4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat
mengakibatkan biaya pemesanan menjadi lebih besar. 5.
Menjaga agar persediaan di gudang tidak berlebihan, karena dapat mengakibatkan meningkatnya resiko dan juga biaya penyimpanan di gudang.
Dengan kata lain, tujuan pengendalian persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari barang yang tersedia pada waktu dibutuhkan
dengan biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan perusahaan.
2.2 Fungsi dan Faktor yang Mempengaruhi Persediaan
2.2.1 Fungsi Persediaan
Berdasarkan fungsinya, persediaan dapat dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu Herjanto, 2004:
1. Fluctuation StockPersediaan Cadangan
Persediaan ini diadakan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi jika terjadi kesalahan
penyimpangan dalam perkiraan penjualan, waktu produksi dan pengiriman barang. Artinya, persediaan cadangan ini akan mengamankan kegagalan
mencapai permintaan konsumen atau memenuhi kebutuhan manufaktur tepat pada waktunya.
2. Anticipation StockPersediaan Antisipasi
Merupakan jenis persediaan untuk menghadapi permintaan yang tidak dapat diramalkan. Misalnya pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi
pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan maka persediaan antisipasi akan digunakan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga
kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
3. Lot Size Inventory
Merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan pada saat itu. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan
dari harga barang discount karena pembelian dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengangkutan per unit yang lebih
rendah. Faktor penentu persyaratan ekonomis antara lain biaya setup, biaya persiapan produksi atau pembelian, dan biaya transportasi Ginting, 2007.
4. PipelineTransit Inventory
Merupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat di mana barang itu akan digunakan. Persediaan ini timbul karena
jarak dari tempat asal ke tempat tujuan cukup jauh dan bisa menghabiskan waktu beberapa hari atau beberapa minggu.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan
Masalah yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya persediaan. Persediaan yang dimaksud dalam hal ini adalah persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi yakni persediaan bahan baku.
Besar kecilnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini Ristono, 2009:
1. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan untuk menjaga
kelangsungan proses produksi. Semakin banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku. Volume
produksi yang direncanakan, hal ini ditentukan oleh penjualan terdahulu dan ramalan penjualan. Semakin tinggi volume produksi yang direncanakan berarti
membutuhkan bahan baku yang lebih banyak yang berakibat pada tingginya tingkat persediaan bahan baku.
2. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan baku
yang tinggi dan sebaliknya.
3. Sifat bahan baku, apakah cepat mengalami kerusakan durable good atau
tahan lama undurable good. Barang yang tidak tahan lama tidak dapat disimpan lama, oleh karena itu bila bahan baku yang diperlukan tergolong
barang yang tidak tahan lama maka tidak perlu disimpan dalam jumlah banyak.
Sedangkan untuk bahan baku yang sifatnya tahan lama, tidak ada salahnya perusahaan menyimpannya dalam jumlah yang besar. Agar kontinuitas produksi tetap
terjaga, maka untuk berjaga-jaga perusahaan sebaiknya memiliki apa yang dinamakan dengan persediaan cadangan safety stock. Persediaan cadangan atau disebut pula
persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi.
2.3 Jenis-Jenis Persediaan