuat impak
papan partikel didapatkan sebesar 3,16 joulecm
2
- 3,83 joulecm
2
. 3.
Dengan memperhatikan hasil pengujian terhadap sifat fisik seperti kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal serta sifat mekanik
seperti kuat lentur, modulus elastisitas, kuat rekat internal dan kuat
Universitas Sumatera Utara