4
dalam hal ini dapat digunakan bahan seperti maleat anhidrida – HDPE dan benzoil peroksida.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
Berapakah persentase berat serat TKKS dengan sampah plastik HDPE daur ulang yang menghasilkan papan partikel komposit dengan sifat fisik dan
mekanik yang optimal ?
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada : 1.
Papan partikel komposit yang dibuat menggunakan HDPE hasil daur ulang sebagai matriks dan serat TKKS sebagai filler.
2. Jenis HDPE yang digunakan adalah jenis HDPE hasil sekali daur
ulang once recycle. 3.
Susunan serat TKKS berupa susunan acak. 4.
Ukuran serat TKKS yang dipakai ± 0,5 cm. 5.
Ukuran ketebalan papan partikel komposit yang dibuat adalah ± 1 cm. 6.
Variasi persentase berat serat TKKS didalam matriks adalah 30, 40, 50, 60, 70.
7. Pengujian sifat fisik berupa uji kerapatan, uji kadar air dan uji
pengembangan tebal. Sementara sifat mekanik berupa uji kuat lentur, modulus elastisitas, uji kuat impak dan uji kuat rekat internal.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1.
Pemanfaatan TKKS sisa olahan pabrik kelapa sawit dan HDPE hasil daur ulang.
2. Pembuatan papan partikel komposit dari TKKS dan HDPE hasil daur
ulang.
Universitas Sumatera Utara
5
3. Mengetahui persentase berat TKKS dan berat HDPE daur ulang yang
menghasilkan papan partikel komposit dengan sifat fisik dan mekanik yang optimal.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi tentang persentase berat serat tandan TKKS dengan
HDPE daur ulang yang menghasilkan papan partikel komposit dengan sifat fisik dan mekanik yang optimal.
2. Mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah plastik yang
tidak terdegradasi oleh lingkungan secara alamiah. 3.
Memberikan nilai tambah pemanfaatan sisa olahan pabrik kelapa sawit, terutama sisa olahan padatnya.
4. Mengurangi kebutuhan kayu hutan sebagai bahan baku papan partikel
sehingga membantu menurunkan tingkat kerusakan hutan. 5.
Mendapatkan papan partikel komposit yang kuat, tahan air dan tidak mahal.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA