Hubungan Kerusakan Produk dengan Backorder

2. Probabilistik Non Stationary Pada model ini tingkat permintaaan bersifat random, dimana probability density function dari permintaan bervariasi dari satu periode ke periode lainnya.

2.7 Hubungan Kerusakan Produk dengan Backorder

Dalam melakukan pengelolaan persediaan, jenis produk juga harus menjadi perhatian dalam menentukan kebijakan yang optimal. Hal ini disebabkan produk dapat mengalami kerusakan yang mengakibatkan kerugian bagi pemasok maupun pembeli. Kerusakan dapat terjadi ketika produk disimpan terlalu lama dalam persediaan dan ketika produk yang akan disalurkan oleh pemasok berada dalam perjalanan menuju pembeli. Produk yang dapat mengalami kerusakan antara lain susu, minuman segar, sayur-sayuran, daging, bahan makanan, produk pharmasi, gasoline dan lain-lain Jonrinaldi dan Suprayogi, 2006. Bentuk kerusakan yang terjadi bermacam-macam, seperti: 1. Damage yaitu kerusakan fisik produk yang disebabkan oleh benturan, gesekan, dan lainnya. 2. Spoilage yaitu kerusakan produk yang disebabkan oleh pembusukan. 3. Dryness yaitu kerusakan produk yang disebabkan oleh kekeringan. Suatu produk dikategorikan rusak apabila terdapat kerusakan atau cacat pada produk sehingga tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan Handhajani, 2005. Produk yang mengalami kerusakan tidak dapat diperbaiki, sehingga sebagai gantinya pembeli melakukan backorder pemesanan kembali untuk memenuhi kekurangan persediaan. Backorder pemesanan tertunda adalah pemesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi baru dapat dipenuhi kemudian setelah perusahaan mempunyai persediaan. Pemesanan tertunda akibat kekurangan persediaan banyak dilakukan pada perusahaan yang persediaannya bernilai tinggi mahal yang dapat mempengaruhi tingginya biaya penyimpanan. Misalnya Dealer mobil dan mesin industri, jarang memiliki persediaan besar karena alasan ini Herjanto, 2004. Ristono 2009, hal: 55 menyatakan bahwa suatu backorder merupakan permintaan yang tidak dapat dipenuhi pada saat sekarang akibat kekurangan persediaan stockout, tetapi kemudian dipenuhi pada periode yang akan datang. Di dalam situasi yang bersifat backorder, suatu perusahaan tidak kehilangan penjualan pelanggan yang tidak terpenuhi ketika persediaan habis. Hal ini dikarenakan pelanggan yang loyal setia terhadap produk tertentu akan menolak menggunakan produk lain dan lebih memilih untuk menunggu sampai produk tersebut tersedia. Oleh karena itu, permintaan akan dipenuhi ketika perusahaan menerima pesanan berikutnya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa backorder terjadi akibat produk mengalami kerusakan yang menyebabkan kekurangan persediaan stockout sehingga sebagai gantinya, pembeli akan melakukan pemesanan kembali kepada pemasok pada periode berikutnya.

2.8 Hubungan antara Pembeli dan Pemasok