Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Metodologi Penelitian Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan

2. Untuk Pemasok � = laju produksi unittahun � = biaya setup per siklus batch pruduksi Rpsetup � � = biaya penyimpanan persediaan Rpunittahun � � = luasan di bawah kurva persediaan pemasok 3. Untuk Pembeli � = laju permintaan unittahun � = biaya pemesanan Rppesan � � = biaya penyimpanan persediaan Rpunittahun � = biaya tetap transportasi Rpkirim � = biaya variabel transportasi Rpunit � � = luasan di bawah kurva persediaan pembeli � = ukuran stockout unit � = biaya backorder Rpunittahun

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya model integrasi antara pemasok dan pembeli dengan adanya kebijakan backorder untuk produk yang mengalami kerusakan, untuk memperoleh total biaya persediaan yang minimum.

1.6 Kontribusi Penelitian

Adapun kontribusi dari penelitian ini adalah: 1. Membantu para pemasok dan pembeli untuk mengetahui total biaya persediaan yang minimum untuk produk yang mengalami kerusakan dengan adanya kebijakan backorder. 2. Menambah referensi yang berhubungan dengan masalah persediaan untuk model persediaan dengan backorder yang diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan dalam mengatasi permasalahan mengenai persediaan barang.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat literatur yang disusun berdasarkan rujukan pustaka, dengan pendekatan sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan mempelajari buku-buku dan jurnal-jurnal penelitian yang berhubungan dengan penelitian. 2. Mempelajari landasan teori yang mendukung penelitian. 3. Merancang model integrasi pemasok-pembeli. 4. Mengimplementasikan model. 5. Menarik kesimpulan. 6. Menyusun laporan. BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan

Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanyalah suatu sumber dana yang menganggur, karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang terikat di dalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain Herjanto, 2004, hal: 219. Ristono 2009, hal: 2 menyatakan bahwa persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Ciri khas dari model persediaan adalah solusi optimalnya difokuskan untuk menjamin persediaan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Persediaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Menurut Baroto 2002, hal: 53, timbulnya persediaan disebabkan oleh: a. Mekanisme pemenuhan atas permintaan. Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang tersebut tidak tersedia sebelumnya. Dalam menyiapkan suatu barang diperlukan waktu untuk pembuatan dan pengiriman, sehingga hal ini dapat teratasi dengan pengadaan persediaan. b. Keinginan untuk meredam ketidakpastian. Ketidakpastian terjadi akibat permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan, waktu memproduksi barang yang cenderung tidak konstan, dan waktu tenggang lead time yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor tidak dapat dikendalikan. Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan persediaan. c. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari kenaikan harga di masa mendatang. Persoalan persediaan yang timbul adalah bagaimana caranya mengatur persediaan, sehingga setiap kali ada permintaan, permintaan tersebut dapat segera dilayani dengan biaya yang minimum. Apabila jumlah persediaan lebih besar dibanding permintaan, hal ini dapat menimbulkan dana besar menganggur yang tertanam dalam persediaan, meningkatnya biaya penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan lebih sedikit dibanding permintaan, hal ini akan menyebabkan kekurangan persediaan stockout yang berakibat proses produksi terhenti, tertundanya kesempatan mendapatkan keuntungan, bahkan dapat berakibat hilangnya pelanggan. Pengendalian persediaan merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus tersedia, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan, dan berapa besar pesanan harus diadakan. Sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat Herjanto, 2004, hal: 219. Ristono 2009, hal: 4, menyatakan bahwa tujuan pengendalian persediaan adalah sebagai berikut: 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat. 2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang berakibat terhentinya proses produksi. 3. Untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. 4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan biaya pemesanan menjadi lebih besar. 5. Menjaga agar persediaan di gudang tidak berlebihan, karena dapat mengakibatkan meningkatnya resiko dan juga biaya penyimpanan di gudang. Dengan kata lain, tujuan pengendalian persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari barang yang tersedia pada waktu dibutuhkan dengan biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan perusahaan.

2.2 Fungsi dan Faktor yang Mempengaruhi Persediaan