PAPAN PARTIKEL SEBAGAI KOMPOSIT POLIETILENA SEBAGAI POLIMER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PAPAN PARTIKEL SEBAGAI KOMPOSIT

Papan partikel adalah lembaran hasil pengempaan panas campuran partikel kayu atau bahan berligno-selulosa lainnya dengan perekat organik dan bahan lainnya Iskandar, 2009. Papan partikel merupakan lembaran bahan yang terbuat dari serpihan kayu atau bahan yang berligno-selulosa seperti keping, serpih, untai yang disatukan dengan pengikat organik dengan memberikan perlakuan panas, tekanan, katalis dan sebagainya FAO, 1997. Penggunaan papan partikel sangat luas, pada sejumlah pemakaian papan partikel digunakan sebagai pilihan lain terhadap kayu lapis Haygreen dan Buwyer, 1996. Papan partikel yang umum diproduksi adalah papan partikel dengan kerapatan sedang sebab memberikan hasil yang optimal ditinjau dari segi mekanik, pemakaian perekat dan aspek ekonominya Djalal, 1984

2.2 POLIETILENA SEBAGAI POLIMER

Polietilena Polyetylene merupakan suatu polimer yang terbentuk dari banyak unit yang berulang dari monomer etilena. Etilena monomer Polietilena Polimer Gambar 2.1 Etilena suatu monomer dan unit berulang polietilena Universitas Sumatera Utara 7 Polietilena disebut juga polietena atau politena merupakan etena homopolimer memiliki berat molekul 1500 – 100.000 dengan perbandingan C 85,7 dan H 14,3, dapat dibuat melalui proses polimerisasi etilena cair pada suhu dan tekanan tinggi atau rendah. Polietilena adalah bahan termoplastik yang transparan berwana putih mempunyai titik leleh bervariasi antara 110 o C – 137 o C. Umumnya polietilena bersifat resisten terhadap zat kimia. Pada suhu kamar, polietilena tidak larut dalam pelarut organik dan anorganik Bilmeyer, 1994. Beberapa jenis polietilena antara lain : Low Density Polyethylene LDPE dengan massa jenis 0,910 - 0,926grcm 3 , Medium Density Polyethylene MDPE dengan massa jenis 0,926 – 0,940 grcm 3 dan High Density Polyethylene HDPE dengan massa jenis 0,941 – 0,965 grcm 3 Surdia, T. 1999. LDPE memiliki struktur rantai percabangan yang tinggi dengan cabang yang panjang dan pendek. Sedangkan HDPE mempunyai struktur rantai lurus. Sedikitnya cabang-cabang pada rantai terutama akan memperkuat gaya ikatan antar molekul. Dengan berdekatannya rantai-rantai utama akan menaikkan kristalinitas, kerapatan atau rapat massa dan kekuatannya. Adanya beberapa struktur dari polietilena akan memberikan sifat fisik yang berbeda dari bahan polimer. Struktur rantai bercabang mempunyai kekuatan yang lebih rendah karena cabang-cabang akan mengurangi gaya-gaya ikatan antar molekul. Proses pembuatan rantai dari polimer termoplastik polietilena secara umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Proses dengan kondisi pada tekanan tinggi yang menghasilkan LDPE. b. Proses dengan kondisi pada tekanan rendah yang menghasilkan HDPE. Jenis polietilena yang banyak adalah LDPE yang mepunyai rantai cabang, yang banyak digunakan sebagai kemasan yaitu sekitar 44,5 dari plastik kemasan, kemudian HDPE yang tidak mempunyai rantai cabang, tapi merupakan rantai utama yang lurus sekitar 25,4 Cowd, 1991. Universitas Sumatera Utara Sifat-sifat dari polietilena sangat dipengaruhi oleh struktur rantai dan kerapatannya. LDPE lebih bersifat elastis dibanding HDPE. Hal ini karena sifat kristalinitasnya rendah disebabkan adanya cabang-cabang dari rantai polimer itu, sedangkan HDPE mempunyai sifat kristalinitas lebih tinggi dan lebih kaku, karena HDPE merupakan polimer linier. Dengan adanya perbedaan bentuk rantai dan kerapatan ini dapat menyebabkan perbedaan sifat kedua jenis polietilen tersebut. Sedangkan LLDPE merupakan suatu jenis polietilena yang paling prospektif karena kemudahan proses pembuatan dan diproduksi dalam berbagai pembuatan yaitu proses polimerisasi menggunakan berbagai jenis katalis Ziger Natta. Sifat-sifat LLDPE sangat dipengaruhi oleh kromomer yang ditambahkan. LLDPE dapat digunakan dalam berbagai produk dan aplikasi sebagai kemasan berbentuk film, botol tabung dan penutup Cowd, 1991. 8 HDPE sangat banyak digunakan untuk peralatan laboratorium, alat medis, insulator listrik, pelapis kertas, peralatan pada industri tekstil, untuk kemasan oli dan sebagainya. Gambar 2.2 Botol dan Jerigen dari Bahan HDPE Universitas Sumatera Utara

2.3 TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT