Posisi UKM. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Tantangan Pengembangan, serta

• Membentuk unit program kemitraan • Menyusun Standar Opening Prosedur SOP untuk pelaksanaan program kemitraan yang dituangkan dalam suarat keputusan direksi. • Menyusun rencana kerja dan anggaran program kemitraan. • Melakukan evaluasi dan seleksi atas kelayakan usaha dan menetapkan calon mitra binaan secar langsung. • Menyiapakan dan meyalurakan dana program kemitraan kepada mitra binaan masyarakat. • Melakukan pemantauan dan pembianaan terhadap mitra binaan. • Mengadministrasikan kegiatan pembinaan. • Melakukan pembukuan atas program kemitraan. • Menyamakan laporan pelaksanaan program kemitraan yang meliputi laporan berkala baik triwulan maupun tahunan kepeda mentri. • Menyampaikan laporan berkala baik teriwulan maupun tahunan kepada coordinator BUMN Pembina diwilayah masing-masing.

2.2 Posisi UKM.

UKM merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang melibatkan masyarakat secara langsung didalam perekonomian. Sumbangan UKM terhada perekonomian berupa penyerapan tenaga kerja, disamping itu mereka juga memberikan kontribusi dalam penciptaan nilai tambah dan devisa ekspor non migas meskipun nilainya relatif kecil. Sehingga kegiatan ini merupakan Universitas Sumatera Utara motor penggerak ekonomi kerakyatan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi nasional. Beberapa bentuk kegiatan UKM ini terdiri dari berbagai sektor mulai dari produksi dan perdagangan komoditi seperti makanan, pakaian, keperluan, rumah tangga, keperluan dapur, cenderamata sampai pada mesin- mesin peralatan produksi skala kecil. Beberapa industri kecil yang termasuk UKM memasarkan produknya tidak hanya didalam negeri saja tetapi sampai keluar negeri, bahkan ada yang melakukan kontrak dengan usaha besar. Teknologi yang digunakan adalah teknologi sederhana sampai madya, penerapan manajemen sederhana, sebagian belum berbadan hokum serta memiliki keterbatasan modal, kemampuan dan keterampilan, wawasan bisnis dan kewirausahaan. Kondisi usaha kecil menegahyang ada di Indonesia saat ini terdapat sebanyak 42 juta usaha mikro dan kecil 80 diantaranya bergerak dibidang pertanian. Sementara sektor menengah berjumlah 60 ribu usaha, dan sektor besar hanya berjumlah sekitar 2,518 unit usaha.

2.3 Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Tantangan Pengembangan, serta

Permasalahan yang Dihadapi UKM Industri dan Perdagangan. Kebijaksanaan pemerintah dalam pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dalam jangka panjang untuk meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UKM dalam proses pembangunan nasional, khususnya dalam kegiatan Universitas Sumatera Utara ekonomi dalam rangka mewujudkan pemerataan pembagunan melalui perluasn lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Sasaran dan pembinaan usah kecil adalah meningkatnya jumlah pengusaha menengah dan terwujudnya usaha yang makin tangguh dan mandiri sehingga pelaku ekonomi tersebut dapat perperan dalam perekonomian nasional, meningkatkan daya saing pengusaha nasional di pasar dunia, serta seimbangnnya persebaran investasi antar sektor dan antar golongan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka harus diketahui kekuatan, kelemahan, peluang serta tantangan pengembangan UKM. Secara garis besar berbagai kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantangan yang dihadapi oleh UKM pada masa-masa mendatang antara lain adalah: a. Kekuatan UKM UKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa datang adalah: • Penyediaan lapangan kerja. Peran UKM dalam penyerapan tenga kerja patut diperhitungkan, diperkirakan mampu menyerap sampai dengan 50 tenaga kerja yang tersedia. • Sumber wirausaha baru, Keberadaan UKM selam ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru. • Memiliki segmen pasar yang unik • Melaksankan manjemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar. Universitas Sumatera Utara • Memanfaatkan sumber daya alam sekitar. UKM sebagaian besar memanfaatkan sumber daya alam yang merupakan unggulan wilayah. Selain memanfaatkan limbah atau hasil samping dari industry besar atau industry lainnya. • Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang dilaksankan menunjukan hasil yang menggambarkan bahwa UKM mampu untuk dikembangkan lebih jauh dan mampu untuk mengembangkan sektor-sektor lain yang terkait. b. Kelemahan UKM. Beberapa kelemahan UKM • Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia • Kendala pemasaran produk sebagaian besar pengusaha UKM lebih memprioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengaksesnya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja. • Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk UKM. • Sangat terbatasnya institusi pemasaran bersama. Sebagaimana diketahui bahwa UKM kurang dapat memproduksi dalam jumlah yang besar sehingga hal ini harus ada suatu insitusi untuk menyatukan, mengumpulkannnya sehingga menjadi besar. Universitas Sumatera Utara • Kendala permodalan usaha. Sebagian besar UKM memanfatkan modal sendiri dalam jumlah yang relative kecil. Disamping itu mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi penundaan pembayaran. c. Tantangan UKM • Iklim usaha yang tidak kondusif. Iklim usaha yang tidak kondusif diwujudkan dalam adanya monopoli dalam bidang usaha tertentu, penguasaan industry dari hulu ke hilir oleh industry besar berbagi peraturan yang tidak mendukung retribusi, perizinan, dan lain-lain. • Pemberlakuan berbagai standar nasional mauoun internasional. Perubahan tatahan ekonomi dunia cenderung menyebabkan pasar bersifat resistensi dan proteksi antara lain dengan diberlakukannya berbagai standar antara lain ISO 9000,ISO 14000, Hak atas kekayaan inteletual, dan lain-lain. d. Peluang UKM Disamping berbagai tantangan tersebut, terbuka peluang yang cukup besar untuk mendorong dan mempercepat pengembangan industry termasuk usaha kecil dan menengah seperti: • Indonesia merupakan pasar yang besar. Indonesia sebagai Negara kepuluan dan memiliki jumlah penduduk yang besar merupakan peluang pasar yang dimanfaatkan sebagai lahan usaha. • Melimpahnya sumber daya alam. Potensi dalam negeri berupa sumber daya alam yang dapat diolah dengan memanfaatkan teknologi yang Universitas Sumatera Utara dimiliki serta dengan keterampilan sumber daya manusia yang ada merupakan peluang yang harus disiasati untuk menjadi keunggulan kompetitif. e. Masalah yang dihadapi oleh UKM. Upaya-upaya pengembangan UKM terkait dengan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh UKM antara lain: • Perizinan Produser perizinan di berbagai instansi masih belum transparan, birokratif dan berbagai jenis pungutan yang berakibat biaya produksi menjadi tinggi. • Permodalan Skim khusus untuk permodalan UKM masih harus diperjelas, terutama dengan tidak adanya kredit program. Dana di masyarakat berupa dan bergulir terbatas dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan, dan pengelolahan sering mejadi masalah. Dalam pengembangan wirausaha baru tidak ada skim khusus untuk usaha baru untuk UKM. Demikian pula kenyataa dilapangan menunjukkan bahwa peraturan kredit perbankan cenderung sulit dijangkau oleh UKM. • Peraturan Peraturan-peraturan yang terkait dengan pengembangan bisnis, walaupun bukan secara khusus untuk UKM, secara umum kenyataannya membawa dampak pada pengembangan UKM. • Masalah internal perusahaan Universitas Sumatera Utara Dalam pengembangan UKM dicirikan dengan lemahnya kondisi intern UKM itu sendiri antara lain, lemahnya penguasaan teknologi, manajemen yang sederhana, lemahnya orientasi pasar, kemampuan SDM yang terbatas, lemahnya jaringan distribusi pemasaran serta sifat ketergantungan yang kuat. • Pemasaran Hanya sebagaian kecil saja produk UKM yang mampu menembus pasar ekspor. Keterbatasan wawasan bisnis, kurang pengetahuan, prosedur perdagangan, kurangnya sarana dan prasarana, kurang mapu memiliki lokasi pemasaran yang potensial karena sudah dikuasai oleh pemodal yang kuat, mutu produk yang belum stabil dan lain-lain. • Masalah disain. Salah satu kekuatan produk UKM adalah memiliki desain khas, kelenturan perubahan desain yang tinggi, masalah yang dihadapi pada umunya adalah bahwa akses kedesain yang terkesan masih lemah, peniruan desain dan kurang mampu menguasai teknologi desain.

2.4 Kontribusi UKM Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja